Oleh : Winarto
Pada perusahaan manufaktur
terdapat 5 jenis jurnal khusus dan 1 jurnal umum. Jurnal khusus yang ada pada
perusahaan manufaktur tersebut adalah:
3. Jurnal penjualan, adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan yang dilakukan secara kredit. Dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan adalah copy faktur yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.
4. Jurnal penerimaan kas. Adalah jurnal yang diguanakan untuk mencatat semua transaksi perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan kas. Dokumen transaksi yang digunakan sebagai dasar pencatatan adalah dokumen valid sesuai dengan objek yang menjadi sumberpenerimaan kas perusahaan.
5. Jurnal pemakaian bahan, adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat pemakaian bahan baku yang digunakan untuk proses produksi.
Proses Pencatatan Data
Setiap
kali terjadi transaksi, apapun jenis transaksinya, maka maka bagian akuntan
atau juru buku harus segera melakukan pencatatan. Dalam perkembangan bisinis
yang semakin kompleks seperti sekarang ini, perusahaan biasanya menggunakan
jurnal khusus dalam pencatatannya. Pencatatan transaksi ke dalam jurnal khusus
dilakukan setiap hari, sedangkan posting jurnal ke dalam buku besar dapat
dilakukan setiap akhir bulan.
Terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pencatatan data transaksi
perusahaan.paling tidak ada 3 hal yang harus diperhatikan: Yang pertama, untuk transaksi
penjualan kredit, setelah setelah dilakukan pencatatan data ke dalam jurnal
penjualan, maka selanjutnya harus segera diposting ke dalam buku pembantu
piutang dan kartu persediaan barang jadi. Hal ini agar buku pembantu piutang
dagang dan kartu persediaan barang jadi selalu menunjukkan saldo terbaru untuk
tujuan penagihan.
Yang
kedua, untuk transaksi pembelian kredit, seperti halnya pada penjualan kredit,
maka setelah dicatat dalam jurnal pembelian, maka selanjutnya data juga harus
diposting ke dalam buku pembantu hutang dan kartu persediaan bahan untuk setiap
kali terjadi transaksi. Tujuannya sama, yakni agar buku pembantu hutang dagang
dan kartu persediaan bahan selalu menunjukkan saldo terbaru.
Yang
ketiga, transaksi pemakaian bahan, setelah perusahaan melakukan pemakaian
bahan, baik bahan baku atau bahan penolong maka segera dicatat dalam jurnal
pemakaian bahan. Selanjutnya juga harus dilakukan
diposting ke dalam kartu persediaan bahan untuk setiap kali terjadi transaksi. Tujuannya
adalah agar kartu persediaan bahan selalu menunjukkan saldo terbaru.
Untuk
memberikan gambaran yang jelas tentang materi tersebut, berikut ini disajikan
contoh soal kasus sederhana pencatatan data transaksi ke dalam jurnal khusus.
PT
Daff’s Furniture memperoleh pesanan produk dari konsumen. Untuk menyelesaikan
pesanan tersebut perusahaan melakukan pembelian bahan baku kepada CV Gumarang
Jaya yang ada di Yogyakarta dengan perincian sebagai berikut;
2. Kayu Akasia super Type 02 2 m3 @ Rp 4.000.000,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar