Apakah
akuntansi itu? Apakah akuntansi diperlukan dalam kehidupan kita? Lalu bagaimana
peran akuntansi itu? Begitulah kira-kira berbagai pertanyaan yang muncul di
benak kita. Akuntansi merupakan suatu bidang yang tidak dapat dipisahkan dalam
dunia bisnis. Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses
pengolahan data transaksi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan. Akuntansi memiliki peran yang sangat penting bagi semua
pihak khususnya dalam upaya pengambilan keputusan. Dengan memiliki data
akuntansi yang akurat, maka para pemakai informasi akuntansi memiliki dasar
yang kuat sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan khusunya dalam merumuskan strategi ataupun dalam mengambil langkah
selanjutnya.
Dari
penjelasan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan suatu
proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pencatatan atas transaksi keuangan suatu
perusahaan atau organisasi secara sistematis untuk menghasilkan informasi
keuangan yang bermanfaat bagi pihak-pihak membutuhkan.
Apa itu mengidentifikasi?
Mengidentifikasi
merupakan proses meneliti secara cermat terhadap suatu hal. Dalam hal ini
identifikasi difokuskan pada transaksi yang terjadi dalam perusahaan serta
pengaruhnya terhadap perubahan pada harta utang dan modal perusahaan. Contoh
sederhana: perusahaan menjual barang dagangan dengan harga Rp 5.000.000,- dalam
hal ini perusahaan menerima uang tunai Rp 2.000.000,- sisanya dibayar kemudian
dengan syarat 5/10, n/30. Ata dasar transaksi tersebut, maka bagian akuntansi
harus mampu mengidentifikasi secara tepat akun-akaun yang berubah atas
transaksi yang terjadi.
Bagaimana dengan Pengukuran?
Pengukuran
merupakan proses penetapan nilai akibat adanya peristiwa tertentu.Pengukuran
dalam konteks ini adalah penetapan nilai transaksi dalam satuan uang
(kuantifikasi transaksi), sehingga dapat diketahui secara pasti jumlah nominal
yang terjadi. Sebagai contoh perusahaan membeli sebuah kendaraan dengan harga
faktur Rp 90.000.000,-, PPN 10%, biaya balik nama dan lain-lain Rp 3.500.000,-.
Dalam hal ini bagian akuntansi harus mampu merumuskan secara jelas nominal yang
harus ditulis dalam akun Kendaraan. Hasilnya adalah nilai akun Kendaraan tersebut
adalah Rp 102.500.000,-. Nilai tersebut diperoleh dari harga faktur, PPn dan
biaya balik nama dan biaya lainnya yang muncul dalm proses pengadaan asset
tetap tersebut.
Bagaimana dengan pencatatan?
Pencatatan
merupakan proses perekeman data transaksi dalam media tertentu. Pencatatan
transaksi dilakukan dalam bentuk jurnal, atau sering disebut dengan
penjurnalan. Jurnal merupakan catatan pertama kali dalam sebuah transaksi, sehingga
jurnal dapat disebut sebagai book of original entry. Penjurnalan dapat
diidentikkan dengan peringkasan
data transaksi secara kronologis,
yaitu mencatat transaksi
yang terjadi berdasarkan pada
urutan waktu. Dengan penjurnalan ini
perusahaan dapat mengetahui
informasi keuangan dalam satu (1) periode (bisa harian,
mingguan, dsb).
Informasi apa saja yang harus dicatat
dalam jurnal???
Jurnal
merupakan media pertama untuk mencatat terjadinya transaksi dalam suatu
perusahaan. Oleh karena itu jurnal disebut juga sebagai book of original entry.
Pencatatan tersebut tentunya didasarkan pada dokumen transaksi yang akurat. Informasi
transaksi yang harus dicatat di buku jurnal
adalah:
1. Tanggal transaksi,
2. Akun akun yang di debet dan di kredit, disertai deskripsi
singkat
3. Kode akun, dan
4. Jumlah nilai moneter
Pada
saat ini akuntansi tidak
sebatas digunakan untuk
mencatat transaksi dan membuat
laporan keuangan tetapi
juga menyajikan informasi
yang lebih spesifik untuk
pembuatan keputusan bisnis.
Sebagai contoh, akuntansi menyediakan laporan
biaya penjualan untuk
memantau kesuksesan penjualan
produk dan menghasilkan laporan harga pokok produksi untuk mengetahui biaya
pembuatan barang.
Sejauh
mana informasi akuntansi mampu berperan terhadap para pemakai informasi? Pada
dasarnya kualitas informasi akuntansi tergantung pada beberapa karakteristik
berikut ini:
1. Keandalan
(reliability), yaitu
sejauh mana informasi
yang dihasilkan dapat diverifikasi
kebenarannya, netral, dan
disajikan sesuai keadaan yang sesungguhnya.
2. Relevansi
(relevance), yaitu
sejauh mana informasi
yang dihasilkan dapat
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
3. Daya banding, termasuk konsistensi
(comparability, including consistency),
yaitu sejauh mana
informasi yang dihasilkan
dapat dibandingkan antar periode
maupun antar organisasi,
termasuk didalamnya adalah sejauh mana informasi yang dihasilkan
konsisten.
Selamat belajar....semoga berhasil
!!!!!
Referensi:
Rudianto. Pengantar Akuntansi (2008). Penerbit Erlangga
Achmad Tjahjono. Sulastiningsih. Akt Pengantar. Pendekatan Terpadu (2003). Penerbit UPP AMP YKPN
S. Munawir. Akuntansi Keuangan dan manajemen. (2002). penerbit: BPFE UGM
Henry Simamora. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan. Jilid i (2000). Penerbit salemba Empat
Slamet Sugiri, Sumiyana. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku 1 (2005). Penerbit UPP AMP YKPN
Referensi:
Rudianto. Pengantar Akuntansi (2008). Penerbit Erlangga
Achmad Tjahjono. Sulastiningsih. Akt Pengantar. Pendekatan Terpadu (2003). Penerbit UPP AMP YKPN
S. Munawir. Akuntansi Keuangan dan manajemen. (2002). penerbit: BPFE UGM
Henry Simamora. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan. Jilid i (2000). Penerbit salemba Empat
Slamet Sugiri, Sumiyana. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku 1 (2005). Penerbit UPP AMP YKPN
Related Post:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar