Selasa, 05 November 2019

Utang Obligasi (Konsep Dasar)

Oleh Winarto, S.Pd. M.Pd.
Obligasi merupakan surat pengakuan utang bagi pihak yang menerbitkan kepada pihak pemegang obligasi. Pihak penerbit obligasi biasanya merupakan  pihak atau perusahaan yang membutuhkan dana. Penerbitan obligasi bertujuan untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan pendanaan perusahaan dalam rangka kegiatan operasional perusahaan.. Obligasi termasuk utang jangka panjang, karena umur obligasi biasanya antara 1 sampai dengan 10 tahun. Di dalam obligasi terdapat beberapa informasi, diantaranya:
1.     Nilai Nominal Obligasi.
2.     Bunga setiap tahun dan tanggal pembayaran.
3.     Tanggal pembayaran atau pelunasan obligasi.
4.     Ketentuan lain sesuai dengan jenis obligasi.
Dimana kita dapat membeli obligasi?
Obligasi tidak diperjual belikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti halnya saham. Namun transaksi jual beli obligasi didasarkan pada kesepakatan antara pihak penerbit obligasi dengan pihak pembeli. Tempatnya pun sesuai dengan kesepakatan yang dibuat. Terdapat beberapa keuntungan dari pihak pembeli obligasi, yaitu:
1.     keuntungan harga kurs
2.     Mendapatkan bunga (kupon) secara rutin
3.     Dana Aman karena pembayaran kupon dan pokok pinjaman dijamin oleh UU No. 24 Tahun 2002/UU No. 19 Tahun 2008.
4.     Kupon/bunga obligasi lebih tinggi dibandingkan bunga deposito.

Namun demikian menanamkan modal dalam bentuk obligasi terdapat beberapa kekurangan:
1.  Penerbit gagal dalam membayar kupon atau bunga obligasi dan juga pokok pinjaman. Hal ini akan menimbulkan kerugian bagi pihak investor. Tapi hal ini tidak berlaku bagi yang dilindungi UU.
2.   Menjual oblikasi sebelum jatuh tempo dapat menimbulkan kerugian, karena harga jualnya lebih rendah dari harga belinya.
3.     Perubahan suku bunga yang kurang menentu, karena factor ekonomi, politik dan lain-lain.

Bagi pihak penerbit Obligasi, bunga yang harus dibayarkan setiap tanggal kupon merupakan beban yang harus ditanggung. Hal ini tentunya dapat ditutup dari profit yang dapat diambil dari penerbitan obligasi melalui penggunaan dana yang lebih optimal dan terukur dari sisi ekonomi.

Bagaimana perhitungan dan pencatatan Obligasi?
Factor utama yang harus diketahui dari perhitungan dan pencatatan obligasi adalah harga kurs (harga jual obligasi) dan kapan transaksi jual beli obligasi tersebut terjadi. Artinya ketika jual beli obligasi terjadi pada tanggal kupon, maka pihak pembeli tidak dikenai tambahan biaya bunga berjalan. Namun sebaliknya, jika jual beli obligasi dilakukan di luar tanggal kupon, maka pembeli akan dikenai tambahan bunga berjalan. Walaupun besarnya tambahan bunga berjalan tersebut pada saat tanggal kupon akan dikembalikan lagi bagi pembeli.
Dalam proses penjualan obligasi terdapat 3 kemungkinan harga, yaitu:
1.  Harga Pari (nilai Pari): yakni Harga Obligasi sama dengan nilai nominal obligasi. Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 100.000.000,-  dijual pada harga kurs 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp 100.000.000,-  = Rp 100.000.000,- .
2.  Harga at premium (dengan Premi): yakni harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 100.000.000,- dijual dengan harga 103%, maka nilai obligasi adalah 103% x Rp 100.000.000,-= Rp 103.000.000,-
3.  Harga at discount (dengan Diskonto): yakni harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 100.000.000,- dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 100.000.000,- = Rp 98.000.000,-.

Untuk meningatkan pemahaman tentang perhitungan dan pencatatan obligasi tersebut, maka berikut ini diberikan beberpa contoh kasus disertai dengan solusi pemecahannya.
Kasus 1:
Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam rangka ekspansi usaha PT Maju Bangun bermaksud menerbitkan Obligasi. Bunga 12% dengan jangka waktu 5 tahun. Kupon Obligasi 1/3 dan 1/9. Nominal obligasi yang akan dijual sebesar Rp 300.000.000,- dan akan dijual dalam waktu yang berbeda beda sesuai dengan kebutuhan dana perusahaan. Berikut ini beberapa transaksi yang terjadi berkaitan dengan obligasi tersebut:
1 Maret 2019
: dijual obligasi dengan nilai nominal Rp 50.000.000,- dengan kurs 98%
1 Sept 2019
: ditempatkan obligasi dengan nilai nominal rp 70.000.000,- dengan kurs 105%.
Dari dat tersebut buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan!
Penyelesaian:
Perhitungan transaksi tanggal 1 Maret 2019:
Harga Kurs Obligasi      = Rp 50.000.000,- x 98%        = Rp 49.000.000,-
Nilai Nominal Obligasi   =                                              = Rp 50.000.000,-
Disagio Obligasi                                   = Rp   1.000.000,-
Jurnal yang diperlukan:
TGL
Keterangan
Ref
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
1/08/2019
Kas
Disagio Obligasi
       Utang Obligasi
(penempatan obligasi)

49.000.000,-
1.000.000,-
-
-
-
50.000.000,-

Perhitungan transaksi tanggal 1 September 2019:
Harga Kurs Obligasi      = Rp 70.000.000,- x 105%         = Rp 73.500.000,-
Nilai Nominal Obligasi   =                                                 = Rp 70.000.000,-
Agio Obligasi                                          = Rp   3.500.000,-
Jurnal yang diperlukan:
TGL
Keterangan
Ref
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
1/08/2019
Kas
       Agio Obligasi
       Utang Obligasi
(penempatan obligasi)

73.500.000,-
-
-
-
3.500.000,-
50.000.000,-

Kasus 2:
PT Mandiri Jaya  bermaksud menerbitkan Obligasi. Bunga 12% dengan jangka waktu 5 tahun. Kupon Obligasi 1/4 dan 1/10. Nominal obligasi yang akan dijual sebesar Rp 200.000.000,- dan akan dijual dalam waktu yang berbeda beda sesuai dengan kebutuhan dana perusahaan. Berikut ini beberapa transaksi yang terjadi berkaitan dengan obligasi tersebut:
1 Agust  2019
: dijual obligasi dengan nilai nominal Rp 80.000.000,- dengan kurs 98%
1 Desbr 2019
: ditempatkan obligasi dengan nilai nominal rp 60.000.000,- dengan kurs 105%.
Dari dat tersebut buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan!
Penyelesaian:
Perhitungan transaksi tanggal 1 Agustus 2019:/7
Karena penempatan obligasi tidak pada saat tanggal kupon, maka pihak pembeli dikenai tambahan bunga berjalan. Dari kasus ini bunga berjalan yang dikenakan selama 4 bulan (1/4  s.d. 1/8). Perhitungan bunga sebagai berikut:
Bunga = (nominal obligasi x jk waktu x % bunga) / 12 atau 360
           = (Rp 80.000.000,- x 4 bln x 12) / 1200
           = Rp 3.200.000,-
Harga Kurs Obligasi      = Rp 80.000.000,- x 98%           = Rp 78.400.000,-
Nilai Nominal Obligasi   =                                                 = Rp 80.000.000,-
Disagio Obligasi                                     = Rp   1.600.000,-
Jurnal yang diperlukan:
TGL
Keterangan
Ref
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
1/08/2019
Kas
Disagio Obligasi
       Utang Obligasi
       Beban Bunga Obligasi
(penempatan obligasi)

81.600.000,-
1.600.000,-
-
-
-
80.000.000,-
3.200.000,-

Perhitungan transaksi tanggal 1 Desember 2019:
Pada transaksi ini kasusnya sama dengan transaksi tgl 1 Agustus 2019, dimana obligasi ditempatkan tidak pada tanggal kupon, yangni tanggal 1 Desember 2019. Lama bunga berjalan 2 bulan (1/10 s.d 1/12). Oleh karena itu perhitungan bunga berjalan tersebut sebagai berikut:
Bunga = (nominal obligasi x jk waktu x % bunga) / 12 atau 360
           = (Rp 60.000.000,- x 2 bln x 12) / 1200
           = Rp 1.200.000,-
Harga Kurs Obligasi      = Rp 60.000.000,- x 105%         = Rp 63.000.000,-
Nilai Nominal Obligasi   =                                                 = Rp 60.000.000,-
Agio Obligasi                                          = Rp   3.000.000,-
Jurnal yang diperlukan:
TGL
Keterangan
Ref
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
1/08/2019
Kas
       Agio Obligasi
       Beban Bunga Obligasi
       Utang Obligasi
(penempatan obligasi)

64.200.000,-
-
-
-
3.000.000,-
1.200.000,-
60.000.000,-

Demikian ulasan singkat tentang utang obligasi, konsep dasar perhitungan dan pencatatan utang obligasi. Semoga bermanfaat….!!!!!!

Related Post: 
  1. Akuntansi Utang 
  2. Utang Hipotek
  3. Utang Jangka Panjang 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar