Pembelajaran
adalah proses interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar pada
lingkungan belajar tertentu sehingga terjadi perubahan pada sikap, pengetahuan
dan ketrampilan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan
hal tersebut dalam pembelajaran dibutuhkan 4 hal yang mendasar dan utama,
yaitu: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut. Perencanaan
merupakan proses penetapan tujuan dan sasaran pembelajaran yang ingin dicapai.
Perencanaan ini diperlukan agar proses pembelajaran terarah dan terukur.
Dalam
pelaksanaan pembelajaran, maka diperlukan strategi yang efektif dan efisien,
sehingga tujuan dan sasaran dapat dicapai secara efektif pula. Strategi yang
dipilih tentunya disesuaikan oleh banyak faktor, seperti kondisi peserta didik, sarana prasarana
yang ada, karakteristik mata pelajaran dan lain sebagainya. untuk menjamin pelaksanaan proses sesuai dengan rencana, maka perlu dilakukan evaluasi pembelajaran. Sedangkan evaluasi itu sendiri merupakan suatu proses untuk mengukur kemampuan peserta didik setelah mengikuti
proses pembelajaran. Selanjutnya dari hasil evaluasi dapat dilakukan analisis hasil
evaluasi untuk ditentukan tindak lanjut dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Bagaimana
dengan model pembelajaran di SMK? Konsep pembelajran di SMK pada dasarnya mengembangkan
seluruh potensi peserta didik agar memiliki wawasan kerja, keterampilan teknis
bekerja, employability skills, dan melakukan transformasi diri terhadap
perubahan tuntutan dunia kerja (Putu Sudira, 2016). Selain hal tersebut sumber
lain juga menyebutkan bahwa: “pendidikan kejuruan akan menjadi efisien bila
pembelajarannya (peserta didik dilatih) dengan cara mengimitasi/mereplikasi
lingkungan kerja semirip mungkin dengan yang terjadi di tempat pekerjaan yang
sebenarnya” (Charles A. Prosser, 1950: 217).
Atas
dasar konsep pembelajaran di atas, maka model pembelajaran di SMK didasarkan
pada prinsip-prinsip umum dan prinsip khusus pembelajaran di SMK.
Prinsip umum pembelajaran di SMK adalah sebagai berikut:
1)
Pembelajaran sepanjang hayat;
2)
Menerapkan pendekatan ilmiah;
3)
Menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarsa sung
tuladha), membangun kemauan (ing madya mangun karsa), dan mengembangkan
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
4)
Menerapkan pembelajaran secara terpadu dan tuntas (mastery learning);
5)
Memperhatikan keseimbangan antara hard skills dan soft skills;
6)
Menggunakan berbagai sumber belajar;
7)
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;
8) Menerapkan metode pembelajaran yang mendorong peserta didik lebih aktif,
inovatif, kreatif dan menyenangkan serta mempertimbangkan karakteristik peserta
didik; dan
9) Menerapkan strategi pembelajaran berbasis kompetensi dan model-model
pembelajaran inkuiri, discovery learning, pembelajaran berbasis masalah,
pembelajaran berbasis produk dan pembelajaran berbasis proyek.
Sedangkan prinsip-prinsip khusus dalam pembelajaran SMK adalah sebagai berikut:
1)
Menekankan pada keterampilan aplikatif;
2)
Berlangsung di rumah, sekolah/madrasah dan masyarakat/ Dunia Usaha dan
Dunia Industri (DUDI);
3)
Iklim belajar merupakan simulasi dari lingkungan kerja di DUDI;
4) Berdasarkan pekerjaan nyata, otentik dan sarat nilai melalui teaching
factory untuk mendapatkan pembiasaan berpikir dan bekerja dengan kualitas
seperti di tempat kerja serta internalisasi nilai-nilai karakter;
5)
Berdasarkan permintaan pasar kerja;
6)
Melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di bidangnya untuk memperkuat
pembelajaran dengan cara pembimbingan saat praktik kerja lapangan dan PSG; dan
7)
Menerapkan sistem penyelenggaraan pendidikan terbuka (Multi Entry-Multi
Exit System/MEMES) dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Referensi:
Dirjen DIkdasmen Kemendikbud (2018)
Related Post:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar