Metode harga pokok proses merupakan suatu metode
yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukan harga pokok produksnya. Salah satu
karakteristik perusahaan yang menggunakan metode ini adalah produknya dilakukan
secara terus-menerus atau dengan produk secara massa untuk memenuhi persediaan. Harga pokok produk yang dihasilkan dihitung
melalui perhitungan unit ekuivalen (UE) produk. UE adalah jumlah unit produk
yang dihasilkan yang telah menyerap biaya produksi. UE digunakan sebagai dasar
perhitungan biaya produksi.
Untuk
memahami tentang perhitungan tersebut, maka dapat dilihat dan dipelajari dari
contoh kasus seperti berikut ini.
CV
Menoreh adalah perusahaan manufaktur proses yang memproduksi
barang melalui satu departemen produksi. Dari kegiatan selama bulan Agustus 2019
diperoleh data sebagai berikut :
o
Produk Masuk Proses 2.800 unit
o
Produk Jadi yang selesai diproses 2.300 unit
o
BDP akhir dengan TP BBB dan BP 100% BK 60% 500
unit
Dari
bagian Akuntansi diperoleh data sebagai berikut :
o
Biaya Bahan Baku Rp 14.000.000,-
o
Biaya Bhan Penolong 4.200.000,-
o
Biaya Tenaga Kerja 10.400.000,-
o
Biaya Overhead Pabrik 7.800.000,-
Total Rp
36.400.000,-
a. Perhitungan
Harga Pokok Produk Jadi dan BDP
b. Jurnal
pemakaian biaya bahan baku (BBB) dan bahan penolong (BBP)
c. Jurnal
biaya tenaga kerja (BTK)
d. Jurnal
biaya overhead pabrik (BOP)
e. Laporan
Harga Pokok Produksi
Jawab :
Perhitungan UE dan HP / unit :
Jenis
Biaya
|
Jumlah
Satuan Produk Yg Dihasilkan (UE)
|
Biaya
Produksi
|
Biaya
Prod.
Per
Unit
|
BBB
BBP
BTK
BOP
|
2.300 + (100% X 500) = 2.800 Unit
2.300 + (60% X 500) = 2.600 Unit
2.300 + (60% X 500) = 2.600 Unit
|
Rp 14.000.000,-
4.200.000,-
10.400.000,-
7.800.000,-
|
Rp 5.000.-
1.500,-
4.000,-
3.000,-
|
JUMLAH
|
Rp
36.400.000,-
|
Rp 13.500,-
|
Perhitungan harga pokok Produk Jadi dan
BDP adalah sebagai berikut :
a. Harga
pokok produk jadi = 2.300 unit x Rp 13.500,- = Rp 31.050.000,-
b. Harga
pokok BDP sebanyak 300 unit =
BBB = 100% x 500 x Rp 5.000,- = Rp 2.500.000,-
BBP = 100% x 500 x Rp 1.500,- =
750.000,-
BTK = 60% x 500 x Rp 4.000,- =
1.200.000,-
BOP = 60% x 500 x Rp 3.000,- = 900.000,-
Total biaya BDP = Rp 5.350.000,-
Total
Biaya = Rp 36.400.000,-
Jurnal
pemakaian Biaya Tenaga Kerja (BTK)
TGL
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
|
Debet (Rp)
|
Kredit (Rp)
|
|||
2019
|
||||
Agustus
|
BDP- BTK
|
10.400.000
|
-
|
|
Biaya Tenaga Kerja (BTK)
|
-
|
10.400.000
|
||
(Pemakaian
BTK)
|
Jurnal
pemakaian BOP
TGL
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
|
Debet (Rp)
|
Kredit (Rp)
|
|||
2019
|
||||
Agustus
|
BOP Sesungguhnya
|
7.800.000
|
-
|
|
Berbagai Rekening Dikredit
|
-
|
7.800.000
|
||
(Pemakaian
BOP)
|
Jurnal
Pembebanan BOP
TGL
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
|
Debet (Rp)
|
Kredit (Rp)
|
|||
2019
|
||||
Agustus
|
BDP- BOP
|
7.800.000
|
-
|
|
BOP Sesungguhnya
|
-
|
7.800.000
|
||
(Pemakaian
BTK)
|
Laporan Biaya Produksi:
CV
MENOREH
Laporan
Biaya Produksi
Bulan
Agustus 2019
|
|||||||||
Data
Produksi
·
Jumlah Produk Masuk Proses 2.800
unit
·
PJ yang ditransfer ke Gudang 2.300 unit
·
BDP akhir dgn TP 100% BB dan BB, 60%
BK 500
unit
Total
2.800 unit
|
|||||||||
Biaya
Yang dibebankan :
|
|||||||||
Perhitungan
Biaya :
a. Harga
pokok produk jadi = 2.300 unit x Rp 13.500,- = Rp 31.050.000,-
b. Harga
pokok BDP sebanyak 300 unit =
· BBB
= 100% x 500 x Rp 5.000,- = Rp 2.500.000,-
· BBP
= 100% x 500 x Rp 1.500,- = 750.000,-
· BTK
= 60% x 500 x Rp 4.000,- =
1.200.000,-
· BOP
= 60% x 500 x Rp 3.000,- = 900.000,-
Total biaya BDP = Rp 5.350.000,-
Total
Biaya = Rp 36.400.000,-
|
Referensi:
Bastian Bustami. Nurlela. Akuntansi Biaya. Teori dan Aplikasi. (2006) Penerbit : Graha Ilmu
Mulyadi. Akuntansi Biaya.(2005). Penerbit: UPP STIM YKPN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar