Pembebanan
dan Pembayaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Besarnya
biaya tenaga kerja langsung dapat dilihat pada tabel daftar gaji perusahaan,
yang biasanya data tersebut diperoleh dari bagian personalia. Biaya tenaga
kerja langsung diperoleh dari biaya produksi, yang besarnya dapat dihitung dari
tabel kehadiran pekerja, yang meliputi data jam kerja dan jam lembur. Secara
ringkas bukti transaksi yang digunakan dalam perhitungan biaya tenaga kerja
adalah sebagai berikut:
1. Daftar gaji dan Upah bagian produksi yang
diterima dari bagian personalia
2. Kartu Absensi, yakni catatan jam kehadiran
karyawan baik jam kerja normal atau jam lembur, yang diterima dari bagian
personalia
3. Kartu jam Kerja, yakni data yang menunjukkan
jumlah jam kerja karyawan yang dihabiskan dalam memproduski sebuah produk.
Diterima dari bagian produksi.
Sebagai
contoh berikut ini diberikan data pokok gaji dan upah pada PT Anugerah Jaya:
PT Anugerah
Jaya
Daftar Gaji
dan Upah
Bulan April
2019
NO
|
KETERANGAN
|
JUMLAH
|
1
|
Biaya
Gaji Produksi
|
Rp 24.000.000,-
|
2
|
Biaya
Gaji Pemasaran
|
14.000.000,-
|
3
|
Biaya
Gaji Adm. Dan Umum
|
12.000,000,-
|
Total
|
Rp 50.000.000,-
|
|
Potongan
PPh (10%)
|
5.000.000,-
|
|
Gaji
Diterima
|
Rp 45.000.000,-
|
Dari
bukti transaksi tersebut oleh bagian akuntansi akan dicatat ke dalam jurnal
gaji dan upah, alokasi gaji dan upah dan juga pembayaran gaji dan upah. Berikut
ini pencatatannya
Pada
saat timbulnya biaya gaji maka akan dicatat sebagai berikut:
TGL
|
KETERANGAN
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
2019
|
||||
April 30
|
Beban Gaji & Upah
|
50.000.000
|
-
|
|
Utang PPh
|
-
|
5.000.000
|
||
Utang Gaji
|
-
|
45.000.000
|
||
(jurnal timbulnya gaji & upah)
|
Pada saat pengalokasian gaji dan
upah akan dicatat sebagai berikut:
TGL
|
KETERANGAN
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
2019
|
||||
April 30
|
Beban Gaji Produksi
|
24.000.000
|
-
|
|
Beban Gaji Pemasaran
|
14.000.000
|
-
|
||
Beban Gaji Adm dan Umum
|
12.000.000
|
-
|
||
Beban Gaji dan
Upah
|
-
|
50.000.000
|
||
(jurnal alokasi gaji & upah)
|
Pada saat pembebenan biaya produksi
(BTKTL) ke produk pesanan, maka akan dibuat jurnal sebagai berikut:
TGL
|
KETERANGAN
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
2019
|
||||
April 30
|
BDP BTKL
|
24.000.000
|
-
|
|
Beban Gaji Produksi
|
-
|
24.000.000
|
||
(jurnal pembebanan BTKL)
|
Pada saat pembayaran gaji dan
upah dan juga PPh maka akan dicatat
sebagai berikut:
TGL
|
KETERANGAN
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
2019
|
||||
April 30
|
Utang PPh
|
5.000.000
|
-
|
|
Utang Gaji dan Upah
|
45.000.000
|
-
|
||
Kas
|
-
|
50.000.000
|
||
(jurnal pembayaran gaji & upah)
|
Pembebanan dan Pembayaran Biaya
Tenaga Kerja Langsung
Besarnya biaya tenaga kerja langsung
dapat dilihat pada tabel daftar gaji perusahaan, yang biasanya data tersebut
diperoleh dari bagian personalia. Biaya tenaga kerja langsung diperoleh dari
biaya produksi, yang besarnya dapat dihitung dari tabel kehadiran pekerja, yang
meliputi data jam kerja dan jam lembur. Secara ringkas bukti transaksi yang
digunakan dalam perhitungan biaya tenaga kerja adalah sebagai berikut:
1. Daftar
gaji dan Upah bagian produksi yang diterima dari bagian personalia
2. Kartu
Absensi, yakni catatan jam kehadiran karyawan baik jam kerja normal atau jam
lembur, yang diterima dari bagian personalia
3. Kartu jam
Kerja, yakni data yang menunjukkan jumlah jam kerja karyawan yang dihabiskan
dalam memproduski sebuah produk. Diterima dari bagian produksi.
Sebagai contoh berikut ini diberikan
data pokok gaji dan upah pada PT Anugerah Jaya:
PT Anugerah Jaya
Daftar Gaji dan Upah
Bulan April 2019
NO
|
KETERANGAN
|
JUMLAH
|
1
|
Biaya Gaji Produksi
|
Rp 24.000.000,-
|
2
|
Biaya Gaji Pemasaran
|
14.000.000,-
|
3
|
Biaya Gaji Adm. Dan
Umum
|
12.000,000,-
|
Total
|
Rp 50.000.000,-
|
|
Potongan PPh (10%)
|
5.000.000,-
|
|
Gaji Diterima
|
Rp 45.000.000,-
|
Dari bukti transaksi tersebut oleh
bagian akuntansi akan dicatat ke dalam jurnal gaji dan upah, alokasi gaji dan
upah dan juga pembayaran gaji dan upah. Berikut ini pencatatannya
Pada saat timbulnya biaya gaji maka
akan dicatat sebagai berikut:
TGL
|
KETERANGAN
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
2019
|
||||
April 30
|
Beban Gaji & Upah
|
50.000.000
|
-
|
|
Utang PPh
|
-
|
5.000.000
|
||
Utang Gaji
|
-
|
45.000.000
|
||
(jurnal timbulnya gaji & upah)
|
Pada saat pengalokasian gaji dan
upah akan dicatat sebagai berikut:
TGL
|
KETERANGAN
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
2019
|
||||
April 30
|
Beban Gaji Produksi
|
24.000.000
|
-
|
|
Beban Gaji Pemasaran
|
14.000.000
|
-
|
||
Beban Gaji Adm dan Umum
|
12.000.000
|
-
|
||
Beban Gaji dan
Upah
|
-
|
50.000.000
|
||
(jurnal alokasi gaji & upah)
|
Pada saat pembebenan biaya produksi
(BTKTL) ke produk pesanan, maka akan dibuat jurnal sebagai berikut:
TGL
|
KETERANGAN
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
2019
|
||||
April 30
|
BDP BTKL
|
24.000.000
|
-
|
|
Beban Gaji Produksi
|
-
|
24.000.000
|
||
(jurnal pembebanan BTKL)
|
Pada saat pembayaran gaji dan
upah dan juga PPh maka akan dicatat
sebagai berikut:
TGL
|
KETERANGAN
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
2019
|
||||
April 30
|
Utang PPh
|
5.000.000
|
-
|
|
Utang Gaji dan Upah
|
45.000.000
|
-
|
||
Kas
|
-
|
50.000.000
|
||
(jurnal pembayaran gaji & upah)
|
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik
(BOP)
Manufacturing
Overhead Cost atau Biaya Overhead Pabrik adalah semua
biaya yang dikeluarkan selama proses produksi kecuali biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung. Biaya yang disingkat dengan BOP ini digunakan
untuk menyatakan beberapa biaya tidak langsung yang terkait dengan proses
produksi. BOP tersebut berperan sebagai biaya pendukung yang terjadi dalam
pembuatan produk.
Biaya Overhead pada dasarnya
merupakan pengeluaran atau biaya yang tidak mudah ditelusuri dan sulit
untuk diidentifikasikan dengan unit biaya tertentu sehingga tidak dapat
dikaitkan langsung dengan produk dan layanan yang dihasilkan. Namun pengeluaran
overhead sangat penting untuk produksi dan operasi bisnis karena memberikan
dukungan penting terhadap kegiatan produksi dan operasi bisnis dalam
menghasilkan laba perusahaan. Dapat dikatakan bahwa tanpa pengeluaran biaya
overhead ini, produksi akan sangat sulit dilakukan bahkan tidak bisa terwujud.
Untuk menghitung dan menentukan
besarnya BOP, maka perusahaan perlu menentukn langkah-langkah strategis.
terdapat tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk
dapat menghitung biaya overhead pabrik yaitu sebagai berikut:
1. Perusahaan
harus menyusun anggaran biaya overhead pabrik yang didasarkan pada volume
kegiatan-kegiatan perusahaan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang.
2. Perusahaan
harus dapat menentukan dan memperkirakam dasar pembebanan biaya overhead
pabrik. Penentuan dasar pembebanan biaya overhead pabrik tersebut dapat
dilakukan berdasarkan satuan produk, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, jam mesin, dan atau jam tenaga kerja langsung.
Pencatatan biaya overhead pabrik
adalah sebagai berikut:
Pencatatan BOP pada perusahaan
manufaktur pesanan dimulai pada saat pembebanan BOP. Artinya BOP yang muncul
dalam kartu harga pokok pesanan adalah BOP yang dibebankan, bukan BOP
sesungguhnya. Perhatikan contoh berikut;
Untuk menyelesaikan produk pesanan pada PT Anugerah Jaya,
maka BOP yang dibebankan pada produk didasarkan pada tarif pemakaian BTKL. BOP
dibebankan ditetapkan sebesar 75% dari pemakaian BTKL. Sedangkan BOP
sesungguhnya adalah Rp 16.500.000,00.
Dari data tersebut dibuat perhitungan sebagai berikut:
BOP dibebankan = 75% x
Rp 24.000.000,- = Rp
18.000.000,-
BOP Sesungguhnya = 16.500.000,-
Selisih
BOP (untung) =
Rp 1.500.000,-
Jurnal yang harus dibuat adalah sebagai berikut:
Jurnal saat pembebanan BOP:
TGL
|
KETERANGAN
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
2019
|
||||
April 30
|
BDP BOP
|
18.000.000
|
-
|
|
BOP Dibebankan
|
-
|
18.000.000
|
||
(jurnal pembebanan BOP)
|
Jurnal saat pencatatan BOP sesungguhnya:
TGL
|
KETERANGAN
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
2019
|
||||
April 30
|
BOP Sesungguhnya
|
16.500.000
|
-
|
|
Berbagai Rekening
Dikredit
|
-
|
16.500.000
|
||
(jurnal BOP sesungguhnya)
|
Jurnal saat penutupan BOP dibebankan:
TGL
|
KETERANGAN
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
2019
|
||||
April 30
|
BOP Dibebankan
|
18.000.000
|
-
|
|
BOP Sesungguhnya
|
-
|
18.000.000
|
||
(jurnal penutupan BOP dibebkn)
|
Jurnal saat pencatatan Selisih BOP:
TGL
|
KETERANGAN
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
2019
|
||||
April 30
|
BOP Sesungguhnya
|
1.500.000
|
-
|
|
Selisih BOP
|
-
|
1.500.000
|
||
(jurnal selisih BOP)
|
Dari pencatatan tersebut dapat
diringkas seperti bagan alir biaya overhead pabrik berikut ini:
Keterangan:
1. Pembebanan
BOP
2. Pencatatan
BOP Sesungguhnya
3. Penutupan
BOP Dibebankan
4. Pencatatan
Selisih BOP
Pencatatan Biaya ke Dalam Kartu
Harga Pokok
Kartu Harga Pokok Pesanan adalah
kartu yang digunakan untuk mencatat biaya produksi yang terjadi dalam setiap
pesanan produk. Dari contoh kasus di atas dapat dibuat kartu harga pokok
pesanan sebagai berikut:
Selamat Belajar...semoga suksess!!!!!
Materi secara lengkap dapt diikuti pada youtube chanel berikut ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar