Rabu, 22 Januari 2020

Keahlian Dasar yang harus Dikuasai di Era Millenial

Oleh : Winarto
Dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka seorang pekerja profesional ataupun calon pencari kerjaa harus mau dan mampu mengikuti perubahan dan perkembangan zaman. Pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja juga harus selalu ditingkatkan tanpa kenal batas ruang dan waktu.  Jika kita tidak mau berubah maka kita akan mudah tergilas oleh perkembangan yang ada.
Kunci utama kita adalah semangat untuk belajar, dan up date pengetahuan dan ketrampilan. Nah, kia jika tidak mau belajar dan mengikuti perubahan, maka kita akan semakin tertinggal dan sulit untuk berkembang. Dan bagi kita yang sudah memiliki pekerjaan pun juga akan semakin teracam, entah eksistensi pekerjaan kita atau karier kita yang akan hancuur. Era industry 4.0 pada dasarnya tidak  melulu mengenai teknologi digital saja, namun ada banyak skill dan kompetensi yang dibutuhkan dan dikuasai oleh setiap orang. Berikut beberapa ketrampilan dan kompetensi yang harus dikuasai, yang menyebabkan kita akan eksis dan karier kita akan melejit:.
#1. Mampu memecahkan Masalah Kompleks
Permasalahan pasti akan datang bergantian. Masalah satu selesai, datang lagi masalah baru dan begitu seterunya. Dengan datangnya permasalahan ini tentunya menjadi media pembelajaran setiap orang agar menjadi lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan. Permasalahan membutuhkan solusi yang tepat, dan untuk mencapai hal tersebut tentunya dibutuhkan sumber daya manusia yang professional.
Begitupun di dunia kerja. Permasalahan yang datang di sebuah pekerjaan, tak hanya dimiliki seorang atasan saja, tapi semua karyawan juga punya permasalahan pekerjaan yang berbeda. Untuk itu, sebagai pekerja harus memiliki keahlian memecahkan masalah pekerjaan dengan menemukan berbagai solusi yang cepat dan tepat.
#2. Berpikir Kritis
Menjadi karyawan yang cerdas salah satunya dengan memiliki cara berpikir yang kritis. Tak hanya dalam menyelesaikan pekerjaan saja, berpikir kritis juga diperlukan saat sedang mengembangkan gagasan program atau projek yang cemerlang serta menyusun strategi jitu agar ide tersebut berhasil dicapai.
Untuk memiliki cara berpikir yang kritis ini tak semudah membalik telapak tangan, melainkan butuh proses yang panjang melalui berbagai pengalaman. . sebagai pegawai atau karyawan yang terpenting, ada kemauan untuk terus belajar dari hal-hal yang memiliki tingkat kerumitannya rendah hingga berlanjut ke hal yang sangat rumit. Skill ini melibatkan kreativitas, penalaran logika, dan sensitivitas terhadap suatu masalah. Hal ini juga membantu kita menyesuaikan bagaimana cara berkomunikasi dengan lawan bicara.
Atasan kita tak ingin kita mengatakan hal yang sama pada setiap orang. Kita harus mampu  berpikir kritis kepada siapa kita berbicara, mendengarkan obrolan secara mendalam, dan menyesuaikan konteks pembicaraan dengan tepat.
#3. Memiliki Sikap Kreatif
Arti kreatif juga dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan dalam menciptakan hal-hal baru atau cara-cara baru yang berbeda dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya. Secara etimologis, kata “Kreatif” berasal dari bahasa Inggri yaitu “to create” yang artinya membuat atau menciptakan. Sehingga arti kreatif adalah kemampuan dalam menciptakan suatu ide dan konsep dalam memecahkan suatu masalah.
Setiap pemilik perusahaan atau bisnis pastinya ingin memiliki karyawan yang kreatif. Sebab karyawan yang memiliki kreativitas tinggi bisa memunculkan ide-ide yang unik agar perusahaan dan bisnisnya banyak dilirik orang.
Misalnya saja dengan bisnis  furniture Jika desain yang dijual modelnya itu-itu saja pasti orang enggan untuk membelinya, sebab konsumen juga menginginkan model furniture yang menarik. Dengan pengrajin furniture yang kreatif bisa menciptakan furniture yang model-model atau ukiran yang unik, sehingga menarik minat pembeli lebih banyak.
#4. Manajemen Kelompok atau Tim
Perusahaan mulai mencari bentuk kerja yang dapat menghasilkan kerja yang produktif, efektif dan berkualitas. Salah satu bentuk kerja tersebut adalah  bekerja dalam tim (teamwork). Kerja sama dalam tim menjadi salah satu karakteristik dari perusahaan yang memiliki kinerja tinggi.
Mengapa hal itu dapat terjadi? Blanchar (1986) menyatakan bahwa saat ini tim menjadi tulang punggung bagi suatu organisasi (perusahaan), karena tim dapat lebih cepat dan lebih banyak memecahkan suatu masalah yang dihadapi perusahaan dibandingkan dengan apa yang dilakukan secara individual. Tim memungkinkan perusahaan untuk lebih gesit, lebih fleksibel dan lebih tanggap dalam menghadapi suatu tantangan atau masalah dan persaingan.
Dalam satu kelompok atau tim kerja pastinya diisi dengan berbagai macam karakter atau watak orang yang beragam. Hal ini membuat setiap pekerja harus mampu untuk menghadapi dan beradaptasi dengan rekan kerja di sekitar. Mulai dari membuat lingkungan kerja yang nyaman tapi tetap kondusif, merangkul rekan kerja yang tak menerima pendapat dari rekan kerja dan lainnya.
#5. Bisa Bekerja Sama
Dalam bekerja di suatu instansi atau perusahaan tentunya memerlukan sinergi setiap tim antar departemen untuk mencapai target secara keseluruhan. Hal ini bisa terjadi dengan membangun kerja sama. Disamping itu, pada tingkatan individual, kerja sama penting sebagai wadah yang berguna untuk memperdalam keahlian interpersonal dan intrapersonal, atau bagaimana mengenal atau berinteraksi dengan sesama kolega atau dengan atasan.
Meraih kesuksesan memang harus saling berkompetisi, tapi bukan berarti mengabaikan kerja sama begitu saja. Bagaimana pun juga, sebagai manusia tidak bisa hidup sendirian dan perlu bantuan dari orang lain.Tanpa kerja sama pun pekerjaan tidak bisa selesai dengan baik. Contoh kecilnya saja, untuk menciptakan artikel yang bagus, selain penulis yang membuat artikel, ada juga editor yang akan memberikan masukan mengenai informasi apa saja yang harus ditambahkan, tulisan mana saja yang harus dibenarkan.
#6. Punya Kecerdasan Emosional 
Kecerdasan emosional berhubungan erat dengan kemampuan setiap pekerja dalam mengatur emosinya dengan baik. Dengan pekerjaan yang menumpuk dan deadline, biasanya membuat pekerja mudah stres. Akibatnya mudah marah-marah jika ada rekan kerja yang mengusiknya. Selain itu, ada juga pekerja yang marah karena menerima kritikan dari rekan kerja lain.
Kemarahan tersebut tidak akan terjadi jika pekerja mampu mengendalikan emosi. Bahkan, bisa saja kritikan tersebut dijadikan masukan untuk belajar lebih baik lagi.
#7. Bisa Nilai dan Ambil Keputusan
Di dunia kerja, tak lepas dari banyaknya pilihan yang terkadang membuat bingung dan pusing sendiri. Contohnya saja, dalam memilih perusahaan terbaik untuk diajak kerja sama, menetukan strategi yang tepat biar tujuan projek bisa tercapai dan sebagainya.
Tapi, pekerja sekarang ini dituntut perusahaan harus memiliki kemampuan menilai dengan jujur mana yang baik dan mana yang buruk. Selain itu juga, mereka harus bisa mengambil keputusan yang terbaik dari berbagai pilihan.
Memberikan penilaian dan mengambil keputusan tepat merupakan hal yang cukup susah. Namun, jika terus berpikir dengan kritis, maka seseorang bisa menemukan jawabannya dengan baik dan tepat
#8. Berorientasi pada Pelayanan
Siapa saja yang bisa memberikan pelayanan terbaik, maka dialah yang akan cepat dikenal dan bisa menjadi pemenang. Ini bukan hanya berlaku dalam konsep setiap bisnis saja, tapi juga para pekerja yang ingin karirnya melesat alias naik jabatan.
Misalnya, pekerja yang memiliki kepedulian tinggi terhadap rekan kerjanya. Selain itu, tahu bagaimana cara memperlakukan konsumennya dengan baik. Hal tersebut tentunya akan menjadi nilai tambah bagi dirinya asalkan tetap berdasarkan dari ketulusan hati.
#9. Mampu Negosiasi dengan Baik
Hingga sekarang ini masih banyak orang yang mengalami kegagalan dalam membuat kesepakatan kerjasama dengan rekan bisnis atau klien perusahaan. Mungkin saja, kurang adanya informasi yang disampaikan mengenai aturan kerja sama, atau kurang pandai dalam menyampaikan informasi perusahaan.
Jika ini tidak diperbaiki maka bisa saja dikeluarkan alias dipecat perusahaan dalam waktu cepat. Sebab perusahaan atau pebisnis membutuhkan karyawan yang memiliki keahlian negosiasi dengan baik. Tujuannya agar bisa mendapatkan klien dengan cepat dan kerja sama terjalin dengan baik.
#10. Fleksibilitas Kognitif
Dengan banyaknya projek yang harus diselesaikan secara bersamaan, terkadang membuat seseorang stres sebab setiap projek pastinya memiliki konsep atau strategi yang berbeda. Jika salah langkah pastinya akan merusak projek tersebut. Agar hal ini tidak terjadi, sebagai karyawan harus mampu memiliki fleksibilitas kognitif yang didukung dengan berpikir baik dan tetap fokus menyelesaikan projek atau pekerjaan
Keterbukaan/elastisitas/fleksibilitas kognitif adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu dengan cara yang berbeda. Pemikiran yang terbuka (para ahli dapat menyebutnya fleksibilitas kognitif) memungkinkan kita untuk memikirkan dan memilih ragam cara menyelesaikan suatu hal. Keterampilan ini memainkan peran penting dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari. Kemampuan berpikir terbuka/fleksibel membantu orang untuk bergaul dengan orang lain, membantu kelompok menjadi lebih efektif, dan membantu orang memecahkan masalah dan atau mencoba cara-cara baru dalam melakukan sesuatu.
referensi : republika.co.id

Related Post:
  1. Mengelola Bisnis Minimarket
  2. Tantangan Bisnis di Era Modern
  3. Mengelola Bisnis Minimarket
  4. Mengelola Keuangan di era Revolusi 4.0
  5. Mengoptimalkan Medsos dalam bisnis
  6. Cerdas Mengelola Keuangan
  7. 7 Kebiasaan yang Membuat Efektif
  8. Pernyataan yang bikin gagal dalam wawancara
  9. 7 Kesalahan dalam Mendidik Anak
  10. Solusi Demam Panggung
  11. Menumbuhkan Motivasi Diri
  12. Mengenal Unsur-Unsr Karakter Manusia
  13. Membangun Komunikasi Efektif




Tidak ada komentar:

Posting Komentar