Rabu, 09 Agustus 2023

Assesment Dalam Kurikulum Merdeka

Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,  memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik  sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua,  agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi  pembelajaran selanjutnya.

Assesment bersifat Terpadu dimana proses pelaksanaanya mencakup kompetensi pada  ranah sikap, pengetahuan,  dan keterampilan yang  saling terkait.

Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen  tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu  pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat  dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan  menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya.

Selanjutnya hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Alur Assesment

  1. Menentukan tujuan pembelajaran (sesuai alur perkembangan  dimensi).
  2. Merancang indikator (memastikan kedalaman tujuan, membuat indikator yang mencakup aspek kognisi, sikap, dan keterampilan)
  3. Menyusun strategi asesmen
  4. Menyiapkan alat ukur atau instrumennya (rubrik)
  5. menyiapkan instruksi atau panduan untuk murid (Lembar kerja)
  6. Mengolah hasil asesmen dan bukti pencapaian peserta didik untuk  membuat inferensi (kesimpulan) mengenai pencapaian peserta  didik terhadap tujuan pembelajaran
  7. Menyusun rapor
 Jenis Assesment
Asesmen dilakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang ketercapaian tujuan pembelajaran. Maka dari itu, pendidik dianjurkan untuk melakukan asesmen-asesmen berikut ini:
1. Asesmen formatif, yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar.
a.Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta didik untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan. Asesmen ini termasuk dalam kategori asesmen formatif karena ditujukan untuk kebutuhan guru dalam merancang pembelajaran, tidak untuk keperluan penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaporkan dalam rapor.
b.Asesmen di dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian umpan balik yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran. Asesmen ini juga termasuk dalam kategori asesmen formatif.
2.Asesmen sumatif, yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai dengan
pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan pendidikan. Berbeda dengan asesmen formatif, asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran, dan/atau akhir jenjang.
 
Kedua jenis asesmen ini tidak harus digunakan dalam suatu rencana pelaksanaan pembelajaran atau modul ajar, tergantung pada cakupan tujuan pembelajaran. Pendidik adalah sosok yang paling memahami kemajuan belajar peserta didik sehingga pendidik perlu memiliki kompetensi dan keleluasaan untuk melakukan asesmen agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik masing- masing.

Keleluasaan tersebut mencakup perancangan asesmen, waktu pelaksanaan,penggunaan teknik dan instrumen asesmen,  penentuan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, dan pengolahan hasil asesmen. Termasuk dalam keleluasaan ini adalah keputusan tentang penilaian tengah semester.

Pendidik dan satuan pendidikan berwenang untuk memutuskan perlu atau tidaknya melakukan penilaian tersebut. Pendidik perlu memahami prinsip-prinsip asesmen yang disampaikan dalam Bab II, di mana salah satu prinsipnya mendorong penggunaan berbagai bentuk asesmen, bukan hanya tes tertulis, agar pembelajaran bisa lebih terfokus pada kegiatan yang  bermakna serta informasi atau umpan balik dari asesmen tentang kemampuan peserta didik juga menjadi lebih kaya dan bermanfaat dalam proses perancangan pembelajaran berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar