sumber gmbr:byjus.com |
Aktiva tetap (Fixed Asset) adalah suatu kekayaan atau asset perusahaan yang
memiliki umur pemakaian lebih dari satu tahun, digunakan untuk proses operasi,
dan tidak untuk dijual. Aktiva tetap merupakan bagian dari asset perusahaan. Selama
pemakaian aktiva tetap, maka akan mengalami penurunan nilai. Proses penurunan
nilai tersebut dinamakan dengan penyusutan atau depresiasi. Secara garis besar
metode penurunan aktiva tetap perusahaan tersebut ada 4 jenis, yaitu:
1.
Metode
garis lurus (straight line method)
2.
Metode
saldo menurun
3.
Metode
satuan produksi (unit of production
method)
4.
Metode
tariff kelompok (composite rate
depreciation method)
Pada
kesempatan ini kita akan membahas cara penghitungan penyusutan aktiva tetap
dengan metode saldo menurun. Dalam metode ini terdapat dua jenis yakni metode
saldo menurun ganda dan metode jumlah angka tahun.
Metode
Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)
Metode
ini sering disebut dengan metode tariff tetap atas nilai buku. Bagaimana cara
menghitungnya? Rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya penyusutan yaitu:
Penyusutan = T x (HP – Akm. Peny.)
Keterangan:
T =
Tarif penyusutan yang dinyatakan dalam prosentase tertentu yang dihitung dari 100% dibagi umur ekonomi dikalikan
2
HP =
Harga Perolehan Aktiva Tetap.
Untuk
memberikan gambaran yang jelas bagaimana penerapan perhitungan penyusutan
dengan saldo menurun ganda, maka berikut ini diberikan contoh kasus sederhana.
Pada
tanggal 2 Januari 2019, CV Maju Bangun membeli perlatan pabrik dengan harga Rp 18.000.000,-.
Perlatan ditaksir memiliki umur ekonomis (UE) selama 5 tahun. Apabila perusahaan
menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) dalam
menyusutkan aktiva tetapnya, diminta membuat table perhitungan penyusutan aktiva
tetap selama 5 tahun!
Penyelesaian:
Diketahui
Harga Perolehan = Rp 18.000.000,-
Umur ekonomis
= 5 tahun. Maka tarifnya adalah (100%/5) x 2 = 40%
Maka table
perhitungan penyusutan aktiva tetapdapat dibuat seperti berikut ini:
Thn Ke-
|
Penyusutan
|
Akm. Penyusutan
|
Nilai Buku
|
1
|
Rp
7.200.000,-
|
Rp 7.200.000,-
|
Rp 10.800.000,-
|
2
|
4.320.000,-
|
11.520.000,-
|
6.480.000,-
|
3
|
2.592.000,-
|
14.112.000,-
|
3.888.000,-
|
4
|
1.555.200,-
|
15.667.200,-
|
2.332.800,-
|
5
|
933.120,-
|
16.600.320,-
|
1.399.680,-
|
Keterangan:
Penyusutan
tahun ke 1 dihitung dengan cara sebagai berikut:
40
% x
Rp 18.000.000,- = Rp 7.200.000,-
Penyusutan
tahun ke 2 dihitung dengan cara sebagai berikut:
40
% x
(Rp 18.000.000,- - Rp 7.200.000,-)= Rp 4.320.000,-
Penyusutan
tahun ke 3 dihitung dengan cara sebagai berikut:
40
% x
(Rp 18.000.000,- - Rp 11.520.000,-) = Rp 2.592.000,-
Dan seterusnya…..
Perhatikan informasi dari table di atas. Besarnya penyusutan peralatan pada akhir tahun 2019 adalah Rp 7.200.000,- dengan nilai buku aktiva tetap sebesar Rp 10.800.000,- (diperoleh dari Rp 18.000.000,- dikurangi Rp 7.200.000,-). Apabila pada tanggal 31 Desember 2019 dibuat jurnal, maka pencatatannya adalah sebagai berikut:
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
31
Des 2019
|
Beban
Peny. Peralatan
|
Rp 7.200.000,-
|
||
Akm. Peny. Peralatan
|
Rp 7.200.000,-
|
|||
(Penyusutan
peralatan)
|
Kasus di
atas adalah perhitungan penyusutan aktiva tetap apabila SAAT Pembelian dan
pemakaian aktiva tetap dilakukan pada AWAL TAHUN. Dalam hal ini yang perlu
diperhatikan adalah Tahun Takwin dan Tahun Penyusutan. Tahun takwin adalah
sudah jelas, dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember pada tahun
yang sama. Sedangkan tahan penyusutan dihitung mulai dari pemakaian aktiva
tetap sampai satu tahunberikutnya. Missal pemakaian aktiva tetap dilakukan pada
tanggal 1 April 2019, maka penyusutan tahun pertama adalah dari tanggal 1 April
2019 sampai dengan tanggal 31 Maret 2020. Hal tersebut sangat berpengaruh pada BESARNYA
NILAI perhitungan penyusutan pada akhir periode akuntansi.
Sebagai
contoh pada kasus di atas, CV Maju Bangun membeli peralatan pabrik pada tanggal
1 April 2019. Buat perhitungan dan jurnal penyusutan peralatan yang diperlukan pada
tanggal 31 Desember 2019!
Penyelesaian:
Penyusutan
tahun 1 peralatan ( 1 April 2019 s.d 31 Maret 2020) adalah
40
% x
Rp 18.000.000,- = Rp 7.200.000,-
Perhitungan
besarnya penyusutan peralatan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah
Besarnya
Penyusutan per bulan = Rp 7.200.000,- / 12 = Rp 600.000,-
Besarnya
penyusutan per 31 desember 2019 = 9 bulan ( 1 april s.d 31 desember) = Rp
600.000,- x 9 = Rp 5.400.000,-
Jurnal
yang harus dibuat per 31 Desember 2019 adalah sbb:
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
31
Des 2019
|
Beban
Peny. Peralatan
|
Rp 5.400.000,-
|
||
Akm. Peny. Peralatan
|
Rp 5.400.000,-
|
|||
(Penyusutan
peralatan)
|
Lalu bagaimana
dengan perthitungan dan pencatatan penyusutan aktiva tetap per 31 desember
2020?
Berikut
Penyelesaiannya:
Penyusutan
tahun ke 1 dihitung dengan cara sebagai berikut:
40
% x
Rp 18.000.000,- = Rp 7.200.000,- penyusutan per bulan= Rp 7.200.000,- /
12 = Rp 600.000,-
Penyusutan
tahun ke 2 dihitung dengan cara sebagai berikut:
40
% x
(Rp 18.000.000,- - Rp 7.200.000,-)= Rp 4.320.000,- penyusutan per bulan=
Rp 4.320.000,- / 12 = Rp 360.000,-
Perhitungan
penyusutan aktiva tetap per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
Penyusutan
tahun 1 = 3 bln x Rp 600.000,- = Rp 1.800.000,-
Penyusutan
tahun 2 = 9 bln x Rp 360.000,- =
3.240.000,-
Total
Penyusutan Rp
5.040.000,-
Jurnal
yang harus dibuat per 31 Desember 2019 adalah sbb:
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
31
Des 2020
|
Beban
Peny. Peralatan
|
Rp 5.040.000,-
|
||
Akm. Peny. Peralatan
|
Rp 5.040.000,-
|
|||
(Penyusutan
peralatan)
|
Sangaat
mudaah bukaan….???
Selamat
Belajar….Semoga Sukses…!!!!!!
Rudianto. Pengantar Akuntansi (2008). Penerbit Erlangga
Henry Simamora. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan. Jilid 2 (2000). Penerbit Salemba Empat
Slamet Sugiri, Sumiyana. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku 1 (2005). Penerbit AMP YKPN
Slamet Sugiri, Akuntansi Pengantar 2 (2002). Penerbit AMP YKPN
Slamet Sugiri, Akuntansi Pengantar 2 (2002). Penerbit AMP YKPN
Al. Haryono Jusup. Dasar-Dsar Akuntansi Jilid 2. (1995). Penerbit: BP STIE YKPN
Related Post:
oke
BalasHapus