Sabtu, 16 April 2022

Tantangan Generasi Milenial

Oleh: Winarto
Generasi milenial sering disebut dengan generasi Y, yakni mereka yang lahir di kurun waktu antara 1982 sampai dengan 1992. Generasi ini memiliki ciri khusus, yakni generasi yang akrab dengan perkembangan teknologi. Sebagai tambahan informasi, dalam terminologi sosial, seperti disebutkan dalam https://edukasi.sindonews.com/, ada beberapa istilah sebutan untuk klasifikasi generasi muda, yaitu sebagai berikut:
  1. Baby boomer, yaitu generasi yang lahir setelah perang dunia kedua, antara tahun 1945 dan pertengahan 1960-an
  2. Generasi X atau GenX, yaitu: generasi yang lahir dari baby boomer, antara pertengahan 1960-an dan awal 1980-an
  3. Generasi Y atau GenY, yaitu Generasi yang lahir di era komputer, antara 1980 dan 1995
  4. Generasi Z atau GenZ, yaitu generasi yang lahir di era Internet dan sekitar abad ke-21, antara 1995 dan 2010
  5. Generasi Alfa atau Genalfa, adalah generasi yang lahir di era ponsel cerdas, setelah tahun 2010
Permasalahan pokoknya adalah tidak semua generasi yang lahir dalam kurun waktu tersebut memiliki kesiapan yang sama dalam menghadapi perkembangan yang ada. Hal tersebut karena berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan. Faktor-faktor tersebut diantaranya kondisi orang tua anak baik dari segi ekonomi maupun tingkat pendidikan. Faktor perbedaan mutu pendidikan antra daerah perkotaan dengan daerah di pelosok atau pedalaman. Kondisi sarana prasana pembelajaran yang tentunya dapat membawa dampak yang signifikan dalam proses pembeljaran anak.
Melihat dari kondisi tersebut tentunya kita tidak boleh pesimis atau patah semangat khususny dalam menghadai berbagai tantangan yang semakin kompleks. Disrupsi teknologi dan perkembangan dunia yang semakin pesat menuntut respon yang lebih, agar mereka para generasi milenial tetap bisa eksis dalam perkembangan yang ada. Sebagai pendidik atau orang tua jelas harus memiliki kesadaran yang tinggi akan kondisi yang dihari oleh generasi milenial ini. Berbagai problem yang ada harus segera dicarikan titik temunya sehingga dapat dirumuskan solusi yang efektif, sehingga generasi milenial yang ada betul-betul memiliki kesiapan dalam menghadapi tantangan yang ada.

Apa yang harus disiapkan?
Tantangan pokok generasi milenial yang pertama adalah pembentukan karakter yang kuat. Ciri khas generasi milenial adalah memiliki daya kreativitas yang tinggi, inovatif dan selalu berpikir kritis. Sikap-sikap seperti ini harus dibentuk melalui pembiasaan dan latihan, dari berbagai persoalan yang sederhana hingga permasalahan-permasalahan yang kompleks. Kiranya orang tua anak dan guru selaku pendaping belajar anak di sekolah memiliki peran yang strategis dalam membentuk sikap dan karakter seperti tersebut di atas.
Tantangan yang kedua adalah penguasaan teknologi. Generasi milenial identik dengan penguasaan teknologi informasi. Hampir di setiap lini kehidupan tidak terlepas dari penggunaan teknologi. Melihat kondisi tersebut maka sudah seharusnya generasi milenial harus fluent alias mahir dengan penggunaan teknologi. Untuk menuju dalam kondi tersebut tentunya tidak mudah. Belajar dan berlatih menjadi kunci pokok, agar kita paham dengan teknolgi yang tepat guna.
Tantangan ketiga adalah ketatnya persaiangan dalam dunia kerja dan dunia usaha. Dunia kerja dan dunia usaha sudah jelas menuntut tenaga yang kompeten dan profesional. Untuk mendapatan tenaga seperti hal tersebut tentunya diperlukan persiapan sedini mungkin. Ada beberpa hal atau catatan yang sebaiknya dapat dilakukan:
  1. Meningkatkan skill bakat kekinian yang dibutuhkan dunia usaha dan industri, seperti penguasaan teknologi dan informasi, kemampuan berbahasa, dan sejenisnya.
  2. Meningkatkan komunikasi dan membangun relasi yang efektif. Komunikasi dan relasi menjadi kunci yang efektif untuk mencari peluang kerja yang lebih dan sangat mungkin dilakukan oleh generasi milenial.
  3. Meningkatkan kompetensi pribadi melalui pendidikan yang berkualitas baik pendidikan formal maupun nonformal. Kompetensi inilah yang akan jadi nilai plus di sebuah perusahaan.
  4. Membangun Kolaborasi. Upaya kolaborasi secara personal perlu dibangun dalam diri generasi milenial sebagai karakter kecakapan abad 21. Kolaborasi akan memunculkan potensi peluang yang lebih cepat dan lebih besar.
Mengetahui dan menyadari akan kompleksnya tantagan generasi milenial, maka sudah seharusnya generasi milenial harus bangkit menyiapkan diri agar menjadi generasi kompeten dan profesional  sehingga siap dalam menghadapi persaingan yang ada. Softskil (minat, bakat dan karakter pribadi) dan hardskill (pengetahuan dan ketrampilan) harus disiapkan sedini mungkin.

Selamat belajar ...Semoga bermanfaat....!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar