Rabu, 10 Juni 2020

Nilai Persediaan, Sistem Fisik (Bag. 1)

Oleh: Winarto
sumber gambar: prezi.com
Sobat web… persediaan merupakan unsur yang sangat penting dalam penyusunan laporan keuangan. Oleh karena itu perusahaan harus mampu menentukan nilai persediaan barang dagangan dengan tepat sesuai dengan sitem dan metode yang digunakan.. Sistem penilaian dan pencatatan persediaan barang yang lazim digunakan perusahaan ada dua macam yaitu: system fisik (physical inventory system) dan system perpetual (perpetual inventory system). Pada kesempatan ini kita akan membahas bagaimana menentukan nilai persediaan dengan menggunakan system fisik.
Sistem Fisik (Physical Inventory System), adalah sistem dimana dalam menentukan nilai persediaan dengan mengandalkan semata-mata pada perhitungan fisik tanpa menyelenggarakan catatan secara detail.
System ini sering juga disebut dengan system periodic, karena perhitungan nilai persediaan dilakukan secara periodic, seperti mingguan, dua mingguan atau dalam setiap bulan. Bagaiman cara menghitungnya? Yakni dengan cara menghitung secara fisik jumlah barang yang ada. Pada awal periode terdapat jumlah barang berapa, selama periode terjadi pembelian berapa dan pada akhir periode jumlah barang tinggal berapa.
Penentuan dan perhitungan nilai barang dengan system pisik ini terdapat beberapa metode yang dapt dipilih perusahaan. Metode tersebut adalah :
#1. Metode Tanda Pengenal Khusus (specific identification)
Metode ini menghendaki  setiap barang yang dibeli atau yang masuk diberi kode/tanda pengenal khusus yang menunjukkan harga per satuan sesuai faktur yang diterima. Metode ini biasa diterapkan metode ini sangat cocok diterapkan pada persediaan barang yang jumlahnya sedikit tetapi mahal harga per unitnya.
CV Mekar Abadi adalah perusahaan dagang berupa alamari kantor. Berikut ini data persedian barang pada bulan Mei 2020:
Persediaan awal ; 4 unit @ Rp 2.400.000,-
Pembelian:
    > Tanggal 02 Mei 2020 : pembelian 18 unit almari dengan harga @ Rp 2.500.000,-
    > Tanggal 09 Mei 2020 : pembelian 12 unit almari dengan harga @ Rp 3.000.000,-
    > Tanggal 20 Mei 2020 : pembelian 16 unit almari dengan harga @ Rp 2.700.000,-
Bedasarkan inventarisasi fisik per 31 Mei 2020, ternyata persediaan akhir barang dagangannya adalah sebagai berikut:
    # 2 unit dari persediaan awal
    # 50% dari pmbelian tanggal 09 Mei 2020
    # 25%  dari pembelian tanggal 20 mei 2020.
Dari data tersebut hitung berapa nilai persediaan akhir Mei 2020! Buat perhitungan dan jurnal yang diperlukan!
Penyelesaian:
Perhitungan Nilai Persediaan akhir (31 Mei 2020):
Persediaan awal           = 2 unit x Rp 2.400.000,-            = Rp   4.800.000,-
Pembelian 09 Mei         = 6 unit x Rp 3.000.000,-            = Rp 18.000.000,-
Pembelian 20 Mei         = 4 unit x Rp 2.700.000,-            = Rp 10.800.000,-
Nilai Persediaan Akhir                                                  = Rp 33.600.000,-
Jurnal yang harus dibuat per 31 Mei 2020 adalah sebagai berikut:
Tgl
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
31 Mei 2020
Persediaan barang Dag.

Rp 33.600.000,-
-

       Ikhtisar L/R

-
Rp 33.600.000,-

(Penyesuaian persediaan)




#2. Metode Rata-Rata
Terdapat dua metode yang dapat digunakan, yaitu rata-rata sederhana dan rata-rata tertimbang. Metode Rata-Rata Sederhana, yakni harga barang ditentukan dengan cara membagi jumlah harga beli per satuan setiap transaksi pembelian dan persediaan awal dengan frekwensi pembelian dan persediaan awal periode. Sebagai contoh perhatikan soal kasus berikut ini:
UD Maju Mandiri adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan beras berikut ini data yang dapat diperoleh pada bulan April 2020:
    > Persediaan awal: 1.400 kg @ Rp 7.000,-
    > Tanggal 05 April 2020 : Pembelian 3.000 kg @ Rp  9.000,-
    > Tanggal 12 April 2020 : Pembelian 2.600 kg @ Rp10.000,-
    > Tanggal 19 April 2020 : Pembelian 4.200 kg @ Rp  8.000,-
Berdasarkan perhitungan fisik barang pada tanggal 30 April 2020 terdapat  1.800 kg.
Dari data tersebut diminta perhitungan dan jurnal yang diperlukan per 30 April 2020!
Penyelesaian:
Perhitungan nilai persediaan
Harga per unit Persediaan akhir = (Jmlh harga persediaan dan harga beli) / (harga persediaan dan frekwensi pembelian)
= ( Rp 7.000,- + Rp 9.000,- + Rp 10.000,- + Rp 8.000,-) / 4 = Rp 8.500,-
Nilai persediaan akhir 1.800 kg x Rp 8.500,- = Rp 15.300.000,-
Jurnal yang harus dibuat per 31 Mei 2020 adalah sebagai berikut:
Tgl
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
30 April 2020
Persediaan Barang Dag.

Rp 15.300.000,-
-

       Ikhtisar L/R

-
Rp 15.300.000,-

(Penyesuaian persediaan)




Metode Rata-Rata Tertimbang : Yakni harga barang ditentukan dengan cara membagi antara jumlah barang x harga barang yang tersedia dengan jumlah pembelian dengan kuantitas barang tersebut. Mengacu pada soal kasus di atas, apabila diselesaikan dengan metode rata-rata tertimbang, maka akan diselesaikan seperti berikut ini:
Perhitungan:
Harga per unit Persediaan Akhir = ( total jml barang x harga) / total kuantitas barang
= {(1.400 kg x Rp 7.000,-) + (3.000 kg x Rp 9.000,-) + (2.600 kg x Rp 10.000,-) + (4.200 kg x Rp 8.000,-)} / 1400 + 3.000 + 2.600 + 4.200
= (Rp 9.800.000,- + Rp 27.000.000,- + Rp 26.000.000,- + Rp 33.600.000,-) / (1400 + 3.000 + 2.600 + 4.200)
= Rp 96.400.000,- / 11.200 kg = Rp 8.607,14
Nilai Persediaan Akhir = 1.800 kg x Rp 8.607,14 = Rp 15.492.857,14
Jurnal yang harus dibuat per 31 Mei 2020 adalah sebagai berikut:
Tgl
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
30 April 2020
Persediaan Barang Dag.

Rp 15.492.857,14
-

       Ikhtisar L/R

-
Rp 15.492.857,14

(Penyesuaian persediaan)




Materi ini dapat dilihat dalam youtube channel winarto oche berikut ini:

Sangaat mudaah bukaan…..!!!!
Selamat belajar….semoga sukses….!!!!!

Referensi:
Rudianto. Pengantar Akuntansi (2008). Penerbit Erlangga
Henry Simamora. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan. Jilid 2 (2000). Penerbit Salemba Empat
Slamet Sugiri, Sumiyana. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku 1 (2005). Penerbit AMP YKPN
Slamet Sugiri, Akuntansi Pengantar 2 (2002). Penerbit AMP YKPN

Related Post:
  1. Nilai Persediaan dengan sistem Phisik (Bag. 2) 
  2. Menghitung dan Mencatat Persediaan
  3. Penilaian Persediaan Barang Dagangan
  4. Penilaian Persediaan Metode Nilai Pengganti
  5. Penilaian Persediaan Dengan Sistem Fisik
  6. Penyusutan Aktiva Tetap
  7. Akuntansi Aktiva Tetap
  8. Metode Penyusutan Saldo Menurun Ganda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar