Generasi milenial sering disebut
dengan generasi Y, yakni mereka yang lahir di kurun waktu antara 1982 sampai
dengan 1992. Generasi ini memiliki ciri khusus, yakni generasi yang akrab
dengan perkembangan teknologi. Sebagai tambahan informasi, dalam terminologi
sosial, seperti disebutkan dalam https://edukasi.sindonews.com/, ada beberapa istilah sebutan untuk
klasifikasi generasi muda, yaitu sebagai berikut:
- Baby boomer, yaitu generasi yang lahir setelah perang dunia kedua, antara tahun 1945 dan pertengahan 1960-an
- Generasi X atau GenX, yaitu: generasi yang lahir dari baby boomer, antara pertengahan 1960-an dan awal 1980-an
- Generasi Y atau GenY, yaitu Generasi yang lahir di era komputer, antara 1980 dan 1995
- Generasi Z atau GenZ, yaitu generasi yang lahir di era Internet dan sekitar abad ke-21, antara 1995 dan 2010
- Generasi Alfa atau Genalfa, adalah generasi yang lahir di era ponsel cerdas, setelah tahun 2010
Permasalahan pokoknya adalah
tidak semua generasi yang lahir dalam kurun waktu tersebut memiliki kesiapan yang
sama dalam menghadapi perkembangan yang ada. Hal tersebut karena berbagai faktor
yang menyebabkan terjadinya perbedaan. Faktor-faktor tersebut diantaranya
kondisi orang tua anak baik dari segi ekonomi maupun tingkat pendidikan. Faktor
perbedaan mutu pendidikan antra daerah perkotaan dengan daerah di pelosok atau
pedalaman. Kondisi sarana prasana pembelajaran yang tentunya dapat membawa
dampak yang signifikan dalam proses pembeljaran anak.
Melihat dari kondisi tersebut tentunya
kita tidak boleh pesimis atau patah semangat khususny dalam menghadai berbagai tantangan
yang semakin kompleks. Disrupsi teknologi dan perkembangan dunia yang semakin
pesat menuntut respon yang lebih, agar mereka para generasi milenial tetap bisa
eksis dalam perkembangan yang ada. Sebagai pendidik atau orang tua jelas harus
memiliki kesadaran yang tinggi akan kondisi yang dihari oleh generasi milenial
ini. Berbagai problem yang ada harus segera dicarikan titik temunya sehingga
dapat dirumuskan solusi yang efektif, sehingga generasi milenial yang ada
betul-betul memiliki kesiapan dalam menghadapi tantangan yang ada.
Apa yang harus disiapkan?
Tantangan pokok generasi milenial
yang pertama adalah pembentukan karakter yang kuat. Ciri khas
generasi milenial adalah memiliki daya kreativitas yang tinggi, inovatif dan
selalu berpikir kritis. Sikap-sikap seperti ini harus dibentuk melalui
pembiasaan dan latihan, dari berbagai persoalan yang sederhana hingga permasalahan-permasalahan
yang kompleks. Kiranya orang tua anak dan guru selaku pendaping belajar anak di
sekolah memiliki peran yang strategis dalam membentuk sikap dan karakter
seperti tersebut di atas.
Tantangan yang kedua
adalah penguasaan teknologi. Generasi milenial identik dengan penguasaan
teknologi informasi. Hampir di setiap lini kehidupan tidak terlepas dari
penggunaan teknologi. Melihat kondisi tersebut maka sudah seharusnya generasi
milenial harus fluent alias mahir dengan penggunaan teknologi. Untuk menuju
dalam kondi tersebut tentunya tidak mudah. Belajar dan berlatih menjadi kunci
pokok, agar kita paham dengan teknolgi yang tepat guna.
Tantangan ketiga adalah ketatnya
persaiangan dalam dunia kerja dan dunia usaha. Dunia kerja dan dunia
usaha sudah jelas menuntut tenaga yang kompeten dan profesional. Untuk mendapatan
tenaga seperti hal tersebut tentunya diperlukan persiapan sedini mungkin. Ada beberpa
hal atau catatan yang sebaiknya dapat dilakukan:
- Meningkatkan skill bakat kekinian yang dibutuhkan dunia usaha dan industri, seperti penguasaan teknologi dan informasi, kemampuan berbahasa, dan sejenisnya.
- Meningkatkan komunikasi dan membangun relasi yang efektif. Komunikasi dan relasi menjadi kunci yang efektif untuk mencari peluang kerja yang lebih dan sangat mungkin dilakukan oleh generasi milenial.
- Meningkatkan kompetensi pribadi melalui pendidikan yang berkualitas baik pendidikan formal maupun nonformal. Kompetensi inilah yang akan jadi nilai plus di sebuah perusahaan.
- Membangun Kolaborasi. Upaya kolaborasi secara personal perlu dibangun dalam diri generasi milenial sebagai karakter kecakapan abad 21. Kolaborasi akan memunculkan potensi peluang yang lebih cepat dan lebih besar.
Mengetahui dan menyadari akan
kompleksnya tantagan generasi milenial, maka sudah seharusnya generasi milenial
harus bangkit menyiapkan diri agar menjadi generasi kompeten dan profesional sehingga siap dalam menghadapi persaingan yang
ada. Softskil (minat, bakat dan karakter pribadi) dan hardskill (pengetahuan
dan ketrampilan) harus disiapkan sedini mungkin.
Selamat belajar ...Semoga bermanfaat....!!!
Related Post:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar