Piutang wesel timbul sebagai akibat dari
penjualan kredit yang disertai dengan janji tertulis jadi wesel adalah janji
tertulis yang tidak bersyarat yang berasal dari suatu pihak ke pihak lainnya
untuk membayar sejumlah uang tertentu dan pada tanggal tertentu di waktu yang
telah ditentukan. Wesel sering disebut juga dengan notes receivables. Wesel
dibedakan menjadi dua, yaitu wesel yang tidak berbunga dan wesel berbunga.
Wesel tidak berbunga adalah wesel yang nilai saat jatuh tempo sama dengan nilai
nominal wesel tersebut. Sedangkan wesel berbunga adalah wesel yang nilai saat
jatuh temponya adalah nilai nominal ditambah dengan bunga yang diperhitungkan.
Bagaimana bunga wesel dapat dihitung? Untuk
menentukan bunga wesel dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Bunga
= Nominal Wesel (M) x Hari bunga (h)
x Prosentase bunga (p)
1200
/ 36000
Untuk meningkatkan pemahaman tentang hal
tersebut perhatikan contoh kasus berikut ini:
Kasus
1:
Pada tanggal 5 April 2019, CV Maju Bangun menjual
barang dagangan secara kredit kepada UD Sederhana senilai Rp 5.000.000,-. Untuk
hal tersebut CV Maju Bangun menarik wesel TIDAK Berbunga kepada UD Sederhana
dengan jangka waktu 2 bulan.
Dari data tersebut diminta perhitungan dan
jurnal yang harus dibuat CV Maju Bangun!
Jawab:
Jurnal pada saat terjadinya transaksi:
TGL
|
Keterangan
|
Ref
|
D
(Rp)
|
K
(Rp)
|
5 April 2019
|
Piutang Wesel / Wesel Tagih
Penjualan
|
5.000.000
-
|
-
5.000.000
|
penerimaan wesel pada saat jatuh tempo (tgl 5
Juni 2019) akan dibuat jurnal sebagai berikut
TGL
|
Keterangan
|
Ref
|
D
(Rp)
|
K
(Rp)
|
5 April 2019
|
Kas
Piutang Wesel / Wesel Tagih
|
5.000.000
-
|
-
5.000.000
|
Kasus
2:
Pada tanggal 10 Juni 2019, CV Maju Bangun
menjual barang dagangan secara kredit kepada UD Menoreh senilai Rp 8.000.000,-. Untuk hal tersebut CV
Maju Bangun menarik wesel Berbunga 12% kepada UD Sederhana dengan jangka waktu
2 bulan. Dari data tersebut diminta perhitungan dan
jurnal yang harus dibuat CV Maju Bangun!
Jawab:
Jurnal pada saat terjadinya transaksi:
TGL
|
Keterangan
|
Ref
|
D
(Rp)
|
K
(Rp)
|
10 Juni
2019
|
Piutang Wesel / Wesel Tagih
Penjualan
|
8.000.000
-
|
-
8.000.000
|
Pada saat wesel jatuh tempo (tgl 5 Juni 2019)
akan dibuat perhitungan dan jurnal sebagai berikut:
Perhitungan nilai wesel saat jatuh tempo:
Bunga wesel
= Nominal wesel x hari bunga
x Prosentase
1200
= Rp 8.000.000,- x 2
bln x 12
1200
= Rp
160.000,-
Nilai Wesel saat jatuh tempo = Nilai nominal +
Bunga
= Rp 8.000.000,- + Rp 160.000,-
= Rp 8.160.000,-
Jurnal yang harus dibuat:
TGL
|
Keterangan
|
Ref
|
D
(Rp)
|
K
(Rp)
|
10 Agust 2019
|
Kas
Piutang Wesel / Wesel Tagih
Pendapatan Bunga
|
8.160.000
-
-
|
-
8.000.000
160.000
|
Pendiskontoan
Wesel
Pemilik wesel tagih (notes receivalebles) dapat mendiskontokan wesel yang dimilikinya ke
Bank, untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan. Yang dimaksud dengan
mendiskontokan wesel adalah meminjam uang ke bank dengan memakai wesel
sebagai jaminan pinjaman. Untuk selanjutnya pihak bank akan memberi pinjaman, dengan
konsekwensi bank akan memperhitungkan bunga selama masa peminjaman, yakni sejak
perusahaan menjual wesel sampai wesel jatuh tempo. Bunga yang diperhitungkan
bank tersebut dinamakan dengan diskonto.
Pendiskontoan wesel dilakukan dengan syarat pokok,
apabila pembuat wesel tidak melunasi pada waktu jatuh temponya, maka pihak yang
mendiskontokan bertanggung jawab untuk melunasi wesel tersebut. Oleh karena itu
bagi pihak yang mendiskontokan wesel tersebut, kewajiban melunasi wesel
merupakan utang yang belum pasti, sehingga harus terlihat dalam catatan. Untuk
menghitung bunga wesel (diskonto) dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
Perhitungan
Hari Diskonto.
Menghitung hari diskonto merupakan sesuatu yang
sangat penting, karena hal tersebut sebagai dasar untuk perhitungan bunga
diskonto. Hari diskonto dihitung sejak wesel didiskontokan ke bank sampai
dengan wesel tersebut jatuh tempo.
Sebagai contohnya adalah wesel dengan nominal 5.000.000,
jangka waktu 2 bulan, tertanggal 1 Mei 2019 didiskontokan pada tanggal 22 Mei
dengan diskonto 10%.
Dari data tersebut dapat diketahui:
Saat penarikan wesel 1 Mei 2019.
Tanggal jatuh tempo wesel 1 Juli 2019
Tanggal Pendiskontoan wesel ke bank : 22 Mei
2019
Perhitungan Hari diskonto adalah sebagai
berikut:
22-31 Mei
= 9 hari
Juni
=
30 hari
Juli
= 1 hari +
Jumlah periode diskonto = 40 hari
Jika wesel tersebut jangka waktunya adalah 60
hari, maka wesel tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2019.
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Bulan Mei
= 30 hari (tanggal 1 mei tidak dihitung)
Bulan Juni
= 30 hari +
= 60 hari
Oleh karena pada tanggal 30 Juni telah berjangka
60 hari, maka wesel tersebut jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2019.
Rumus perhitungan diskonto tersebut berlaku
untuk wesel yang berbunga maupun wesel yang tidak berbunga. Yang membedakan
adalah nilai jatuh temponya. Pada wesel yang tidak berbunga memiliki nilai
pada saat jatuh tempo sebesar nilai nominal sedangkan pada wesel berbunga
nilainya pada saat jatuh tempo sebesar nilai nominal ditambah dengan bunga. Perhatikan
contoh soal kasus berikut ini:
Soal Kasus:
Pada tanggal 10 Mei 2019 UD Maju Bangun menarik
wesel kepada Toko Jelita, Nominal Rp 5.000.000,- bunga 12% jangka waktu 2
bulan. Kemudian pada tanggal 25 Mei 2019, UD Maju Bangun mendiskontokan wesel
tersebut pada Bank Mandiri dengan bunga diskonto 15%. Dari data tersebut
diminta :
1.
Nilai nominal wesel saat
jatuh tempo.
2.
Perhitungan kas yang
diterima saat pendiskontoan wesel
3.
Jurnal yang harus dibuat
pada saat pendiskontoan.
4.
Jurnal yang harus dibuat
pada saat jatuh tempo, jika debitur melunasi semua utangnya.
Jawab:
Bunga wesel = (Rp 5.000.000,- x 2 x 12) /1200
= Rp 100.000,-
Nilai wesel saat jatuh tempo = nilai nominal + bunga wesel
= Rp 5.000.000,- + Rp 100.000,-
= Rp 5.100.000,-
Perhitungan nominal kas yang diterima pada saat
pendiskontoan wesel:
Nominal wesel sat jatuh tempo = Rp 5.100.000,-
Bunga diskonto
= 15%
Hari bunga = 25 Mei s.d. 31 mei 2019 = 6 hari
Juni = 30 hari
Juli = 10 hari
Total = 46 hari
Perhitungan bunga diskonto= (nominal wesel saat
jth tempo x hari bunga x prosentase bunga) / 36.000
= (Rp
5.100.000,- x 46 x 15) / 36.000
=
Rp 97.750.000,-
Kas yang diterima = Rp 5.100.000,- - Rp 97.750,-
= Rp 5.002.250,-
Jurnal yang harus dibuat adalah sebagai berikut:
TGL
|
Keterangan
|
Ref
|
D
(Rp)
|
K
(Rp)
|
25 Mei 2019
|
Kas
Beban Bunga
Piutang Wesel Didiskontokan
Pendapatan Bunga
|
5.002.250
97.750
-
-
|
-
-
5.000.000
100.000
|
Apabila pada saat jatuh tempo wesel debitur melunasi semua
utangnya maka jurnal yang harus dibuat adalah sebagai berikut:
TGL
|
Keterangan
|
Ref
|
D
(Rp)
|
K
(Rp)
|
10 Juli 2019
|
Piutang Wesel Didiskontokan
Piutang Wesel
|
5.002.250
-
|
-
5.000.000
|
Selamat Belajar.....semoga sukses...!!!!
Referensi:
Rudianto. Pengantar Akuntansi (2008). Penerbit Erlangga
Henry Simamora. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan. Jilid 2 (2000). Penerbit Salemba Empat
Slamet Sugiri, Sumiyana. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku 1 (2005). Penerbit AMP YKPN
Slamet Sugiri, Akuntansi Pengantar 2 (2002). Penerbit AMP YKPN
Slamet Sugiri, Akuntansi Pengantar 2 (2002). Penerbit AMP YKPN
Al. Haryono Jusup. Dasar-Dsar Akuntansi Jilid 2. (1995). Penerbit: BP STIE YKPN
Related Post:- Mengenal Firma
- Menghitung dan Mencatat Persediaan
- Penilaian Persediaan Barang Dagangan
- Penilaian Persediaan Dengan Sistem Fisik
- Menghitung dan Mencatat Persediaan
- Pencatatan Piutang Dagang
- Metode Penentuan CKP
- Penghapusan Piutang
- Piutang Dihapuskan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh terimakasih banyak relasi untuk kami yg masih membutuhkan.saya seorang mahasiswa di ikhac ingin bertanya mengenai rumus wesel yang sudah di cantumkan di atas yg 1200/3600 itu masih binggung untuk pahami mohon bantuannya untuk menjelaskan
BalasHapus