sumber gmbr; paper.id |
Bukti Transaksi Manufaktur Pesanan
Bukti
transaksi adalah bukti rekaman tertulis atas terjadinya transaksi dalam
perusahaan, baik transaksi internal maupun ekstrnal. Berikut ini beberapa
contoh transaksi yang terjadi dalam perusahaan manufaktur:
1. Transaksi Intern: yakni transaksi yang
meibatkan pihak intern perusahaan saja, biasanya transaksi yang melibatkan
antar bagian dalam perusahaan saja. Contoh: permintaan pembelian, order
pembelian, permintaan bahan, order penjualan, faktur (penjualan), faktur pajak
(penjualan), nota (penjualan), nota retur, kuitansi dan sebagainya.
2. Transaksi ekstrn, yakni transksi yang
melibatkan anatra pihak perusahaan dengan pihak ekstern. Contoh: faktur
(pembelian), faktur pajak (pembelian), struk (pembelian), kuitansi dan
sebagainya.
Bukti
transaksi yang digunakan dalam pengelolaan bahan baku adalah sebagai berikut:
1. Surat Permintaan Pembelian (SPP)
Surat Permintaan Pembelian Barang adalah
Formulir yang digunakan apabila akan memesan atau membeli barang ketika
persediaan barang yang bersangkutan sudah mencapai titik minimum atau sudah
habis. Surat Permintaan Pembelian Barang dibuat oleh Bagian Gudang atau bagian
lain yang memerlukan barang. Surat Permintaan Pembelian Barang dibuat rangkap
2, lembar 1 diserahakan pada bagian Pembelian dan lembar 2 digunakan untuk
arsip bagian yang bersangkutan misalnya bagian Gudang. Bentuk Formulir
Surat Permintaan Pembelian
2. Surat Order Pembelian, Dokumen ini digunakan
untuk memesan barang kepada pemasok yang telah dipilih. Format Surat order
Pembelian adalah sebagai berikut:
3. Faktur Pembelian. Bukti transaksi ini merupakan
bukti pembelian barang secara kredit. Perusahaan menerima bukti Faktur Asli
dari pembeli. Berikut contoh faktur:
4. Laporan Penerimaan Barang. Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk
menunjukkan bahwa barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis,
spesifikasi, mutu, dan kuantitas seperti tercantum dalam surat Order pembelian.
Berikut ini contoh format Laporan Penerimaan barang:
Prosedur dan Pencatatan Transaksi pada
Perusahaan Manufaktur
Apabila
diamati, maka pengelolaan bukti transaksi dalam perusahaan manufaktur pesanan
tidak terlepas dari kegiatan yang ada pada perusahaan tersebut. Secara garis besar
langkah-langkah kegiatan pada perusahaan manufaktur pesanan adalah sebagai
berikut:
1. Perusahaan menerima pesanan dr pelanggan / konsumen.
2. Perusahaan menentukan barang yang
dipesan & selanjutnya melakukan
perhitungan harga yang diserap.
3. Melakukan pembelian bahan baku yang
dibutuhkan dan menghitung pemakaian biaya bahan baku (BBB).
4. Menghitung biaya tenaga kerja langsung (BTKL).
5. Membebankan BOP.
6. Menghitung BOP sesungguhnya.
7. Menghitung selisih antara BOP yang dibebankan dengan BOP
sesungguhnya.
8. Mencatat selisih. Perlakuan selisih ada dua
yakni dibuka akun selisih terus-menerus dan dibebankan ke penjualan, HPP, dan
persd. produk jadi.
9. Membuat jurnal-jurnal yang diperlukan.
10. Memposting jurnal.
11. Membuat kartu HP sebanyak pesanan
Dari
rincian langkah seperti tersebut di atas, maka selanjutnya dapat diberikan
ilustrasi tentang berbagai transaksi yang terjadi pada perusahaan manufaktur
pesanan. Berikut ini jenis transaksi pada perusahaan manufaktur:
Pembelian Bahan Baku (BB)
Setelah
bagian penjualan menerima order pesanan barang dari konsumen, untuk selanjutnya
bagian penjualan meminta barang kepada bagian produksi. Sedangkan untuk
memproduksi barang tersebut tentunya bagian produksi membutuhkan bahan baku (raw
material) pada bagian gudang. Secara garis besar berikut ini merupakan prosedur
pembelian bahan baku adalah sebagai berikut:
1. Bagian gudang meminta pembelian bahan baku pada
bagian pembelian, untuk hal tersebut bagian gudang membuat SPP: Surat
permintaan pembelian.
2. Bagian pembelian melakukan order pembelian pada
pemasok, untuk hal tersebut dibuatlah Surat Order Pembelian (SOP) dan Surat
Pembelian Bahan sesuai permintaan gudang
3. Bagian Gudang melakukan pengeekan dan
penerimaan barang, untuk hal tersebut dibuatlah Laporan Penerimaan barang.
Barang
yang sudah diterima dari pemasok akan disertai dengan bukti transaksi pembelian
yakni Nota Kontan Pembelian (jika pembelian scr tunai) atau bukti berupa Faktur
(apabila transaksi pembelian dilakukan secara kredit). Nota kontan pembelian
atau Faktur Pembelian oleh bagian keuangan akan dicatat sebagai dasar
penyelesaian keuangan atau pencatatan ke dalam kartu Utang. Sedangkan oleh
bagian akuntansi akan dicatat ke dalam buku jurnal. Perhatikan contoh berikut
ini:
PT Anugerah Jaya, sebagai perusahaan manufaktur, pada tanggal 2
April 2019 menerima pesanan dari konsumen berupa meja kerja sebanyak 50 unit.
Untuk hal tersebut maka dibutuhkan bahan baku sebesar 10 m3 kayu jati @ Rp
3.000.000,- dan 3 m3 bahan penolong @ Rp 800.000,-. Perusahaan melakukan
pembelian pada tanggal 5 April 2019, dengan syarat n/30.
Pencatatan
ke dalam jurnal dengan metode Fisik/Periodik
TGL
|
PERKIRAAN
|
REF
|
DEBET
|
KREDIT
|
2019
|
||||
April 05
|
Pembelian
|
Rp.
32.400.000
|
||
Utang Usaha
|
Rp.
32.400.000
|
|||
(Pembelian bahan baku)
|
Pencatatan
ke dalam jurnal dengan metode Perpetual atau Permanen
TGL
|
PERKIRAAN
|
REF
|
DEBET
|
KREDIT
|
2019
|
||||
April 05
|
Persediaan
Bahan
|
Rp.
32.400.000
|
||
Utang Usaha
|
Rp.
32.400.000
|
|||
(Pembelian bahan baku)
|
Selain
hal tersebut, bagian akuntansi juga akan mencatat ke dalam Kartu Persediaan
Bahan, sebagai kendali terjadinya mutasi persediaan. Berikut ini format Kartu persediaan barang:
Pemakaian Bahan Baku
Transaksi
pemakaian bahan dimulai dari adanya order produksi dari fungsi penjualan kepada
fungsi produksi. Kemudian fungsi produksi menyusun daftar kebutuhan bahan yang
diperlukan dalam proses produksi, yang selanjutnya mengajukan permintaan bahan
kepada gudang. Prosedur pengeluaran atau pemakaian bahan baku adalah sebagai
berikut: bagian produksi melakukan bon pemakaian bahan baku berdasarkan
kebutuhan dan pesanan. Untuk hal tersebut dibuatlah bon pemakaian bahan baku.
Bukti tersebut oleh bagian akuntansi akan dicatat sebagai berikut:
TGL
|
PERKIRAAN
|
REF
|
DEBET
|
KREDIT
|
2019
|
||||
April 07
|
BDB BBB
|
Rp.
30.000.000
|
||
Persediaan bahan
|
Rp.
30.000.000
|
|||
(pemakaian
bahan baku)
|
Dan
juga dalam waktu bersamaan akan dicatat ke dalam Kartu Persedian Bahan: Berikut ini tampilan kartu persediaan barang, setelah ada pemakaian bahan baku:
Selamat Belajar....Semoga bermanfaat!!!
Materi secara lengkap dapat diikuti pada chnel youtube berikut ini:
Related Post:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar