Rabu, 18 Januari 2023

Transaksi dan Dokumen Transaksi

Oleh: Winarto

Pernahkah kita mendengar istilah transaksi dan dokumen transaksi? Dalam dunia bisnis kedua istilah tersebut tidaklah asing lagi. Namun bagi kebanyakan orang khususnya bagi anak-anak yang masih belajar di bangku sekolah menengah kejuruan kadang-kadang susah untuk membedakannya. Lalu apa yang membedakan diantara keduanya?

Transaksi merupakan kata kerja dimana menunjukan suatu aktivitas bisnis yang terjadi dalam suatu entitas ekonomi (perusahaan) yang mengakibatkan adanya perubahan pada harta, utang dan modal. Sedangkan dokumen transaksi merujuk pada kata benda, artinya dokumen transaksi merupakan bukti adanya transaksi yang telah terjadi dalam perusahaan. Dokumen transaksi merupakan sarana yang digunakan sebagai dasar seorang juru buku atau akuntan untuk mencatat dalam media yang sesuai.

Untuk dapat memahami pengertian tersebut, maka berikut ini diberikan contoh sederhana mengenai transaksi dan domumen transaksi:

Transaksi

Dokumen Transaksi

Pembelian Kredit

Asli Faktur

Pembelian Tunai

Nota Kontan (Asli), cek

Penjualan Kredit

Copy Faktur

Penjualan Tunai

Nota Kontan (copy)

Pembayaran beban

Kuitansi, Cek, Vocher Kas Kecil

Retur Penjualan

Nota Kredit

Retur Pembelian

Nota debet

Dll

 

Selanjutnya dari dokumen transaksi akan dijadikan dasar pencatatan akuntansi. Namun sebelum dokumen transaki tersebut dicatat, maka terlebih dahulu dokumen transaksi dianalisis. Analisis dokumen transaksi bertujuan untuk menentukan keabsahan data transaksi dan juga pengaruh transaksi tersebut pada perubahan harta, utang dan modal. Perubahan yang dimaksud meliputi jenis akun dan nominal transaksi.

Sebagai contoh Faktur Penjualan. Proses analisisnya adalah kita harus meneliti keabsahan dokumen tersebut. Apakah sudah cocok dengan kejadian sesungguhnya, jumlah dan nominal apakah sudah sesuai, kemudian pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi sudah tanda tangan dan lain sebagainya. Pastikan juga cap atau stempel perusahaan harus sudah ada.

Selanjutnya dari dokumen transaksi tersebut kita menentukan akaun-akun apa yang berpengaruh atau berubah dan berpa besar perubahannya. Jika merujuk pada contoh tersebut, yaktu Faktur Penjualan, maka menunjukkan bahwa dokumen tersebut sebagai akibat dari pejualan barang dagangan secara kredit, sehingga aun yang berpengaruh adalah piutang dagang bertambah dan dicatat disebelah DEBET, kemudian PPN Masukan (jika ada) bertambah dan dicatat di sisi DEBET, kemudian Akun Penjualan bertambah dan dicatat di sisi KREDIT.

Apabila perusahaan menerapkan sistem pencatatan perpetual atau permanen, maka akun yang berubah ditambah Harga Pokok Penjulan (HPP) bertambah dan dicatat di sebelah DEBET dan akun persediaan barang dagangan berkurang dan dicatat di sebelah KREDIT.

Lalu bagaimana dengan pencatatannya? Dalam akuntansi manual maka Faktur Penjualan akan dicatat ke dalam beberapa media, yaitu:

  1. Dicatat ke dalam buku Jurnal Khusus Penjualan
  2. Dicatat ke dalam buku Besar Pembantu Piutang
  3. Dicatat ke dalam Buku Besar Pembantu persediaan (Kartu Persediaan)

Sangat mudah bukan???

Selamat belajar.!! Semoga Sukses Selalu!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar