Belajar
dan pembelajaran merupakan dua hal yang harus dan wajib kita lakukan, apabila
kita tidak ingin kehidupan kita tergilas oleh kemajuan jaman. Belajar merupakan
upaya untuk meningkatkan kompetensi diri dengan indikasi pokok terjadinya
perubahan pada aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan pada diri seseorang,
setelah melakukan aktivitas belajar. Sedangkan pembelajaran merupakan suatu
proses atau interaksi antara diri pembelajar dengan sumber belajar.
Idealnya
belajar dan pembelajaran tidak boleh berhenti, dalam situasi dan kondisi
apapun. Seperti halnya di ere pandemic penyakit menular seperti sekarang ini
(covid 19), kita sebagai anak bangsa sudah semestinya mampu mengambil langkah
strategis agar proses belajar dan pembelajaran tetap berjalan dengan baik.
Untuk hal tersebut dibutuhkan semangat dan kerja keras, karena proses belajar
dan pembelajaran mengalami perubahan yang sangat dratis apabila dibandingkan
dengan situasi dan kondisi normal.
Perubahan
pokok terjadi pada model pembelajaran yang dilaksanakan. Apabila sebelum covid
proses pembelajaran dilaksanakan lebih banyak dengan tatap muka, berdiskusi
secara langsung maka di era covid ini harus dilakukan dengan model daring
(dalam jaringan) dan model luring (luar jaringan). Pembelajaran daring
merupakan pembelajaran online, yang mengharuskan adanya jaringan internet.
Sedangkan pembelajaran luring merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan diktat, modul, buku, radio, televise dan media lainnya yang
notabenenya tidak membutuhkan jaringan internet.
Kondisi
seperti tersebut di atas tentunya membutuhkan kesadaran yang tinggi, baik dari
para pendidik, peserta didik dan orang tua peserta didik. Bagi pendidik
tentunya harus berani melakukan terobosan-terobosan agar proses pembelajaran
dapat teraksana secara efektif dan efisien. Pola pengajaran juga harus diubah.
Guru sebagai pendidik dan pengajar harus selalu mengupdate kemampuannya
khususnya dibidang informasi dan teknologinya sehingga pembelajaran lebih
menarik. Sementara itu dari ssi peserta didik, harus diberikan penguatan dan
motivasi agar mereka dapat terus belajar dengan baik dengan menggunakan sumber
belajar yang tersedia dengan sebaik-baiknya. Sementara itu dari sisi orang tua
peserta didik juga perlu diberikan pemahaman akan artinya pentingnaya
pembelajaran di era covid, sehinga dapat mendukung penuh proses pembelajaran
yang dilakukan oleh satuan pendidikan.
Bagaimana
proses pendidikan yang mengharuskan peserta didik untuk tatap muka? Proses pembelajaran
ini terjadi pada pembelajaran praktek. Untuk mata pelajaran tertentu memang
diharuskan adanya tatap muka antara pendidik dan peserta didik. Selain hal
tersebut juga karena dalam proses pembelajaran tersebut melibatkan alat atau
komponen pembelajaran lain untuk menunjang terjanya pembelajaran. Untuk hal
tersebut maka satuan pendidkan harus memberikan panduan yang jelas dan tegas
untuk proses pembelajaran tatap muka. Terdapat beberapa catatan pokok yang
perlu dan harus diperhatikan apabila proses pembelajaran dilakukan secara tatap
muka, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Memperhatikan kondisi zona satuan pendidikan dan peserta didik apakah
merah, kuning atau hijau.
2. Berkoordinasi dengan pihak terkait utamanya dengan gugus tugas covid pada
daerah yang bersangkutan.
3. Pendidik atau satuan pendidikan harus meminta ijin kepada orang tua
peserta didik untuk melakukan pembelajaran tatap muka dengan dibuktikan dengan
surat ijin pembelajaran dari orang tua peserta didik
4.
Proses pembeljaran harus dikakukan dengan memperhatikan protocol kesehatan
yang ketat.
5. Materi yang disampaikan hendaknya menggunakan skala prioritas, artinya mengutamakan
kompetensi dasar yang sangat penting dan perlu bagi peserta didik
Bagaimana
dengan protocol kesehatan yang harus dilakukan. Berikut ini terdapat beberpa
hal yang dapat dan harus diperhatikan:
1. Menggunakan masker dan tetap menjaga jarak aman
(minimal 1,5 m)
2. Menggunakan alat belajar, alat makan dan alat
lainnya secara pribadi
3. Dilarang pinjam meminjam alat belajar
4. Selalu mencuci tangan dengan sabun untuk rentang
waktu tertentu
5. Selalu mengukur suhu tubuh peserta didik
6. Memantau dan mencatat riwayat perjalanan peserta
didik.
7. Penggunaan ruang pembelajaran tidak boleh melebihi Kapasitas
pendidikan yang ada (maksimal 35% dari kapasitas yang ada)
8. Pembelajaran praktek dilakukan dengan system shift
Demikian
beberpa tips sederhana yang dapat dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
dalam proses pembelajaran selama covid 19. Intinya belajar dan pembelajaran
tidak boleh berhenti dan tetap berjalan terus.
Semoga
bermanfaat!!!
Related Post:
- Pembelajaran Yang Membosankan
- Meningkatkan Kosentrasi Belajar
- Desain Pembelajaran berorientasi HOTS
- Menumbuhkan Motivasi Diri
- Konsep Dasar Pendidikan SMK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar