Oleh: Winarto
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dan lingkungannya yang menghasilkan perubahan perilaku yang relatif permanen. Perubahan ini dapat berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai. Dalam proses tersebut guru memiliki peran dan fungsi yang pokok terutama dalam menumbuhkembangkan potensi peserta didik. Dalam praktek yang terjadi dewasa ini tidak sedikit permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran, yakni proses pembelajaran yang MEMBOSANKAN. Pembelajaran yang membosankan adalah proses belajar yang tidak menarik, tidak menantang, dan tidak memicu rasa ingin tahu pada siswa. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
- Metode pembelajaran yang monoton: Guru hanya menggunakan satu metode
pembelajaran yang sama secara berulang-ulang, seperti ceramah satu arah tanpa
melibatkan siswa.
- Materi yang tidak relevan: Materi yang diajarkan tidak sesuai
dengan minat dan kebutuhan siswa, sehingga mereka tidak merasa tertarik untuk
mempelajarinya.
- Suasana kelas yang tidak kondusif: Kelas yang ramai, tidak teratur, dan
tidak nyaman dapat membuat siswa sulit untuk fokus belajar.
- Guru yang tidak bersemangat: Guru yang tidak menunjukkan antusiasme
dan passion terhadap materi yang diajarkan dapat membuat siswa merasa bosan dan
tidak tertarik.
Dari berbagai faktor penyebab di atas
sebenarnya guru memiliki atau memegang peran yang sangat penting untuk
menentukan apakah proses pembelajaran yang terjadi tersebut membosankan atau
tidak. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kompetensi guru yang bersangkutan. Dengan
semikin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasarnya
telah membawa dampak perubahan yang besar pada dunia pendidikan. Guru harus
dituntut untuk beradaptasi dengan perubahan yang ada, sehingga peran dan fungsi
guru dalam proses pembelajaran akan semakin efektif.
Namun sebaaliknya, jika guru sebagai
aktor utama dalam proses pembelajaran bersifat pasif, tidak mau menyesuaian
perubahan yang ada, tentunya hal tersebut akan membawa dampak pada suasana
pembelajaran yang terjadi. Potensi anak tentunya tidak akan berkembang secara
optimal.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri
pembelajaran yang membosankan:
- Siswa tidak fokus: Siswa mudah teralihkan perhatiannya,
mengobrol dengan teman, atau melakukan hal lain yang tidak berkaitan dengan
pembelajaran.
- Siswa tidak aktif: Siswa tidak antusias dalam mengikuti
pembelajaran, tidak mau menjawab pertanyaan, dan tidak mau berpartisipasi dalam
kegiatan belajar.
- Siswa tidak paham: Siswa tidak memahami materi yang
diajarkan dan tidak menunjukkan kemajuan belajar.
Pembelajaran yang membosankan dapat berdampak
negatif pada siswa, seperti:
- Penurunan minat belajar: Siswa menjadi tidak tertarik untuk
belajar dan malas mengikuti pembelajaran.
- Penurunan prestasi belajar: Siswa tidak dapat memahami materi
dengan baik dan nilai akademisnya menurun.
- Munculnya sikap negatif: Siswa menjadi apatis, bosan, dan
frustrasi dengan pembelajaran.
Oleh karena itu, penting bagi guru untuk
menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari pembelajaran yang membosankan:
- Gunakan berbagai metode pembelajaran: Gunakan berbagai metode pembelajaran
yang kreatif dan inovatif, seperti diskusi kelompok, permainan edukatif, dan
proyek belajar.
- Sesuaikan materi dengan minat dan
kebutuhan siswa: Pilih materi yang relevan dengan kehidupan siswa dan sesuai dengan minat
mereka.
- Ciptakan suasana kelas yang kondusif: Ciptakan suasana kelas yang nyaman,
tertib, dan menyenangkan sehingga siswa dapat belajar dengan fokus.
- Tunjukkan semangat dan passion dalam
mengajar: Guru harus
menunjukkan antusiasme dan passion terhadap materi yang diajarkan agar siswa
merasa tertarik.
Dengan menciptakan pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan, siswa akan lebih mudah memahami materi, meningkatkan
prestasi belajar, dan memiliki sikap positif terhadap pembelajaran.
Semoga Bermanfaat
Related Post:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar