Selasa, 29 September 2020

Mengenal Pembelajaran Inquiri

Oleh: Winarto

PPembelajaran inquiri merupakan strategi pembelajaran dimana peserta didik atau siswa menemukan sesuatu dan pemecahan sendiri terhadap materi atau problem yang dipelajari. Tujuan pokok dari strategi ini adalah untuk mengembangkan sikap dan ketrampilan siswa dalam mengatasi permasalahannya. Di era pandemic seperti sekarang ini, maka strategi ini dapat diterapkan  kepada para peserta didik. Kunci pokoknya adalah guru memberikan pengertian dan pemahaman akan arti pentingnya belajar serta memumpu motivasi belajar peserta didik.

Menurut Ellis (dalam Fredericks, 1991), pendekatan inquiri didasarkan atas 3 pengertian, yaitu: siswa terlibat dalam kesempatan belajar dengan derajat ”selft direction”yang tinggi, siswa mengembangkan sikap yang baik dalam belajar, siswa dapat menjaga dan mengggunakan informasi untuk waktu yang lama.

Bagaimana peran guru dalam pembelajaran inquiri ini? Peran pokok guru adalah yang pertama memberikan dorongan dan motivasi belajar kepada para siswa atau peserta didik. Yakinkan peserta didik akan arti pentingnya belajar. Yang kedua, guru dapat memberikan stimulus atau rangsangan kepada peserta didik dalam bentuk membangun problem yang konstruktif yang memungkinkan siswa menemukan solusi yang memadai, sesuai dengan bakan dan kemampuan siswa. Pastikan para siswa atau peserta didik muncul rasa keingintahuan yang tinggi, sehingga selanjutnya mampu mendorong keinginan siswa untuk menggali informasi yang lebih terhadap materi yang dipelajarinya.

Proses Pembelajaran Inquiri:
1.   Penerimaan dan pendefinisian masalah:
Masalah muncul ketka pembelajar (siswa atau peserta didik) membutuhkan penjelasan dan pemahaman terhadap sesuatu yang terjadi atau permasalahan yang muncul.
2.   Pengembangan Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara. Pada posisi atau kondisi ini para siswa memiliki berbagai dugaan dan pendapat yang memungkinkan untuk diuji kebenarannya.
3.   Pengumpulan Data
Data dikumpulkan untuk menguji hipotesis yang ada. Pada tahap ini para siswa dituntut untuk memiliki ketelitian dan kejelian dalam mengumpulkan data yang tepat dan akurat.  Untuk hal tersebut maka guru dapat memberikan bimbingan dan pengarahan bagaimana seharusnya data itu dikumpulan.
4.   Pengujian Hipotesis
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis dengan data dan informasi yang ada. Pada tahap ini para siswa dituntut untuk menganalisis, mensintesa dan mengevaluasi terhadap bukti-bukti yang ada, sehingga mampu menguatkan terhadap hipotesis yang diajukan.
5.   Penarikan Kesimpulan 
Pada tahab ini siswa mengambil kesimpulan dengan bukti dan data yang kuat dan akurat.

Referensi:

Buku Strategi Pembelajaran karya Ngalimun, S.Pd. M.Pd. M.I.Kom

Related Post:

  1. Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara
  2. Metode Pembelajaran STEAM 
  3. Model-Model Pembelajaran 
  4. Pendekatan dan Model Pembelajaran di SMK
  5. Proses Pembelajaran di SMK
  6. Taksonomi BLOOM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar