Jumat, 21 Oktober 2022

Pembelian pada Manufaktur

Oleh: Winarto.
Transaksi pembelian bahan secara kredit pada perusahaan manufaktur merupakan transaksi perusahaan dalam pengadaan bahan secara kredit yang mengakibatkan adanya penambahan utang perusahaan pada pihak lain. Untuk mengelola transaksi tersebut kita harus memahami proses analisis data transaksi, perhitungan nilai pembelian kredit dan proses pencatatan ke dalam buku jurnal. Selain hal tersebut juga harus dipahami tentang sistem pencatatan yang digunakan oleh perusahaan, sistem periodik atau sistem permanen.
Untuk hal tersebut, maka trdapat beberapa hal yang harus dilakukan:
1. Jenis dokumen transaksi yang ada dalam pembelian bahan secara kredit
2. Proses analisis dokumen transaksi.
3. Proses perhitungan dan pencatatan pembeliahan bahan secara kredit.
Dokumen transaksi yang digunakan dalam pengelolaan pembelian bahan secara kredit ini adalah sebagai berikut:...
  1. Faktur, yakni bukti transaksi pembelian bahan secara kredit. Faktur yang diproses ini adalah faktur asli dari pemasok.
  2. Nota Debet. Yaitu bukti transaksi retur pembelian.
  3. Bukti Kas Keluar, yaitu bukti pengeluaran kas karena adanya pembayaran utang atau pelunasan utang kepada pemasok.
Sebelum dilakukan pencatatan dokumen transaksi yang ada perlu dilakukan analisis. Analisis dokumen tersebut dimaksudkan untuk menentukan keabsahan dari dokumen transaksi yang ada dan juga nominal dari setiap akun yang ada.
Setelah dokumen transaksi dianalisis, selanjutnya dilakukan pencatatan ke dalam buku jurnal. Jurnal yang digunakan adalah jurnal khusus, dalam hal ini adalah jurnal pembelian. Format jurnal pembelian pada peruahaan manufaktur tidak jauh berbeda dengan jurnal pembelian pada perusahaan dagang. Berikut ini format secara umum jurnal khusus penerimaan kas pada perusahaan manufaktur

Nama Perusahaan
Jurnal Pembelian
Periode ....

Tgl

No Bukti

Keterangan

Ref

Debet

Kredit

Utang Dagang

Nama Akun

Ref

Jumlah

Utang Dagang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dalam mencatat data transaksi, perusahaan dapat menggunakan salah satu sistem pencatatan, yakni sistem periodik (phisik) atau sistem permanen (perpetual). Perbedaan mendasar atas sistem tersebut adalah akun yang digunakan, yakni Pembelian Bahan untuk sistem periodik dan Persediaan Bahan untuk sistem perpetual.
Untuk mempertajam pemahaman materi tentang pengelolaan pembelian bahan tersebut, berikut ini diberikan contoh transaksi kasus pada perusahaan manufaktur.

Soal kasus 1: Pembelian Bahan Secara Kredit
PT Menoreh Jaya adalah sebuah perusahaan industri di bidang tekstil. Pada tanggal 3 Juni 2021, perusahaan membeli bahan baku dari CV Sidho Maju berupa 40 gulung kain dengan harga @ Rp800.000,00 syarat 5/10, n/30. PPN 10%. Beban angkut pembelian Rp300.000,00. Bukti transaksi berupa Faktur No FSM_06_12
Tanggal 4 Juni 2021: perusahaan melakukan retur atas pembelian tgl 3 Juni 2021 sebanyak 2 gulung kain karena tidak sesuai dengan pesanan.

Penyelesaian
Untuk mencatat data transaksi tersebut perusahaan dapat menggunakan dua sistem pencatatan, yaitu siistem periodik dan sistem perpetual.
Analisis data jika menggunakan sistem pencatatan periodik: Pembelian bertambah (D), dan Utang dagang bertambah (K) masing-masing  sebesar Rp35.500.000,00.
Perhitungan tanggal 3 Juni 2021 =
Harga barang  40 unit x Rp800.000,00.         = Rp 32.000.000,00
PPN Masukan 10%                                        =         3.200.000,00
Beban Angkut Pembelian                               =            300.000,00
TOTAL                                                           = Rp 35.500.000,00
 
Perhitugan Tanggal 4 Juni 2021:
Harga barang  2 unit x Rp800.000,00.           = Rp 1.600.000,00
PPN Masukan 10%                                        =          160.000,00
TOTAL                                                           = Rp 1.760.000,00
 
Jika perusahaan menggunakan sistem pencatatan perpetual maka analisis datanya sebagai berikut:
Persediaan Bahan Baku bertambah (D), dan Utang Dagang bertambah (K) masing-masing  sebesar Rp35.500.000,00.
Setelah dilakukan analisis, maka langkah selanjutnya dilakukan pencatatan ke dalam buku jurnal umum atau jurnal khusus.
Pencatatan ke dalam buku jurnal umum sistem Periodik:

Tgl

Perkiraan

Ref

Debet

Kredit

2021

Juni   03

 

Pembelian bahan baku

PPN Masukan

Beban angkut

         Utang dagang

(Pembelian bahan baku scr kredit)

 

 

Rp32.000.000,00

3.200.000,00

300.000,00

-

 

-

-

-

Rp35.500.000,00

 

Juni 04

Utang dagang

          Retur Pembelian

(Retur Pembelian)

 

Rp 1.760.000,00

-

-

Rp 1.760.000,00

Pencatatan ke dalam buku jurnal umum sistem Perpetual

Tgl

Perkiraan

Ref

Debet

Kredit

2021

Juni  03

 

Persediaan Bahan Baku

         Utang Dagang

(Pembelian Tunai)

 

 

Rp35.500.000,00

-

 

-

Rp35.500.000,00

 

Juni 04

Utang Dagang

          Persediaan Bahan Baku

(Retur Pembelian)

 

Rp 1.760.000,00

-

-

Rp 1.760.000,00

Jika perusahaan menyelenggarakan pencatatan dengan jurnal khusus maka tinggal dimasukan pada kolom yang sesuai dengan formatnya.
Sistem periodik

PT Menoreh Jaya
Jurnal Pembelian
Juni 2021

Tgl

No Bukti

Keterangan

Ref

Debet

Kredit

Pembelian Bhn

Nama Akun

Ref

Jumlah

Utang Dagang

03/06

FSM_06_12

CV Sido Maju

 

35.500.000

 

 

 

35.500.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Jurnal Retur Pembelian: Dicatat dalam JURNAL UMUM

Tgl

Perkiraan

Ref

Debet

Kredit

Juni 04

Utang dagang

          Retur Pembelian

(Retur Pembelian)

 

Rp 1.760.000,00

-

-

Rp 1.760.000,00

Sistem Perpetual

PT Sidho Mukti
Jurnal Pembelian
Juni 2021

Tgl

No Bukti

Keterangan

Ref

Debet

Kredit

Persediaan Bhn

Nama Akun

Ref

Jumlah

Utang Dagang

03/06

FSM_06_12

CV Sido Maju

 

35.500.000

 

 

 

35.500.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jurnal Retur Pembelian: Dicatat dalam JURNAL UMUM

Tgl

Perkiraan

Ref

Debet

Kredit

Juni 04

Utang dagang

          Persediaan Bahan Baku

(Retur Pembelian)

 

Rp 1.760.000,00

-

-

Rp 1.760.000,00


Tidak ada komentar:

Posting Komentar