Kamis, 21 November 2019

Konsep Dasar Pendidikan Kejuruan (SMK)


Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dan pendidik, serta antara peserta dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar yang berlangsung secara edukatif, agar peserta didik dapat membangun sikap yang mengandung nilai-nilai karakter, pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penilaian.
Lalu bagaimana dengan pembelajaran di sekolah kejuruan? Beberpa pakar telah menyampaikan pendapatnya. Perhatikan berikut ini:
1. Pendidikan kejuruan akan menjadi efisien bila pembelajarannya (peserta didik dilatih) dengan cara mengimitasi/mereplikasi lingkungan kerja semirip mungkin dengan yang terjadi di tempat pekerjaan yang sebenarnya (Charles A. Prosser, 1950:217).
2.  Pembelajaran pada pendidikan kejuruan dapat efektif jika pelatihan dilakukan dengan cara yang sama seperti di dunia kerja termasuk penggunaan peralatan dan mesin (Charles A. Prosser, 1950:218).
3.  Pembelajaran pada pendidikan kejuruan akan efektif sesuai proporsinya jika pembelajaran dilatihkan secara langsung dan secara individu pada peserta didik dalam kebiasaan berfikir dan diperlukan habit memanipulasinya dalam kompetensi keahlian itu sendiri (Charles A. Prosser, 1950:220).

Pendekatan Pembelajaran
Konsep pembelajaran pada SMK mengacu pada konsep pembelajaran abad 21. Model Relasi Sain dan Rekayasa, dikembangkan oleh Bernie Trilling dan Charles Fadel (2009, disadur dari Putu Sudira). Pada konsep ini sain lebih menekankan pada metoda penyelidikan dan penemuan untuk menjelaskan gejala-gejala alam, sedangkan rekayasa dan teknologi menggunakan strategi perancangan dan penemuan solusi atas problematika kehidupan.
Proses pembelajaran diarahkan untuk dapat mengembangkan seluruh potensi peserta didik agar memiliki wawasan kerja, keterampilan teknis bekerja, employability skills, dan melakukan transformasi diri terhadap perubahan tuntutan dunia kerja (Putu Sudira, 2016). Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan saintifik. Apa itu pendekatan saintifik? Pendekatan saintifik dalam pembelajaran adalah proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, prosedur, hukum atau prinsip, melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik simpulan, dan mengomunikasikan
Pendekatan tersebut dapat diterapkan pada berbagai model pembelajaran yang dipilih sesuai dengan karakteristik maple yang ada. Pada pendidikan kejuruan terdapat beberpa model yang dapat dipilih. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan belajar, menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi dan sistem pendukung (Joice & Wells). Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas (Arends dalam Trianto). Ciri khusus dari model pembelajaran tersebut adalah:
1.   Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya (mempertimbangkan teorinya dengan kenyataan sebenarnya serta tidak secara fiktif).
2.   Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (materi atau obyek permasalahan dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai).
3.   Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil (strategi dan metode mengajar).
4.   Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai (media, sarana dan prasarana pembelajaran).(Trianto, 2010).

Prinsip Pembelajaran Kejuruan.
Prinsip Umum:
1.   Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;
2.   Menerapkan metode pembelajaran yang mendorong peserta didik lebih aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan serta mempertimbangkan karakteristik peserta didik; dan
3.   Menerapkan strategi pembelajaran berbasis kompetensi dan model-model belajar inkuiri, discovery learning, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis produk dan pembelajaran berbasis proyek.
Prinsip Khusus:
1.   Menekankan pada keterampilan aplikatif;
2.   Berlangsung di rumah, sekolah, dan masyarakat/Dunia Kerja (DUDI);
3.   Iklim belajar merupakan simulasi dari lingkungan kerja di DUDI;
4.   Berdasarkan pada pekerjaan nyata, otentik dan sarat nilai melalui teaching factory untuk mendapatkan pembiasaan berfikir dan bekerja dengan kualitas seperti di tempat kerja serta internalisasi nilai-nilai karakter;
5.   Berdasarkan permintaan pasar kerja;
6.   Melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman untuk memperkuat pembelajaran saat praktik kerja lapangan dan PSG;
7.   Menerapkan sistem penyelenggaraan pendidikan terbuka (Multi Entry-Multi Exit System/MEMES) dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar