Ditjen Pendidikan Vokasi juga melakukan strategi
rebranding untuk meningkatkan minat terhadap pendidikan vokasi. Perwujudan dari
strategi tersebut di antaranya pemasaran dengan mengembangkan beragam konten
menarik terkait pendidikan vokasi di platform digital. "Selain media cetak
(konvensional), juga dilakukan branding melalui media sosial dalam bentuk
video, film maupun lagu, dan lainnya oleh Sekretariat Ditjen dan termasuk yang
dilakukan oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Industri
(Mitra DUDI)," terang Wikan.
Guna meningkatkan kualitas pendidikan vokasi, Ditjen
Pendidikan Vokasi mendorong para SDM terkait, mencakup pimpinan dan pengajar
pada satuan pendidikan vokasi, untuk berani mengimplementasikan beragam
inovasi. Lebih dari 3.500 pimpinan dan pengajar SMK telah mendapatkan training
mindset, leadership, dan kompetensi produktif di tahun 2020.
Ditjen Pendidikan Vokasi telah Menyusun roadmap untuk
mengasah kualitas pendidikan vokasi dan meningkatkan serapan tenaga kerja bagi
lulusan di industri. Langkah-langkah yang disiapkan tersebut antara lain.
1. Menciptakan SDM lulusan yang kompeten, unggul, dan
sesuai dengan kebutuhan industri skala nasional maupun global.
2. Terjadi peningkatan produktivitas, inovasi, serta
daya saing yang signifikan hingga memajukan pertumbuhan ekonomi.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan karir lulusan vokasi
lebih baik.
4. Menciptakan generasi wirausaha yang tangguh dan
inovatif.
5. Input peserta didik pendidikan vokasi harus passion
dengan dunia vokasi.
6. Keterlibatan dunia industri dan kerja semaksimal
mungkin.
7. Peningkatan soft skills dan karakter lulusan agar
menjadi pembelajar mandiri sepanjang hayat.
8. Mampu menjawab tantangan kebutuhan kompetensi masa
kini dan mendatang.
9. Riset terapan yang menghasilkan produk nyata yang
dihilirkan ke pasar industri dan masyarakat.
Sumber: news.detik.com
Semoga Bermanfaat
Related Post:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar