Oleh: Winarto
Cash basis dan accrual basis adalah dua pendekatan berbeda dalam akuntansi
untuk mencatat pendapatan dan pengeluaran yang terjadi dalam perusahaan.
Keduanya memiliki pendekatan yang berbeda terhadap waktu pencatatan transaksi.
apa saja yang menjadi perbedaan mendasar dari kedua pendekatan tersebut? Berikut
ini penjelasan secara sederhana.
Pendekatan Cash Basis:
Perusahaan yang menggunakan pendekatan ini mencatat data transaksi hanya ketika perusahaan telah benar-benar menerima uang atau mengeluarkan uang. Artinya perusahaan tidak akan mencatat data transaksi meskipun transaksi telah terjadi namun uang belum diterima atau dikeluarkan. Contoh sederhana transaksi penjualan dan pembelian secara Kredit.
Pencatatan pendapatan: Hanya akan dicatat pada saat uang tunai diterima
oleh perusahaan. Misalnya, Perusahaan menjual barang dagangannya senilai Rp 3.400.000,-
pada tanggal 3 Januari 2024, tetapi
pembayarannya baru diterima pada tanggal 5 Februari 2024. Bagaimana pencatatan
dengan pendekatan cash basis? Transaksi tanggal 3 Januari 2024 belum dicatat, Pendapatan
baru akan dicatat pada tanggal 5 Februari 2024.
Sebaliknya Pencatatan pengeluaran perusahaan hanya akan dicatat pada saat
uang tunai benar-benar dikeluarkan oleh perusahaan. Misalnya, Perusahaan membeli
bahan baku senilai Rp 7.500.000,- pada tanggal 10 Januari 2024, tetapi
pembayarannya baru dilakukan pada tanggal 15 Februari 2024. Maka, pengeluaran
baru dicatat pada tanggal 15 Februari 2024.
Pendekatan ini memiliki kelebihan, yaitu : Lebih sederhana dan mudah
diterapkan, terutama untuk bisnis kecil. Namun kekurangannya adalah : Laba
rugi bisa fluktuatif dan tidak mencerminkan keseluruhan kinerja bisnis, karena
hanya memperhitungkan transaksi yang sudah menghasilkan atau mengeluarkan uang.
Pendekatan Accrual Basis:
Pendekatan ini merupakan pendektan pencatatan dimana perusahaan akan
mencatat data trasnaksi ketika transaksi tersebut telah terjadi, tanpa
memandang apakah uangnya telah diterima atau dikeluarkan oleh perusahaan. Sebagai
contoh untuk mencatat penerimaan uang atau Pencatatan pendapatan: Dicatat
saat transaksi terjadi, terlepas dari apakah uangnya sudah diterima atau
belum. Contohnya, Perusahaan menjual barang dagangan senilai Rp 6.100.000,- pada tanggal 3 Maret 2024 dengan syarat 5/10
n/30. Dari dataa tersebut, maka pendapatan akan dicatat pada tanggal 3 Maret
2024, meskipun pembayarannya baru diterima pada bulan berikutnya.
Sementara itu untuk mencatat pengeluaran konsepnya sama dengan pendapatan.
Pengeluaran perusahaan akan dicatat saat kewajiban tersebut timbul,
terlepas dari apakah uangnya sudah dibayarkan atau belum. Contohnya, Perusahaan
membeli bahan baku senilai Rp 5.450.000,- pada tanggal 12 Maret 2024 dengan
syarat 6/10, n/60.Dari data tersebut, maka transaksi akan dicatat pada tanggal
12 Maret 2024, meskipun pembayarannya baru dilakukan pada bulan berikutnya.
Dari pendekatan accrual basis ini terdapat kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya
adalah : pendekatan ini dapat memberikan gambaran yang lebih akurat
tentang kinerja keuangan bisnis secara keseluruhan, karena memperhitungkan
semua transaksi yang terjadi, tidak hanya yang sudah menghasilkan atau
mengeluarkan uang. Sedangkan kekurangannya adalah : pencatatan akan Lebih
kompleks dan membutuhkan pencatatan tambahan untuk pendapatan yang belum
diterima (accrued revenue) dan pengeluaran yang belum dibayarkan
(accrued expenses).
Kesimpulan:
Secara umum perbedaan pendekatan pencatatan antara cash basis dengan
accrual basis adalah seperti berikut ini:
ASPEK |
CASH BASIS |
ACCRUAL BASIS |
1. Waktu pencatatan |
Saat kas diterima/dikeluarkan |
Saat transaksi terjadi |
2. Fokus |
Arus kas actual |
Kinerja keuangan keseluruhan |
3. Kompleksitas |
Sederhana |
Kompleks |
4. Akurasi |
Kurang akurat |
Lebih akurat |
Pendekatan yang dipilih oleh perusahaan, cash basis atau accrual basis, akan berdampak pada bagaimana perusahaan mencatat keuangan dan melihat kinerja bisnisyang telah terjadi. Cash basis lebih sederhana, tetapi kurang informatif. Sementara itu Accrual basis lebih kompleks, tetapi memberikan gambaran yang lebih akurat. Pemilihan metode ini sebaiknya didiskusikan dengan konsultan keuangan atau akuntan untuk disesuaikan dengan kebutuhan spesifik bisnis perusahaan yang dijalankan.
Selamat belajar.!! Semoga Sukses Selalu!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar