Oleh: Winarto
Dalam sistem pencatatan akuntansi kita mengenal dua
sistem pencatatan, yaitu sistem pencatatan periodik dan sistem pencatatan permanen.
Sistem ini berguna untuk menentukan nilai persediaan barang dagangan, baik
barang dagangan yang telah dijual atau barang dagangan akhir.apa perbedaan dari
kedua sistem pencatatan tersebut?
Sistem pencatatan secara permanen atau perpetual adalah sistem pencatatan yang dilakukan secara terus menerus berdasarkan transaksi barang dagangan perusahaan yang menyebabkan pemasukan, pengeluaran barang dagangan, dan retur barang yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Untuk itu maka perusahaan menggunakan kartu persediaan, yang menggambarkan mutasi persediaan dalam setiap waktunya. Kita dapat mengetahui jumlah barang setiap saat, tanpa harus melakukan stock opname dalam gudang. Sistem pencatatan secara permanen atau perpetual ini lebih cocok diaplikasikan pada perusahaan yang nilai barang dagangannya sangat tinggi. Misalnya perusahaan yang menjual sepeda motor, mobil, perkakas rumah tangga seperti lemari, kulkas, mesin cuci dan lain sebagainya.
Sistem pencatatan Periodik atau Phisik adalah sistem pencatatan yang dilakukan dengan menghitung jumlah persediaan barang dagangan di akhir satu periode akuntansi, Artinya, ketika terjadi transaksi yang mempengaruhi persediaan barang dagangan, misalnya pembelian, maka akun persediaan barang dagangan tidak terpengaruh secara langsung, karena tidak dicatat pada akun persediaan barang dagangan, tetapi pada akun pembelian. Namun pada akhir periodik, perhitungan secara fisik baru di lakukan untuk mengetahui nilai persediaan awal dan nilai persediaan akhir barang dagangan.
Yang perlu kita perhatikan bahwa meskipun jumlah persediaan barang hanya dicatat pada akhir periode, tetapi transaksi penjualan tetap dicatat tiap kali terjadi transaksi penjualan. Metode periodik atau fisik ini lebih cocok diaplikasikan pada perusahaan yang memiliki volume barang yang tinggi serta frekuensi penjualan yang tinggi pula. Misalnya perusahaan yang menjual produk makanan sperti beras, gandum, telur minyak, gula pasir dan lain sebagainya.
Selanjutnya untuk memberikan kejelasan pemahaman
tentang kedua sistem pencatatan tersebut, maka berikut ini diberikan sedikit
ilustrasi tentang contoh soal kasus pencatatan persediaan barang dagangan.
UD Mandiri Jaya merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang penjulan barang dagangan. Berikut ini sebagian transaksi yang
terjadi dalam bulan Agustus 2023.
- Tanggal 6 Agusus 2023: perusahaan membeli barang dagangan dengan harga Rp 20.000.000,- PPN 11%, dengan syarat 5/10, n/60. beban angkut pembelian sebesar Rp 300.000,-
- Tanggal 7 Agustus 2023: perusahaan menjual barang dagangan (atas transaksi tanggal 4 Agustus 2023) dengan harga Rp 24.000.000,- PPN 11% syarat 4/10, n/30.
Jawab:
Perhitungan: transaksi tanggal 6 Agustus 2023
Harga Beli Rp 20.000.000,-
PPN 11% Rp 2.200.000,-
Total Rp 22.200.000,-
Beban Angkut Rp 300.000,-
Harga Faktur Rp 22.500.000,-
Perhitungan transaksi tanggal 7 Agustus 2023
Harga Jual Rp 24.000.000,-
PPN 11% Rp 2.640.000,-
Total Rp 26.640.000,-
Beban Angkut Rp 260.000,-
Harga Faktur Rp 26.900.000,-
Jurnal (Sitem Periodik/Phisik)
Tgl |
Keterangan |
Ref |
Debet |
Kredit |
06 Agust
23 |
Pembelian |
|
Rp 20.000.000,- |
- |
|
PPN
Masukan /VAT In |
|
2.200.000,- |
- |
|
Utang Dagang |
|
- |
Rp 22.200.000,- |
|
Beban
Angkut Pembelian |
|
Rp 300.000,- |
- |
|
Utang Dagang |
|
- |
Rp 300.000,- |
|
(Pembelian scr KREDIT) |
|
|
|
07 Agust
23 |
Piutang
Dagang |
|
Rp 26.640.000,- |
- |
|
Penjualan |
|
- |
Rp 24.000.000,- |
|
PPN Keluaran/ VAT Out |
|
- |
Rp 2.640.000,- |
|
(Penjualan
Barang Dag scr KREDIT) |
|
|
|
|
Piutang
Pendapatan |
|
Rp 260.000,- |
- |
|
Pendapatan Angkut |
|
- |
Rp 260.000,- |
|
(Jasa
Angkut Penjualan) |
|
|
|
Tgl |
Keterangan |
Ref |
Debet |
Kredit |
06 Agust
23 |
Persediaan
Barang Dagangan |
|
Rp 20.300.000,- |
- |
|
PPN
Masukan /VAT In |
|
2.200.000,- |
|
|
Utang Dagang |
|
- |
Rp 22.500.000,- |
|
(Pembelian scr KREDIT) |
|
|
|
07 Agust
23 |
Piutang
Dagang |
|
Rp 26.640.000,- |
- |
|
Penjualan |
|
- |
Rp 24.000.000,- |
|
PPN Keluaran/ VAT Out |
|
- |
Rp 2.640.000,- |
|
Harga
Pokok Penjualan |
|
Rp 20.300.000,- |
- |
|
Persediaan barang dagangan |
|
- |
Rp 20.300.000,- |
|
(Penjualan
Barang Dag scr KREDIT) |
|
|
|
|
Piutang
Pendapatan |
|
Rp 260.000,- |
- |
|
Pendapatan Angkut |
|
- |
Rp 260.000,- |
|
(Jasa
Angkut Penjualan) |
|
|
|
Related Post:
- PPN Masukan dan PPN Keluaran
- Mengelola Buku Jurnal
- Utang Wesel
- Konsep Dasar Utang
- Piutang Non Dagang
- Pencatatan Piutang Dagang
- Metode Penentuan CKP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar