Oleh: Winarto
Pernahkah kita mendengar istilah transaksi dan
dokumen transaksi? Dalam dunia bisnis kedua istilah tersebut tidaklah asing
lagi. Namun bagi kebanyakan orang khususnya bagi anak-anak yang masih belajar
di bangku sekolah menengah kejuruan kadang-kadang susah untuk membedakannya. Lalu
apa yang membedakan diantara keduanya?
Transaksi merupakan kata kerja dimana menunjukan suatu aktivitas bisnis yang terjadi dalam suatu entitas ekonomi (perusahaan) yang mengakibatkan adanya perubahan pada harta, utang dan modal. Sedangkan dokumen transaksi merujuk pada kata benda, artinya dokumen transaksi merupakan bukti adanya transaksi yang telah terjadi dalam perusahaan. Dokumen transaksi merupakan sarana yang digunakan sebagai dasar seorang juru buku atau akuntan untuk mencatat dalam media yang sesuai.
Untuk dapat memahami pengertian tersebut, maka
berikut ini diberikan contoh sederhana mengenai transaksi dan domumen
transaksi:
Transaksi |
Dokumen Transaksi |
Pembelian Kredit |
Asli Faktur |
Pembelian Tunai |
Nota Kontan (Asli), cek |
Penjualan Kredit |
Copy Faktur |
Penjualan Tunai |
Nota Kontan (copy) |
Pembayaran beban |
Kuitansi, Cek, Vocher Kas Kecil |
Retur Penjualan |
Nota Kredit |
Retur Pembelian |
Nota debet |
Dll |
|
Selanjutnya dari dokumen
transaksi akan dijadikan dasar pencatatan akuntansi. Namun sebelum dokumen transaki
tersebut dicatat, maka terlebih dahulu dokumen transaksi dianalisis. Analisis dokumen
transaksi bertujuan untuk menentukan keabsahan data transaksi dan juga pengaruh
transaksi tersebut pada perubahan harta, utang dan modal. Perubahan yang
dimaksud meliputi jenis akun dan nominal transaksi.
Sebagai contoh Faktur Penjualan. Proses analisisnya
adalah kita harus meneliti keabsahan dokumen tersebut. Apakah sudah cocok
dengan kejadian sesungguhnya, jumlah dan nominal apakah sudah sesuai, kemudian
pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi sudah tanda tangan dan lain sebagainya.
Pastikan juga cap atau stempel perusahaan harus sudah ada.
Selanjutnya dari dokumen transaksi tersebut kita
menentukan akaun-akun apa yang berpengaruh atau berubah dan berpa besar
perubahannya. Jika merujuk pada contoh tersebut, yaktu Faktur Penjualan, maka menunjukkan
bahwa dokumen tersebut sebagai akibat dari pejualan barang dagangan secara
kredit, sehingga aun yang berpengaruh adalah piutang dagang bertambah dan
dicatat disebelah DEBET, kemudian PPN Masukan (jika ada) bertambah dan dicatat
di sisi DEBET, kemudian Akun Penjualan bertambah dan dicatat di sisi KREDIT.
Apabila perusahaan menerapkan sistem pencatatan
perpetual atau permanen, maka akun yang berubah ditambah Harga Pokok Penjulan
(HPP) bertambah dan dicatat di sebelah DEBET dan akun persediaan barang
dagangan berkurang dan dicatat di sebelah KREDIT.
Lalu bagaimana dengan pencatatannya? Dalam akuntansi
manual maka Faktur Penjualan akan dicatat ke dalam beberapa media, yaitu:
- Dicatat
ke dalam buku Jurnal Khusus Penjualan
- Dicatat
ke dalam buku Besar Pembantu Piutang
- Dicatat
ke dalam Buku Besar Pembantu persediaan (Kartu Persediaan)
Sangat mudah bukan???
Selamat belajar.!! Semoga Sukses Selalu!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar