Oleh: Winarto
Apabila Anda memiliki sebuah usaha perdagangan, kebijakan apa yang akan Anda ambil dalam sistem penjualan? Apakah penjualan tunai atau penjualan kredit? Ini adalah salah satu pertanyaan yang saya coba lonntarkan kepada anak didik saya. Dan ternyata beragam jawaban menarik yang dapat kita terima dari problem sederhana tersebut. Ya...pada intinya semua pilihan yang kita pilih dalam sistem penjualan pada perusahaan dagang memiliki dampak masing masing. Artinya baik penjualan tunai maupun penjualan kredit memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Perusahaan
yang mengambil sistem penjualan tunai memiliki keuntungan tidak ada beban
kerugian piutang, karena barang yang kita jual langsung dapat diterima uangnya
pada saat transaksi. Resiko tidak tertagih bahkan nilainya NOL. Sementara
apabila perusahaan mengambil kebijakan penjulan kredit tentunya perusahaan
memiliki resiko terdapat piutang yang tidak bisa ditagih dan tentunya ini akan
masuk pada beban kerugian piutang.
Namun di
sisi lain perusahaan yang mengambil kebijakan penjualan kredit memiliki
keuntungan bisa meningkatkan jumlah omset penjualan yang lebih besar bila
dibanding dengan penjualan tunai. Mengapa demikian? Karena pada sistem
penjualan kredit konsumen atau pelanggan dapat mendapatkan barang terlebih
dahulu tanpa harus mengeluarkan uang. Tentunya hal tersebut bagi penjual, omset
penjualan yang tinggi akan berdampak pada naiknya profit perusahaan.
Lalu...bagaimana
sebaiknya langkah yang harus diambil perusahaan? Ya... perusahaan bisa
melakukan kombinasi sistem penjualan yang ada, penjualan tunai dan penjualan
kredit. Jika perusahaan mengambil sistem penjualan kredit maka perusahaan harus
menetapkan kebijakan yang tepat dan akurat. Analisis kredit harus dilakukan
secara tepat pula. Analisis kredit perlu dilakukan agar perusahaan tepat
sasaran dalam memberikan kredit kepada konsumen, sehingga nominal piutang yang
tidak tertagih bisa diminimalisir.
Bagaimana
analisis kredit dilakukan? Analisis kredit pada dasarnya adalah memilih calon
debitur yang sesuai dengan kriteria perusahaan. Minimal ada 5 hal yang harus
diperhatikan, yang biasa kita kenal dengan istilah 5C. Secara garis besar dapat
dilihat berikut ini:
1. Character atau
kepribadian calon debitur. Kepribadian ini dapat dilihat dari sikap dan
perilaku konsumen dalam menjalani hidup. Tanggung jawab, kejujuran, sikap
boros, rajin, ulet dan lain sebagainya. Informasi ini dapat dilihat dari rekam
jejak konsumen atau calon debitur.
2. Capital atau Modal
calon debtur. Modal konsumen atau pelanggan juga patut dipertimbangan dalam
pemberian kredit. Modal yang cukup akan dapat dijadikan sebagai faktor untuk
pemberian kredit.
3. Capacity atau
kemampuan calon debitur. Kemampun di sini menunjukkan kondisi ekonomi dari
calon debitur, apakah memiliki kemampuan berusaha atau tidak. Faktor ini dapat
dilihat dari perputaran asset yang ada, ataupun kegiatan usaha yang dimiliki
oleh calon debitur.
4. Collatelal atau
jaminan yang bisa diberikan. Jaminan merupakan faktor terakhir yang dapat kita
jadikan pertimbangan dalam pemberian kredit. Jaminan ini diharapkan dapat
sebagai faktor pengikat agar debitur mau melunasi utang-utangnya.
5. Condition of Economic atau kondisi ekonomi yang ada. Faktor ini merupakan
faktor ekternal perusahaan secara makro. Jadi yang diperhatikan adalah kondsii
ekonomi secara umum, tingkat inflasi yang terjadi sehingga situasi yang ada
pakah tepat atau tidak dalam pemberian kredit kepada konsumen.
Akhirnya berkaitan
dengan sistem penjualan yang akan diambil oleh perusahaan, semua tergantung
pada situasi dan kondisi yang ada. Intinya kebijakan yang diambil harus bisa
meningkatkan omset atau profit perusahaan dan memiliki resiko ekonomi yang
minimal.
Semoga
bermanfaat...!!!
Related Post:
- Mengelola Bisnis Minimarket
- Tantangan Bisnis di Era Modern
- Keahlian dasar di Era Milenial
- Mengenal Riset pasar
- Mengelola Bisnis Minimarket
- Mengelola Keuangan di era Revolusi 4.0
- Mengembangkan Jiwa Wirausaha
- Mengoptimalkan Medsos dalam bisnis
- Bisnis di era disruption...Bagaimana Menghadapinya??
- Strategi Bisnis di Era Disruption
- Pendukung Usaha Bisnis
- Bisnis dengan Modal kecil...why not?
- Menyiapkan Pribadi Sukses
- Mental Karakter Entreprenuer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar