sumber gambar: prezi.com |
Sobat web… persediaan merupakan unsur yang sangat penting dalam
penyusunan laporan keuangan. Oleh karena itu perusahaan harus mampu menentukan
nilai persediaan barang dagangan dengan tepat sesuai dengan sitem dan metode
yang digunakan.. Sistem penilaian dan pencatatan persediaan barang yang lazim
digunakan perusahaan ada dua macam yaitu: system fisik (physical inventory
system) dan system perpetual (perpetual inventory system). Pada kesempatan ini
kita akan membahas bagaimana menentukan nilai persediaan dengan menggunakan system
fisik.
Sistem Fisik (Physical Inventory System), adalah sistem dimana dalam
menentukan nilai persediaan dengan mengandalkan semata-mata pada perhitungan
fisik tanpa menyelenggarakan catatan secara detail.
System ini sering juga disebut dengan system periodic, karena perhitungan nilai persediaan dilakukan secara periodic, seperti mingguan, dua mingguan atau dalam setiap bulan. Bagaiman cara menghitungnya? Yakni dengan cara menghitung secara fisik jumlah barang yang ada. Pada awal periode terdapat jumlah barang berapa, selama periode terjadi pembelian berapa dan pada akhir periode jumlah barang tinggal berapa.
Penentuan dan perhitungan nilai barang dengan system pisik ini terdapat
beberapa metode yang dapt dipilih perusahaan. Metode tersebut adalah :System ini sering juga disebut dengan system periodic, karena perhitungan nilai persediaan dilakukan secara periodic, seperti mingguan, dua mingguan atau dalam setiap bulan. Bagaiman cara menghitungnya? Yakni dengan cara menghitung secara fisik jumlah barang yang ada. Pada awal periode terdapat jumlah barang berapa, selama periode terjadi pembelian berapa dan pada akhir periode jumlah barang tinggal berapa.
#1. Metode Tanda Pengenal
Khusus (specific identification)
Metode ini menghendaki setiap barang yang dibeli atau yang masuk
diberi kode/tanda pengenal khusus yang menunjukkan harga per satuan sesuai faktur
yang diterima. Metode ini biasa diterapkan metode ini sangat cocok
diterapkan pada persediaan barang yang jumlahnya sedikit tetapi mahal harga per
unitnya.
CV Mekar Abadi adalah perusahaan dagang berupa
alamari kantor. Berikut ini data persedian barang pada bulan Mei 2020:
Persediaan awal ; 4 unit @ Rp 2.400.000,-
Pembelian:
> Tanggal 02 Mei 2020 : pembelian 18 unit almari
dengan harga @ Rp 2.500.000,-
> Tanggal 09 Mei 2020 : pembelian 12 unit almari
dengan harga @ Rp 3.000.000,-
> Tanggal 20 Mei 2020 : pembelian 16 unit almari
dengan harga @ Rp 2.700.000,-
Bedasarkan inventarisasi fisik per 31 Mei 2020,
ternyata persediaan akhir barang dagangannya adalah sebagai berikut:
# 2 unit dari persediaan awal
# 50% dari pmbelian tanggal 09 Mei 2020
# 25% dari pembelian
tanggal 20 mei 2020.
Dari data tersebut hitung berapa nilai persediaan
akhir Mei 2020! Buat perhitungan dan jurnal yang diperlukan!
Penyelesaian:
Perhitungan Nilai Persediaan akhir (31 Mei 2020):
Persediaan awal =
2 unit x Rp 2.400.000,- = Rp 4.800.000,-
Pembelian 09 Mei =
6 unit x Rp 3.000.000,- = Rp 18.000.000,-
Pembelian 20 Mei =
4 unit x Rp 2.700.000,- = Rp
10.800.000,-
Nilai Persediaan Akhir = Rp 33.600.000,-
Jurnal yang harus dibuat per 31 Mei 2020 adalah
sebagai berikut:
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
31 Mei 2020
|
Persediaan barang Dag.
|
Rp 33.600.000,-
|
-
|
|
Ikhtisar L/R
|
-
|
Rp 33.600.000,-
|
||
(Penyesuaian persediaan)
|
#2. Metode Rata-Rata
Terdapat dua metode yang dapat
digunakan, yaitu rata-rata sederhana dan rata-rata tertimbang. Metode Rata-Rata Sederhana, yakni harga
barang ditentukan dengan cara membagi jumlah harga beli per satuan setiap
transaksi pembelian dan persediaan awal dengan frekwensi pembelian dan
persediaan awal periode. Sebagai contoh perhatikan soal kasus berikut ini:
UD Maju Mandiri adalah
perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan beras berikut ini data yang
dapat diperoleh pada bulan April 2020:
> Persediaan awal: 1.400 kg @ Rp
7.000,-
> Tanggal 05 April 2020 : Pembelian
3.000 kg @ Rp 9.000,-
> Tanggal 12 April 2020 : Pembelian
2.600 kg @ Rp10.000,-
> Tanggal 19 April 2020 : Pembelian
4.200 kg @ Rp 8.000,-
Berdasarkan perhitungan fisik
barang pada tanggal 30 April 2020 terdapat 1.800 kg.
Dari data tersebut diminta
perhitungan dan jurnal yang diperlukan per 30 April 2020!
Penyelesaian:
Perhitungan nilai persediaan
Harga per unit Persediaan
akhir = (Jmlh harga persediaan dan harga beli) / (harga persediaan dan
frekwensi pembelian)
= ( Rp 7.000,- + Rp 9.000,- + Rp
10.000,- + Rp 8.000,-) / 4 = Rp 8.500,-
Nilai persediaan akhir 1.800
kg x Rp 8.500,- = Rp 15.300.000,-
Jurnal yang harus dibuat per 31 Mei 2020 adalah
sebagai berikut:
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
30 April 2020
|
Persediaan Barang Dag.
|
Rp 15.300.000,-
|
-
|
|
Ikhtisar L/R
|
-
|
Rp 15.300.000,-
|
||
(Penyesuaian persediaan)
|
Metode
Rata-Rata Tertimbang : Yakni harga barang ditentukan dengan cara
membagi antara jumlah barang x harga barang yang tersedia dengan jumlah
pembelian dengan kuantitas barang tersebut. Mengacu pada soal kasus di atas,
apabila diselesaikan dengan metode rata-rata tertimbang, maka akan diselesaikan
seperti berikut ini:
Perhitungan:
Harga per unit Persediaan Akhir
= ( total jml barang x harga) / total kuantitas barang
= {(1.400 kg x Rp 7.000,-) + (3.000
kg x Rp 9.000,-) + (2.600 kg x Rp 10.000,-) + (4.200 kg x Rp 8.000,-)} / 1400 +
3.000 + 2.600 + 4.200
= (Rp 9.800.000,- + Rp
27.000.000,- + Rp 26.000.000,- + Rp 33.600.000,-) / (1400 + 3.000 + 2.600 +
4.200)
= Rp 96.400.000,- / 11.200 kg
= Rp 8.607,14
Nilai Persediaan Akhir = 1.800
kg x Rp 8.607,14 = Rp 15.492.857,14
Jurnal yang harus dibuat per 31 Mei 2020 adalah
sebagai berikut:
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
30 April 2020
|
Persediaan Barang Dag.
|
Rp 15.492.857,14
|
-
|
|
Ikhtisar L/R
|
-
|
Rp 15.492.857,14
|
||
(Penyesuaian persediaan)
|
Materi ini dapat dilihat dalam youtube channel winarto oche berikut ini:
Sangaat mudaah bukaan…..!!!!
Selamat belajar….semoga sukses….!!!!!
Referensi:
Rudianto. Pengantar Akuntansi (2008). Penerbit Erlangga
Henry Simamora. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan. Jilid 2 (2000). Penerbit Salemba Empat
Slamet Sugiri, Sumiyana. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku 1 (2005). Penerbit AMP YKPN
Slamet Sugiri, Akuntansi Pengantar 2 (2002). Penerbit AMP YKPN
Related Post:
Referensi:
Rudianto. Pengantar Akuntansi (2008). Penerbit Erlangga
Henry Simamora. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan. Jilid 2 (2000). Penerbit Salemba Empat
Slamet Sugiri, Sumiyana. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku 1 (2005). Penerbit AMP YKPN
Slamet Sugiri, Akuntansi Pengantar 2 (2002). Penerbit AMP YKPN
Related Post:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar