Oleh: Winarto
Apakah
yang disebut dengan utang? Utang merupakan kewajiban yang timbul karena adanya transaksi
pembelian barang atau jasa secara kredit yang berhubungan dengan kegiatan
operasional perusahaan dan harus segera dibayarkan dalam jangka waktu yang akan
datang. Mengapa utang dalam perusahaan terjadi? Karena perusahaan segera
membutuhkan barang dan jasa untuk kegiatan operasional perusahaan, sementara
perusahaan memiliki anggaran yang terbatas untuk pengadaan barang dan jasa
tersebut!
Faktor apa saja yang harus diperhatikan agar utang dagang yang diambil oleh perusahaan bisa berjalan secara efektif? Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan sebelum mengambil utang, yakni:
1.
Kemampuan
perusahaan untuk membayar utang di masa mendatang. Kemampuan perusahaan ini
dapat dilihat dari kinerja yang ihasilkan perusahaan dalam menjalankan
operasinya. Kinerja perusahaan dapat dilihat dari omset yang dihasilkan
perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Selain hal tersebut kemampuan perusahaan
dalam membayar utang juga dapat dilahat dari komposisi neraca perusahaan dengan
melihat perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar. Perusahaan akan
aman jika perbandingan anatara aktiva lancar dengan utang lancar sebesar 2: 1.
2. Membandingkan antara beban yang timbul dari utang dalam hal ini beban bunga, dengan hasil yang didapatkan dari utang tersebut. Jika pendapatan yang dihasilkan dari utang lebih besar dari beban bunga, maka utang dapat diambil.
Klasifikasi
Utang
Utang
perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yakni utang jangka pendek (current
liabilities) dan utang jangka panjang (long term liabilities). Utang jangka pendek adalah utang yang terjadi
dalam perusahaan dimana jangka waktu pelunasannya kurang dari 1 tahun atau
kurang dari 12 bulan. Sebaliknya jika jangka waktu pelunasannya lebih dari 12
bulan, maka digolongkan sebagai utang jangka panjang. Selanjutnya, kita juga
perlu mengetahui beberapa jenis dari utang jangka pendek ini,yaitu::
1.
Utang dagang
Utang
dagang adalah utang yang timbul karena transaksi pembelian barang atau jasa
yang dilakukan secara kredit. Jenis utang ini terjadi apabila suatu perusahaan melakukan
pinjaman atau kredit untuk mendapatkan jasa atau barang tertentu.
2.
Utang wesel
Utang
wesel adalah utang yang timbul karena transaksi pembelian barang atau jasa yang
dilakukan secara kredit dan disertai dengan sebuah bukti secara tertulis yaitu
surat wesel. Dalam surat tersebut, debitur dan kreditur tidak memerlukan syarat
apapun serta jaminan yang akan digunakan.
3.
Utang Dividen
Deviden
merupakan keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham. Apabila perusahaan
menarik modal usaha melalui saham, maka pada akhir periode perusahaan wajib
memberikan deviden kepada para pemegang saham (jika perusahaan laba). Bagian dari
laba perusahaan yang akan diberikan kepada investor (pemegang saham tersebut)
dinamakan sebagai utang deviden.
4.
Pendapatan diterima di muka
Pendapatan
diterima dimuka adalah perusahaan mendapatkan sebagian pelunasan sebelum barang
atau jasa ada di tangan konsumen. Jenis utangnya merupakan barang atau jasa
yang harus dikirimkan sesuai dengan pesanan.
Perusahaan
harus menentukan tanggal kesepakatan dengan konsumen untuk pengirimannya.
Nantinya saat barang atau jasa tersebut sudah diterima konsumen, barulah
konsumen akan melunasi sisa utang kepada perusahaan.
5.
Utang Beban
Utang
Beban yaitu merupakan utang yang terjadi sebagai akibat dari transaksi
perusahaan yang telah terjadi dalam operasional perusahaan, namun perusahaan
belum melakukan pembayaran. Contoh dari utang beban ini diantaranya: utang
gaji, utang sewa, utang biaya iklan dan lain sebagainya.
6.
Utang pajak
Yakni
sejumlah pajak yang harus dibayarkan kepada kas negara, sebagai akibat
transaksi tertentu dalam perusahaan. Contoh PPN Keluaran, PPh, dan lain
sebagainya.
Selanjutnya
yang tergolong sebagai utang jangka panjang adalah utang Bank dan Utang
Hipotek. Utang bank biasanya memiliki masa angsuran lebih dari satu tahun. Sedangkan
utang hipotek merupakan utang jangka panjang dengan jaminan aktiva tidak
bergerak.
Dokumen
Transaksi Utang
Utang
yang terjadi dalam perusahaan harus dibuktikan dengan dokumen transaksi yang
sah dan akurat. Berikut ini dokumen transaksi yang menyebabkan adanya mutasi
utang perusahaan:
#1.
Faktur Pembelian,
merupakan bukti trasnaksi pembelaian barang atau jasa secara kredit. Transaksi ini
menyebabkan adanya penambahan utang perusahaan.
#2.
Nota Debet. Merupakan dokumen
transaksi yang membuktikan adanya retur pembelian. Transaksi ini menyebabkan
adanya pengurangan utang.
#3.
Bukti Kas Keluar atau Check, merupakan dokumen transaksi yang menunjukkan
adanya transaksi pelunasan atau angsuran utang perusahaan. Transaksi ini
menyebabkan pengurangan utang perusahaan.
Semoga bermanfaat...!!
Selamat Belajar...!!!
Related Post:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar