Oleh : Winarto
Dengan semakin pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka seorang pekerja profesional
ataupun calon pencari kerjaa harus mau dan mampu mengikuti perubahan dan
perkembangan zaman. Pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh dunia
kerja juga harus selalu ditingkatkan tanpa kenal batas ruang dan waktu. Jika kita tidak mau berubah maka kita akan
mudah tergilas oleh perkembangan yang ada.
Kunci utama kita adalah
semangat untuk belajar, dan up date pengetahuan dan ketrampilan. Nah, kia jika
tidak mau belajar dan mengikuti perubahan, maka kita akan semakin tertinggal
dan sulit untuk berkembang. Dan bagi kita yang sudah memiliki pekerjaan pun
juga akan semakin teracam, entah eksistensi pekerjaan kita atau karier kita
yang akan hancuur. Era industry 4.0 pada dasarnya tidak melulu mengenai teknologi digital saja, namun
ada banyak skill dan kompetensi yang dibutuhkan dan dikuasai oleh setiap orang.
Berikut beberapa ketrampilan dan kompetensi yang harus dikuasai, yang
menyebabkan kita akan eksis dan karier kita akan melejit:.
#1. Mampu memecahkan Masalah
Kompleks
Begitupun di dunia kerja.
Permasalahan yang datang di sebuah pekerjaan, tak hanya dimiliki seorang atasan
saja, tapi semua karyawan juga punya permasalahan pekerjaan yang berbeda. Untuk
itu, sebagai pekerja harus memiliki keahlian memecahkan masalah pekerjaan
dengan menemukan berbagai solusi yang cepat dan tepat.
#2. Berpikir Kritis
Menjadi karyawan yang cerdas
salah satunya dengan memiliki cara berpikir yang kritis. Tak hanya dalam
menyelesaikan pekerjaan saja, berpikir kritis juga diperlukan saat sedang
mengembangkan gagasan program atau projek yang cemerlang serta menyusun
strategi jitu agar ide tersebut berhasil dicapai.
Untuk memiliki cara berpikir
yang kritis ini tak semudah membalik telapak tangan, melainkan butuh proses
yang panjang melalui berbagai pengalaman. . sebagai pegawai atau karyawan yang
terpenting, ada kemauan untuk terus belajar dari hal-hal yang memiliki tingkat
kerumitannya rendah hingga berlanjut ke hal yang sangat rumit. Skill ini
melibatkan kreativitas, penalaran logika, dan sensitivitas terhadap suatu
masalah. Hal ini juga membantu kita menyesuaikan bagaimana cara berkomunikasi
dengan lawan bicara.
Atasan kita tak ingin kita
mengatakan hal yang sama pada setiap orang. Kita harus mampu berpikir kritis kepada siapa kita berbicara,
mendengarkan obrolan secara mendalam, dan menyesuaikan konteks pembicaraan
dengan tepat.
#3. Memiliki Sikap Kreatif
Arti kreatif juga dapat
didefinisikan sebagai suatu kemampuan dalam menciptakan hal-hal baru atau
cara-cara baru yang berbeda dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya. Secara
etimologis, kata “Kreatif” berasal dari bahasa Inggri yaitu “to create” yang
artinya membuat atau menciptakan. Sehingga arti kreatif adalah kemampuan dalam
menciptakan suatu ide dan konsep dalam memecahkan suatu masalah.
Setiap pemilik perusahaan atau
bisnis pastinya ingin memiliki karyawan yang kreatif. Sebab karyawan yang
memiliki kreativitas tinggi bisa memunculkan ide-ide yang unik agar perusahaan
dan bisnisnya banyak dilirik orang.
Misalnya saja dengan
bisnis furniture Jika desain yang dijual
modelnya itu-itu saja pasti orang enggan untuk membelinya, sebab konsumen juga
menginginkan model furniture yang menarik. Dengan pengrajin furniture yang
kreatif bisa menciptakan furniture yang model-model atau ukiran yang unik,
sehingga menarik minat pembeli lebih banyak.
#4. Manajemen Kelompok atau
Tim
Perusahaan mulai mencari
bentuk kerja yang dapat menghasilkan kerja yang produktif, efektif dan
berkualitas. Salah satu bentuk kerja tersebut adalah bekerja dalam tim (teamwork). Kerja sama
dalam tim menjadi salah satu karakteristik dari perusahaan yang memiliki
kinerja tinggi.
Mengapa hal itu dapat terjadi?
Blanchar (1986) menyatakan bahwa saat ini tim menjadi tulang punggung bagi
suatu organisasi (perusahaan), karena tim dapat lebih cepat dan lebih banyak
memecahkan suatu masalah yang dihadapi perusahaan dibandingkan dengan apa yang
dilakukan secara individual. Tim memungkinkan perusahaan untuk lebih gesit,
lebih fleksibel dan lebih tanggap dalam menghadapi suatu tantangan atau masalah
dan persaingan.
Dalam satu kelompok atau tim
kerja pastinya diisi dengan berbagai macam karakter atau watak orang yang
beragam. Hal ini membuat setiap pekerja harus mampu untuk menghadapi dan
beradaptasi dengan rekan kerja di sekitar. Mulai dari membuat lingkungan kerja
yang nyaman tapi tetap kondusif, merangkul rekan kerja yang tak menerima
pendapat dari rekan kerja dan lainnya.
#5. Bisa Bekerja Sama
Dalam bekerja di suatu
instansi atau perusahaan tentunya memerlukan sinergi setiap tim antar
departemen untuk mencapai target secara keseluruhan. Hal ini bisa terjadi
dengan membangun kerja sama. Disamping itu, pada tingkatan individual, kerja
sama penting sebagai wadah yang berguna untuk memperdalam keahlian
interpersonal dan intrapersonal, atau bagaimana mengenal atau berinteraksi
dengan sesama kolega atau dengan atasan.
Meraih kesuksesan memang harus
saling berkompetisi, tapi bukan berarti mengabaikan kerja sama begitu saja.
Bagaimana pun juga, sebagai manusia tidak bisa hidup sendirian dan perlu
bantuan dari orang lain.Tanpa kerja sama pun pekerjaan tidak bisa selesai dengan
baik. Contoh kecilnya saja, untuk menciptakan artikel yang bagus, selain
penulis yang membuat artikel, ada juga editor yang akan memberikan masukan
mengenai informasi apa saja yang harus ditambahkan, tulisan mana saja yang
harus dibenarkan.
#6. Punya Kecerdasan
Emosional
Kecerdasan emosional
berhubungan erat dengan kemampuan setiap pekerja dalam mengatur emosinya dengan
baik. Dengan pekerjaan yang menumpuk dan deadline, biasanya membuat pekerja
mudah stres. Akibatnya mudah marah-marah jika ada rekan kerja yang mengusiknya.
Selain itu, ada juga pekerja yang marah karena menerima kritikan dari rekan
kerja lain.
Kemarahan tersebut tidak akan
terjadi jika pekerja mampu mengendalikan emosi. Bahkan, bisa saja kritikan
tersebut dijadikan masukan untuk belajar lebih baik lagi.
#7. Bisa Nilai dan Ambil
Keputusan
Di dunia kerja, tak lepas dari
banyaknya pilihan yang terkadang membuat bingung dan pusing sendiri. Contohnya
saja, dalam memilih perusahaan terbaik untuk diajak kerja sama, menetukan
strategi yang tepat biar tujuan projek bisa tercapai dan sebagainya.
Tapi, pekerja sekarang ini
dituntut perusahaan harus memiliki kemampuan menilai dengan jujur mana yang
baik dan mana yang buruk. Selain itu juga, mereka harus bisa mengambil
keputusan yang terbaik dari berbagai pilihan.
Memberikan penilaian dan
mengambil keputusan tepat merupakan hal yang cukup susah. Namun, jika terus
berpikir dengan kritis, maka seseorang bisa menemukan jawabannya dengan baik
dan tepat
#8. Berorientasi pada
Pelayanan
Siapa saja yang bisa memberikan
pelayanan terbaik, maka dialah yang akan cepat dikenal dan bisa menjadi
pemenang. Ini bukan hanya berlaku dalam konsep setiap bisnis saja, tapi juga
para pekerja yang ingin karirnya melesat alias naik jabatan.
Misalnya, pekerja yang
memiliki kepedulian tinggi terhadap rekan kerjanya. Selain itu, tahu bagaimana
cara memperlakukan konsumennya dengan baik. Hal tersebut tentunya akan menjadi
nilai tambah bagi dirinya asalkan tetap berdasarkan dari ketulusan hati.
#9. Mampu Negosiasi dengan
Baik
Hingga sekarang ini masih
banyak orang yang mengalami kegagalan dalam membuat kesepakatan kerjasama
dengan rekan bisnis atau klien perusahaan. Mungkin saja, kurang adanya
informasi yang disampaikan mengenai aturan kerja sama, atau kurang pandai dalam
menyampaikan informasi perusahaan.
Jika ini tidak diperbaiki maka
bisa saja dikeluarkan alias dipecat perusahaan dalam waktu cepat. Sebab
perusahaan atau pebisnis membutuhkan karyawan yang memiliki keahlian negosiasi
dengan baik. Tujuannya agar bisa mendapatkan klien dengan cepat dan kerja sama
terjalin dengan baik.
#10. Fleksibilitas Kognitif
Dengan banyaknya projek yang
harus diselesaikan secara bersamaan, terkadang membuat seseorang stres sebab
setiap projek pastinya memiliki konsep atau strategi yang berbeda. Jika salah
langkah pastinya akan merusak projek tersebut. Agar hal ini tidak terjadi,
sebagai karyawan harus mampu memiliki fleksibilitas kognitif yang didukung
dengan berpikir baik dan tetap fokus menyelesaikan projek atau pekerjaan
Keterbukaan/elastisitas/fleksibilitas
kognitif adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu dengan cara yang berbeda.
Pemikiran yang terbuka (para ahli dapat menyebutnya fleksibilitas kognitif)
memungkinkan kita untuk memikirkan dan memilih ragam cara menyelesaikan suatu
hal. Keterampilan ini memainkan peran penting dalam pembelajaran dan kehidupan
sehari-hari. Kemampuan berpikir terbuka/fleksibel membantu orang untuk bergaul
dengan orang lain, membantu kelompok menjadi lebih efektif, dan membantu orang
memecahkan masalah dan atau mencoba cara-cara baru dalam melakukan sesuatu.referensi : republika.co.id
Related Post:
- Mengelola Bisnis Minimarket
- Tantangan Bisnis di Era Modern
- Mengelola Bisnis Minimarket
- Mengelola Keuangan di era Revolusi 4.0
- Mengoptimalkan Medsos dalam bisnis
- Cerdas Mengelola Keuangan
- 7 Kebiasaan yang Membuat Efektif
- Pernyataan yang bikin gagal dalam wawancara
- 7 Kesalahan dalam Mendidik Anak
- Solusi Demam Panggung
- Menumbuhkan Motivasi Diri
- Mengenal Unsur-Unsr Karakter Manusia
- Membangun Komunikasi Efektif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar