Kurikulum Merdeka
terdiri dari kegiatan
intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan
ekstrakurikuler. Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum dituliskan
secara total dalam satu tahun dan
dilengkapi dengan saran
alokasi jam pelajaran
jika disampaikan secara reguler/mingguan. Selain
itu, terdapat penyesuaian dalam
pengaturan mata pelajaran
yang secara terperinci dijelaskan
dalam daftar tanya jawab per jenjang.
Kelompok umum adalah kelompok mata pelajaran yang
berfungsi membentuk peserta didik
menjadi pribadi utuh,
sesuai dengan fase
perkembangan, berkaitan dengan
norma-norma kehidupan baik
sebagai makhluk yang berketuhanan Yang Maha Esa, individu, sosial, warga Negara
Kesatuan Republik Indonesia
maupun sebagai warga dunia.
Kelompok
kejuruan adalah kelompok
mata pelajaran yang berfungsi membentuk peserta didik
sebagai individu agar memiliki kompetensi sesuai kebutuhan dunia kerja serta
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya.
Selain hal tersebut para peserta didik diberikan
kesempatan untuk memilih mata pelajaran Pilihan. Mata pelajaran pilihan
merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik berdasarkan renjana
(passion) untuk pengembangan diri,
baik untuk berwirausaha, bekerja pada
bidangnya, maupun melanjutkan pendidikan. Contohnya: Mata pelajaran
Bahasa Asing selain Bahasa Inggris, Matematika,
IPA, IPS, atau mata
pelajaran kejuruan lain di luar konsentrasi keahliannya.
Selanjutnya Jumlah
Bidang Keahlian menjadi
10 dan dibagi
menjadi 50 Program Keahlian.
Kompetensi Keahlian tidak lagi masuk ke dalam Spektrum Keahlian. Sedangkan Capaian
Pembelajaran (CP) pada level konsentrasi keahlian adalah kompetensi minimum
pada keahlian tersebut.
SMK dan mitra dunia
kerja dapat mengembangkan
tujuan pembelajaran sesuai dengan konteks ketenagakerjaan dalam
dunia kerja tersebut.
Muatan kejuruan pada kelas X berisi materi
dasar-dasar kejuruan untuk masing-masing program keahlian. Kelompok Mata
Pelajaran Kejuruan pada kelas XI dan XII berisikan kumpulan mata pelajaran
sesuai program keahlian yang terdapat di SMK.
Secara umum Penerapan Kurikulum Merdeka di SMK
memiliki komponen sebagai berikut:
- Spektrum keahlian disesuaikan dengan kondisi dunia kerja. Ada 10 bidang keahlian dan 50 program keahlian.
- Struktur kurikulum terdiri dari dua kelompok yaitu A. Umum, B. Kejuruan. Waktu Praktik Kerja Lapangan adalah 6 bulan di kelas XII pada SMK program 3 tahun dan minimal 10 bulan di kelas XIII pada SMK program 4 tahun.
- Pembelajaran boleh disampaikan dengan menggunakan sistem Blok, dengan model belajar project based learning dan proporsi jam pelajaran yang disesuaikan dengan program keahlian
- Bahan ajar digunakan untuk mendukung pembelajaran dan pelatihan terhadap kompetensi yang ada di dunia kerja
- Guru yang mengajar diarahkan agar memiliki kompetensi setara dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja. Instruktur dunia kerja juga didorong untuk ikut mengajar.
- Sarana dan prasarana diarahkan agar dilakukan analisis benchmarking sesuai dengan kebutuhan dunia kerja
Program PKL
Praktik
Kerja Lapangan (PKL)
adalah mata pelajaran
yang dilaksanakan secara blok
dan dirancangkan pelaksanaannya di kelas XII selama 6 bulan merupakan wahana
pembelajaran di dunia
kerja
untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik meningkatkan penguasaan
kompetensi teknis (hard
skill) sesuai dengan konsentrasi keahliannya serta menginternalisassi
karakter dan budaya kerja (soft skill).
Pembelajaran MULOK
Pembelajaran muatan lokal dapat dilakukan melalui
tiga metode, yaitu:
- Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam mata pelajaran lain. Penjelasan: satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menentukan Capaian Pembelajaran (CP) untuk muatan lokal yang kemudian dapat dipetakan ke dalam mata pelajaran lainnya.
- Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila. Penjelasan: satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat mengintegrasikan muatan lokal ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila. Sebagai contoh, projek dengan tema wirausaha dilakukan dengan mengeksplorasi potensi kerajinan lokal, projek dengan tema perubahan iklim dapat dikaitkan dengan isu-isu lingkungan di wilayah tersebut, dan sebagainya.
- Mengembangkan mata pelajaran khusus muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai bagian dari program intrakurikuler. Penjelasan: satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat mengembangkan mapel khusus muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai bagian dari program intrakurikuler. Sebagai contoh, mata pelajaran bahasa dan budaya daerah, kemaritiman, kepariwisataan, dan sebagainya sesuai dengan potensi masing-masing daerah. Dalam hal satuan pendidikan membuka mata pelajaran khusus muatan lokal, beban belajarnya maksimum 72 JP per tahun atau 2 JP per minggu.
Bimbingan Konseling (BK)
Tidak
ada jam pelajaran
khusus Bimbingan Konseling
di kelas, namun guru
Bimbingan Konseling memegang
peranan penting dalam memimpin
proses penelusuran minat
dan bakat peserta didik
bersama dengan wali
kelas dan atau
guru lain, serta berdiskusi dengan setiap individu
peserta didik dan orang tua/wali. Waktu
pelaksanaan kegiatan ini
ditetapkan berdasarkan kesepakatan.
Mata Pelajaran Informatika
Mata
pelajaran Informatika berisi
berbagai kompetensi untuk menunjang keterampilan
berpikir kritis dan
sistematis guna menyelesaikan beragam
permasalahan umum meliputi:
1.
penerapan logika
proposisi,
2.
berpikir komputasional (computational thinking),
3.
penerapan teknologi
informasi dan komunikasi,
4.
penggunaan
sistem komputasi,
5.
penggunaan
jaringan komputer dan internet,
6.
penerapan
keamanan data dan informasi,
7.
analisis data,
penerapan algoritma pemrograman,
8.
memahami
dampak sosial informatika,
9.
penerapan teknologi
digitalisasi industri.
(disarikan dari buju saku: Kurikulum Merdeka, kemendikbud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar