Oleh: Winarto
Belajar merupakan
aktivitas fisik ataupun mental yang dilakukan oleh setiap manusia
sehingga terjadi perubahan pada sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Belajar
menjadi kunci pokok keberhasilan suatu bangsa. Mengapa demikian? Karena hanya
dengan belajar kita akan menjadi lebih tahu, lebih mengerti, lebih memahami
akan suatu hal. Hanya dengan belajar yang baik, maka kehidupan
kita juga akan semakin baik pula.
Namun kondisi tersebut kurang disadari oleh sebagian besar masyarakat. Mereka masih abai akan arti pentinganya belajar. Lalu bagaimana solusinya? Segera bangun kesadaran akan arti pentingnya belajar bagi kehidupan kita di masa sekarang, maupun di masa mendatang. Dari mana mulai membangun kesadaran tersebut? Ya…dari diri kita sendiri lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar kita.
Perlu
disadari bahwa masa depan kita tidaklah mudah, penuh tantangan, hambatan dan
rintangan. Artinya untuk mendapatkan
suatu penghidupan yang layak yang sesuai dengan tuntutan jaman diperlukan suatu
perjuangan dan pengorbanan yang keras. Dibutuhkan kompetensi yang memadai, baik
dari aspek pengetahuan, ketrampilan maupun sikap yang dibutuhkan dalam dunia
usaha, dunia industry maupun dunia kerja. Kondisi tersebut dapat diatasi dengan
belajar secara tepat.
Melihat
kenyataan yang ada, terdapat beberapa fenomena yang kurang produkstif yang ada
pada masyarakat kita, khususnya generasi muda penerus pembangunan bangsa. Fenomena
tersebut di antranya:
1. Terjebak dan Terbiasa dengan
Budaya Konsumtif. Tidak dapat
dipungkiri, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa dampak bagi
kehidupan manusia baik dampak positif maupun dampak negative. Dampak positif
sudah jelas, pekerjaan yang susah menjdi lebih mudah. Sementara dampak
negatifnya juga tidak sedikit dan sangat berpengaruh pada mentalitas generasi
penerus bangsa. Salah satunya adalah budaya konsumtif, menggunakan kemajuan
iptek yang tidak sesuai dengan keberuntukanya. Misal: budaya nonton telvisi
dengan tayangan yang tidak edukatif, main game, akses internet yang tidak
mendidik dan lain sebagainya.
2. Daya Kreasi dan Inovasi
Rendah. Salah satu dampak budaya
konsumtif adalah daya kreasi dan inovasi rendah. Otak kita tidak dilatih dan
dibiasakan untuk memecahkan segala sesuatu yang bernilai bagi kehidupan. Penyebanya
adalah karena factor lingkungan yang kurang membentuk budaya yang demikian. Kemajuan
iptek hanya diarahkan untuk budaya yang hedonism, mengejar kesenangan dunia
semata, tanpa memperhatikan nialai yang seharusnya dicapai di masa mendatang. Contoh:
penggunaan gadged atau gawai di kalangan kaum muda, sebagaian besar hanya
diarahkan untuk kesenangan belaka, tanpa memperhatikan value yang didapat untuk
kepentingan masa mendatang.
3. Budaya Produktif Lemah. Produktif adalah sesuatu yang menghasilkan dan
bermanfaat, bernilai guna bagi kehidupan manusaia. Sudahkan generasi penerus
bangsa melakukan hal tersebut? Mengapa kondisi tersebut dapat terjadi? Semua terjadi
karena kita masih belum menyadari akan arti pentingnya budaya yang produktif. Akibatnya
fasilitas dan potensi yang ada belum diarahkan untuk membentuk sesuatu yang
bernilai dan bermakna bagi kehidupan manusia. Sekali lagi semua masih terjebak
dalam budaya konsumtif.
4. Mudah Mengeluh dan
Lemah Menghadapi Tantangan. Generasi yang
kuat adalah generasi yang dididik dan dibiasakan dengan situasi yang menuntut
kemampuan berpikir untuk memecahkan masalah. Problem yang muncul di era sekarang
ini, generasi penerus kita masih LEMBEK, dininabobokan dengan kondisi yang ada. Generasi
penerus bangsa tidak dididik dan dibekali untuk menjadi generasi yang siap tempuur...siap menghadapi segala
kemungkinan dan tantangan yang terjadi di masa depan.
5. Semangat Belajar Rendah. Belajar merupakan segala upaya yang dilakukan
manusia sehingga terjadi perubahan pada sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Keberhasilan
belajar diperlukan semangat juang yang tinggi, karena dalam prosesnya
membutuhkan kegigihan dan pantang
menyerah. Bila kita melihat kondisi yang ada, sebagaian besar masih kita dapati
semangat belajar anak bangsa belum optimal. Mereka menganggab bahwa belajar
merupakan sesuatu yang tidak bermanfaat.
Kondisi dan kebiasan seperti tersebut di atas hendaknya segea di atasi. Masa depan anak bangsa harus diselamatkan. Bagaimana caranya?
1. Membangkitkan
Kembali Semngat Belajar. Belajar tidak
terbatas oleh ruang dan waktu. Dalam hal ini harus dimaknai bahwa kegitan belajar
wajib dilakukan oleh siapa saja, anak-anak, kaum remaja, orang dewasa maupun
orang tua. Sementara itu tempat untuk belajar tidaklah hanya sebetas di sekolah saja, namun di semua
tempat. Tanamkan dan berikan pengertian bahwa belajar dapat dilakukan dimanapun
kita berada. Apalagi perkembangan ilmu pengetahuna dan teknologi yang semakin
canggih, setiap tempat dapat kita manfaatkan sebagai media untuk menimba ilmu.
2.
Meningkatkan
Keterlibatan Orang Tua dalam Pendidikan Anak. Orang tua memiliki peran penting dalam
keberhasilan belajar anak. Pendampingan dan keteladanan sangat dibutuhkan. Mengapa
demikian? Ya…karena sebagian besar waktu anak ada di lingkungan keluarga. Untuk
hal tersebut orang tua harus mampu menciptkan lingkungan keluarga menjadi
lingkungan yang aman, nyaman dana man bagi anak. Lingkungan yang mampu
membentuk anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya.
3. Bangun
Karakter anak Sejak Dini. Karakter
merupakan sesuatu yang sangat penting dan perlu untuk ditanamkan pada setiap
diri manusia. Keberhasilan masa depan suatu bangsa sangat ditentukan oleh
bagaimana karakter masyarakatnya. Karakter hanya efektif ditanamkan melalui
keteladanan dan pembiasaan. Tidak dapat dpungkiri kondisi anak-anak sekarang
ini, karakternya sudah mulai menurun. Sebagai contoh budaya sopan santun yang hamper
pudar, tata karma juga mulai menurun. Sementara itu di lain sisi ada nilai
kejujuran, tanggung jawab, nilai-nilai religious juga masih rendah. Nah tugas
kita adalah menanamkan kembali nilai-nilai karakter anak melaui berbagai
program yang ada, baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Akhirnya marilah kita songsong masa depan bangsa dengan membangun dan membentuk semangat belajar yang tinggi, untuk
mengubah masa depan bangsa yang lebih baik!!!!
Related Post;
- Profil Pelajar Pancasila
- Mengenal Pembelajaran Inquiry
- Konsep Pendidikan Kihajar Dewantara
- Lima Mapel sbg Pondasi Belajar Anak
- Membangun Karakter Anak
- Pembelajaran Berorientasi HOTS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar