Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta
didik, antara peserta didik dan pendidik, serta antara peserta dan sumber
belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar yang berlangsung secara edukatif,
agar peserta didik dapat membangun sikap yang mengandung nilai-nilai karakter,
pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pembelajaran
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, hingga penilaian.
Lalu bagaimana dengan pembelajaran di sekolah
kejuruan? Beberpa pakar telah menyampaikan pendapatnya. Perhatikan berikut ini:
1. Pendidikan
kejuruan akan menjadi efisien bila pembelajarannya (peserta didik dilatih)
dengan cara mengimitasi/mereplikasi lingkungan kerja semirip mungkin dengan
yang terjadi di tempat pekerjaan yang sebenarnya (Charles A. Prosser,
1950:217).
2. Pembelajaran
pada pendidikan kejuruan dapat efektif jika pelatihan dilakukan dengan cara
yang sama seperti di dunia kerja termasuk penggunaan peralatan dan mesin
(Charles A. Prosser, 1950:218).
3. Pembelajaran
pada pendidikan kejuruan akan efektif sesuai proporsinya jika pembelajaran
dilatihkan secara langsung dan secara individu pada peserta didik dalam
kebiasaan berfikir dan diperlukan habit memanipulasinya dalam kompetensi
keahlian itu sendiri (Charles A. Prosser, 1950:220).
Pendekatan
Pembelajaran
Konsep pembelajaran pada SMK
mengacu pada konsep pembelajaran abad 21. Model Relasi Sain dan Rekayasa,
dikembangkan oleh Bernie Trilling dan Charles Fadel (2009, disadur dari Putu
Sudira). Pada konsep ini sain lebih menekankan pada metoda penyelidikan dan
penemuan untuk menjelaskan gejala-gejala alam, sedangkan rekayasa dan teknologi
menggunakan strategi perancangan dan penemuan solusi atas problematika
kehidupan.
Proses pembelajaran diarahkan
untuk dapat mengembangkan seluruh potensi peserta didik agar memiliki wawasan
kerja, keterampilan teknis bekerja, employability skills, dan melakukan
transformasi diri terhadap perubahan tuntutan dunia kerja (Putu Sudira, 2016). Pendekatan
pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan saintifik. Apa itu pendekatan
saintifik? Pendekatan saintifik dalam pembelajaran adalah proses pembelajaran
yang dirancang agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, prosedur,
hukum atau prinsip, melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data,
menarik simpulan, dan mengomunikasikan
Pendekatan tersebut dapat
diterapkan pada berbagai model pembelajaran yang dipilih sesuai dengan
karakteristik maple yang ada. Pada pendidikan kejuruan terdapat beberpa model
yang dapat dipilih. Model pembelajaran
adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan belajar,
menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi dan sistem pendukung (Joice
& Wells). Model pembelajaran
adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas (Arends dalam Trianto). Ciri khusus dari
model pembelajaran tersebut adalah:
1.
Rasional
teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya
(mempertimbangkan teorinya dengan kenyataan sebenarnya serta tidak secara
fiktif).
2.
Landasan
pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (materi atau obyek
permasalahan dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai).
3.
Tingkah
laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan
berhasil (strategi dan metode mengajar).
4.
Lingkungan
belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai (media, sarana
dan prasarana pembelajaran).(Trianto, 2010).
Prinsip
Pembelajaran Kejuruan.
Prinsip
Umum:
1.
Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi;
2.
Menerapkan metode pembelajaran yang mendorong
peserta didik lebih aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan serta mempertimbangkan
karakteristik peserta didik; dan
3.
Menerapkan strategi pembelajaran berbasis
kompetensi dan model-model belajar inkuiri, discovery learning, pembelajaran
berbasis masalah, pembelajaran berbasis produk dan pembelajaran berbasis
proyek.
Prinsip
Khusus:
1.
Menekankan pada keterampilan aplikatif;
2.
Berlangsung di rumah, sekolah, dan
masyarakat/Dunia Kerja (DUDI);
3.
Iklim belajar merupakan simulasi dari
lingkungan kerja di DUDI;
4.
Berdasarkan pada pekerjaan nyata, otentik dan
sarat nilai melalui teaching factory untuk mendapatkan pembiasaan
berfikir dan bekerja dengan kualitas seperti di tempat kerja serta
internalisasi nilai-nilai karakter;
5.
Berdasarkan permintaan pasar kerja;
6.
Melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman
untuk memperkuat pembelajaran saat praktik kerja lapangan dan PSG;
7.
Menerapkan sistem penyelenggaraan pendidikan
terbuka (Multi Entry-Multi Exit System/MEMES) dan Rekognisi Pembelajaran
Lampau (RPL).
Semoga
bermanfaat
Related Post:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar