Pengembangan pendidikan karakter
peserta didik, merupakan salah satu unsur penentu keberhasilan pembentukan
budaya belajar yang ada di sekolah. Karakter anak berkaitan dengan sikap dan
perilaku anak dalam berpikir dan bertindak selama proses pendidikan dan
pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu budaya belajar yang positif dan
produktif akan terbentuk apabila peserta didik memiliki karakter yang kuat.
Pendidikan karakter dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan baik
sekolah sebagai institusi pendidikan maupun kebutuhan dunia usaha dan industtri
sebagai institusi yang menggunakannya.
Keberhasilan pendidikan karakter sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengintegrasikan nilai-nilai yang telah diyakini dan disepakatinya pada diri peserta didik. Oleh karena itu guru harus mengetahui dan memahami strategi dan metode yang tepat dalam proses integrasi nilai-nilai yang ada, sehingga proses pembentukan karakter anak dapat berjalan secara efektif. Guru harus memiliki rencana program yang matang, menguasai metode pembelajaran yang sesuai, dan kemampuan memahami dan menginternalisasikan nilai dan norma dalam proses pembelajaran. Berkaitan dengan hal tersebut Jais M., Abimanyu S., Idris R, et al. (2015) menyatakan sebagai berikut:
Successful integration of character
values in the learning process is required in order to prepare lesson plan, varied
methods, and the ability of teachers to integrate character values in learning
the process. It is similar with local content program, self-development
activities, guidance, and counselling activities. The improvement of teachers'
ability and good models are needed in order to achieve the good character value
of learners
Nilai-nilai karakter yang diinternalisasikan
dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah, pada dasarnya untuk membekali
peserta didik, agar mampu membentuk sikap dan perilaku yang dibutuhkan dalam
kehidupannya. Di era perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi
yang semakin pesat ini, anak dituntut bukan hanya memiliki kecerdasan
intelektual saja namun juga harus memiliki karakter yang kuat, sehingga
diharapkan mampu mengikuti dan menyesuaikan dengan perkembangan yang ada. Untuk
mencapai hal tersebut, maka diperlukan suatu kerja sama dan upaya yang sinergis
dalam pembentukan dan pembinaan karakter anak baik di lingkungan keluarga,
sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah pada dasarnya bukan hanya untuk membentuk anak menjadi cerdas dan trampil, namun juga membentuk sikap dan perilaku anak yang positif dan produktif. Anak yang cerdas dan trampil tetapi tidak memiliki karakter yang kuat, maka akan mengalami permasalahan dalam kehidupannya, seperti daya juang yang rendah, tidak disiplin, mudah terpengaruh dengan kondisi lingkungan, mudah putus asa dan lain sebagainya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pendidikan karakter menjadi sangat penting dalam proses pendidikan anak. Pendidikan karakter akan memberikan bekal sikap dan perilaku kepala anak, sehingga diharapkan mampu menjadi pribadi-pribadi yang luhur dan mampu menghadapi dan mengatasi persoalan yang terjadi.
Proses pendidikan karakter akan
memberikan penguatan dan pengembangan nilai dan norma tertentu pada diri
peserta didik, sehingga akan terwujud sikap dan perilaku peserta didik yang
bermakna. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan suatu sistem pendidikan yang
mengutamakan keteladanan dan pembiasaaan sikap dan perilaku berdasar pada nilai
dan norma tertentu. Dengan memberikan keteladanan dan pembiasaan karakter
kepada peserta didik maka diharapkan
peserta didik menjadi pribadi yang disiplin dan tertib dalam setiap
aktivitasnya. Anak yang berkarakter akan memiliki
beberapa ciri, sebagai berikut.
- Memiliki semangat yang kuat dalam menyelesaikan pekerjaan.
- Tidak akan mudah putus asa, konsisten dalam bersikap dan bertindak.
- Tidak mudah goyah, dan juga tidak mudah dipengaruhi, teguh pendirian dan tidak mudah terbawa arus.
- Mampu menghadapi kondisi dan situasi yang sulit, berusaha keras untuk menggapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
- Mampu mempengaruhi lingkungannya, yakni mampu memanfaatkan ide dan gagasan untuk memecahkan permasalahan yang ada.
- Memiliki kemampuan dan kekuasan untuk berbuat sesuatu yang bermakna.
- Memiliki keunggulan dan kecakapan yang berbeda dengan yang lainnya.
Untuk mencapai kondisi seperti
tersebut di atas, maka proses pendidikan karakter pada anak, harus dilakukan
dengan tahapan-tahapan yang sesuai. Terdapat tiga tahapan pokok dalam
pendidikan karakter, yakni tahap pengetahuan (knowing), pelaksanaan (action)
dan kebiasaan (habit). Tahap pengetahuan akan memberikan dasar dan konsep yang
tepat kepada anak akan pentingnya nilai dan norma yang ada. Selanjutnya dalam
tahap pelaksanaan, anak akan dilatih untuk dapat mengimplementasikan nilai dan
norma yang telah diyakininya, yang pada akhirnya akan menjadi suatu kebiasaan
dalam diri anak.
Related Post:
- Penguatan Pendidikan Karakter
- Paradigma Pendidikan Abad 21
- Pembelajaran berorientasi HOTS
- Kunci Sukses Menempuh Ujian Sekolah
- Strategi Pembelajaran Efektif
- Menumbuhkan Motivasi Belajar
- SMK di Era Milenial...Apa dan Bagaimana?
- Mengenal Media Pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar