Oleh: Winarto
Setelah
penyiapan data awal perusahaan selesai, maka langkah selanjutnya adalah entry
data transaksi perusahaan. Terdapat beberpa hal dan catatan yang harus diperhatikan
dalam tahap ini. Yang pertama pastikan dokumen transaksi perusahaan lengkap dan
sah. Yang kedua analisis dokumen transaksi secara tepat dan gunakan modul MYOB
sesuai dengan jenis transaksinya. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas
tentang entry data transaksi pada perusahaan dagang dengan mengambil satu
contoh kasus pada PT Sentosa Global Elektrik. Paket soal praktek tersebut, juga
dapat didownload melalui laman web ini pada bagian soal praktek.
Secara garis
besar entry data transaksi pada perusahaan dagang dapat diklasifikaikan ke
dalam 5 jenis, yaitu:
1. Entry data transaksi pengeluaran kas. Pengeluaran kas perusahaan dapat
digolongkan ke dalam dua jenis, yakni pengeluaran kas yang berkaitan dengan
operasional perusahaan, tidak ada kaitan langsung dengan pengadaan barang
dagangan. Pengeluaran jenis ini diselesaikan melalui modul BANKING. Contoh transaksi,
membayar biaya listrik pabrik, membayar utang bank dan lain sebagainya. Yang kedua
pengeluaran kas yang berkaitan langsung dengan pengadaan barang dagangan. Untuk
golongan ini diselesaiakan melalui modul PURCHASE. Contoh transaksi ini adlah
pembayaran utang kepada supplier, mbayar pembelian barang dagangan seara tunai.
2. Entry data transaksi pembelian kredit. Transaksi pembelian
terdapat dua, yakni pembelian barang dagangan dan pembelian non barang
dagangan. Keduanya diselesaiakan melalui modul purchase.
3.
Entry data transaksi penjualan. Penjualan
barang dagangan dilakukan dengan dua jenis yakni penjualan kreit dan penjualan
tunai. Keduanya diselesaikan melalui modul sales pada aplikasi MYOB Accounting.
Sebelum menggunakan format invoice, maka pastikan format invoce sudah tepat ,
untuk perusahaan dagang dengan menggunakan format item. Settingnya melalui menu
layout pada bagian bawah invoce.
4.
Entry data transaksi penerimaan kas. Penerimaan kas
perusahaan ada dua jenis, yakni penerimaan kas yang berkaitan langsung dengan
penjualan barang dagangan dan penerimaan kas yang tidak ada aitan langsung
dengan penjualan barang dagangan. Untuk transksi yang berkaitan dengan
penjualan barang dagangan maka diselesaikan melalui modul sales, contoh
transksi penjualan ttunai barang dagangan, penerimaan piutang dari pelanggan. Sedangkan
untuk transaksi yang tidak ada kaitan langsung dengan penjulan barang dagangan
maka diselesaikan melalui modul banking. Contoh transaksi: penerimaan
penghasilan dari investasi saham, penjualan aktiva tetap dan lain sebagainya.
5.
Entry data penyesuaian. Data penyesuian
merupakan data yang harus diproses, agar keadaan harta utang atau modal
perusahaan sesuai dengan kondisi sebenarnya. Untuk menyelesaiakan data ini,
maka dapat digunakan modul Account dan menggunakan sub menu “Record Journal Entry”
Selain dari
data tersebut di atas ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni pada
pencatatan pengeluaran kas kecil. Sebelum data atau dokumen transaksi kas kecil
kita proses, kita harus memperhatikan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan,
khususnya pada pengeluaran kas. Terdapat dua system pencatatan dana kas kecil,
yakni impest fund system, atau system dana tetap dan fluctuation fund system
atau system dana tidak tetap.
Jika peruahaan
menggunakan system dana tetap, maka dokumen transaksi tidk perlu dientry pada
tanggal yang bersangkutan. Dokumen akan kita entry pada saat pengisian dana kas
kecil kembali. Sebaliknya jika peruahaan menggunakan system pencatatan dana
tidak tetap, maka setiap dokuemen transaksi kas kecil langsung dicatat sesuai
dengan tanggal yang berngkatan.
Selamat belajar….semoga bermanfaat.!!!!
Referensi
Agus Mulyono. Reham Munas. Komputer Akuntansi. (2018). Penerbit: Andi. Yogyakarta
Ayi Kurniawan. Komputer Akt Perush jasa dan Dagang. (2016). Kemendikbud.
Related Post:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar