Setelah perusahaan manufaktur menerima pesanan
produksi dari konsumen, maka selanjutnya perusahaan dapat melakukan beberapa
langkah kegiatan transaksi. Berikut ini diberikan ilustrasi tentang berbagai
transaksi yang terjadi pada perusahaan manufaktur pesanan. Berikut ini jenis
transaksi pada perusahaan manufaktur:
1.
Pembelian Bahan Baku (BB)
Setelah bagian
penjualan menerima order pesanan barang dari konsumen, untuk selanjutnya bagian
penjualan meminta barang kepada bagian produksi. Sedangkan untuk memproduksi
barang tersebut tentunya bagian produksi membutuhkan bahan baku (raw material)
pada bagian gudang. Secara garis besar berikut ini merupakan prosedur pembelian
bahan baku adalah sebagai berikut:
a. Bagian gudang meminta pembelian bahan baku pada
bagian pembelian, untuk hal tersebut bagian gudang membuat SPP: Surat
permintaan pembelian.
b. Bagian pembelian melakukan order pembelian pada
pemasok, untuk hal tersebut dibuatlah Surat Order Pembelian (SOP) dan Surat
Pembelian Bahan sesuai permintaan gudang
c. Bagian Gudang melakukan pengeekan dan
penerimaan barang, untuk hal tersebut dibuatlah Laporan Penerimaan barang.
Barang yang sudah diterima dari pemasok akan
disertai dengan bukti transaksi pembelian yakni Nota Kontan Pembelian (jika pembelian
scr tunai) atau bukti berupa Faktur (apabila transaksi pembelian dilakukan
secara kredit). Nota kontan pembelian atau Faktur Pembelian oleh bagian
keuangan akan dicatat sebagai dasar penyelesaian keuangan atau pencatatan ke
dalam kartu Utang. Sedangkan oleh bagian akuntansi akan dicatat ke dalam buku
jurnal. Perhatikan contoh berikut ini:
PT
Anugerah Jaya, sebagai
perusahaan manufaktur, pada tanggal 2 April 2019 menerima pesanan dari konsumen
berupa meja kerja sebanyak 50 unit. Untuk hal tersebut maka dibutuhkan bahan
baku sebesar 10 m3 kayu jati @ Rp 3.000.000,- dan 3 m3 bahan penolong @ Rp
800.000,-. Perusahaan melakukan pembelian pada tanggal 5 April 2019, dengan
syarat n/30.
Pencatatan ke dalam jurnal dengan metode
Fisik/Periodik:
TGL
|
PERKIRAAN
|
REF
|
DEBET
|
KREDIT
|
2019
|
||||
April 05
|
Pembelian
|
Rp. 32.400.000
|
||
Utang
Usaha
|
Rp. 32.400.000
|
|||
(Pembelian
bahan baku)
|
Pencatatan ke dalam jurnal dengan metode
Perpetual atau Permanen:
TGL
|
PERKIRAAN
|
REF
|
DEBET
|
KREDIT
|
2019
|
||||
April 05
|
Persediaan Bahan
|
Rp. 32.400.000
|
||
Utang
Usaha
|
Rp. 32.400.000
|
|||
(Pembelian
bahan baku)
|
Selain hal tersebut, bagian akuntansi juga akan
mencatat ke dalam Kartu Persediaan Bahan, sebagai kendali terjadinya mutasi
persediaan.Berikut formatnya:
PT ANUGERAH JAYA
Jln Kenari No 12B
Yogyakarta
|
KARTU PERSEDIAAN
|
Kode
Barang :………………
Nama
barang :………………..
|
|||||||||
TGL
|
MASUK
|
KELUAR
|
PERSEDIAAN
|
||||||||
JML
|
HARGA/
|
TOTAL
|
JML
|
HARGA/
|
TOTAL
|
JML
|
HARGA/
|
TOTAL
|
|||
10
m3
|
3000
|
30.000
|
|||||||||
2.
Pemakaian Bahan Baku
Transaksi pemakaian bahan
dimulai dari adanya order produksi dari fungsi penjualan kepada fungsi
produksi. Kemudian fungsi produksi menyusun daftar kebutuhan bahan yang
diperlukan dalam proses produksi, yang selanjutnya mengajukan permintaan bahan
kepada gudang. Prosedur pengeluaran atau pemakaian bahan baku adalah sebagai
berikut: bagian produksi melakukan bon pemakaian bahan baku berdasarkan
kebutuhan dan pesanan. Untuk hal tersebut dibuatlah bon pemakaian bahan baku.
Bukti tersebut oleh bagian akuntansi akan dicatat sebagai berikut:
TGL
|
PERKIRAAN
|
REF
|
DEBET
|
KREDIT
|
2019
|
||||
April 07
|
BDB BBB
|
Rp. 30.000.000
|
||
Persediaan bahan
|
Rp. 30.000.000
|
|||
(pemakaian bahan
baku)
|
Dan juga dalam waktu
bersamaan akan dicatat ke dalam Kartu Persedian Bahan:
PT ANUGERAH JAYA
Jln Kenari No 12B
Yogyakarta
|
KARTU PERSEDIAAN
|
Kode
Barang :………………
Nama
barang :………………..
|
|||||||||
TGL
|
MASUK
|
KELUAR
|
PERSEDIAAN
|
||||||||
JML
|
HARGA/UNIT
|
TOTAL
|
JML
UNIT
|
HARGA/UNIT
|
TOTAL
|
JML
|
HARGA/
|
TOTAL
|
|||
5/4/19
|
10 m3
|
3000
|
30.000
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||
7/4/19
|
-
|
-
|
-
|
10 m3
|
3000
|
30.000
|
|||||
Bahan yang telah dipakai
oleh bagian produksi tentunya sudah terserap ke dalam unsur utama biaya
produksi, sehingga oleh bagian akuntansi, pemakaian bahan baku juga akan dicatat ke dalam Kartu Biaya Produksi.
Related Post:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar