Pengertian dan Karakteristik Perusahan
manufaktur
Siklus akuntansi adalah proses lengkap dari suatu peristiwa pencatatan
transaksi perusahaan dalam satu periode akuntansi hingga menjadi seperangkat laporan
keuangan yang mencakup seluruh biaya dan pendapatan yang terjadi selama periode
tersebut. Selain hal tersebut juga ada tambahaan pencatatan aset dan liabilitas
yang tersisa pada akhir periode. Siklus akuntansi perusahaan manufaktur tidak
jauh beda dengan skulus akuntansi perusahaan jasa dan dagang. Apabila
dibandingkan dengan perusahaan jasa dan dagang, perusahaan industri memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Membeli bahan baku untuk sementara disimpan.
2. Mengolah bahan baku menjadi produk jadi.
3. Menyimpan sementara produk jadi
4. Menjual Produk Jadi
1. Proses produksi biasanya terjadi secara
terputus-putus. Bila satu pemesanan telah selesai dikejakan, maka proses
produksi diberhentikan. Proses produksi baru berjalan lagi ketika ada pesanan
yang datang.
2. Proses produksi ditujukan untuk memenuhi
pesanan yang ada, bukan untuk memenuhi persediaan di gudang.
3. Produk yang dihasilkan biasanya sudah sesuai
dengan spesifikasi yang ditentukan pihak pemesan. Sehingga bisa saja barang
yang dihasilkan akan berbeda dengan pesanan lainnya
4. Jadwal produksinya tergantung dari jumlah
pesanan yang diterima
5. Terdapat kartu biaya pesanan yang digunakan
untuk membuat masing-masing pesanan
6. Total biaya produksi dikalkulasi berdasarkan
pesanan yang diterima dan untuk tiap unit dihitung dengan membagi biaya
produksi dengan total unit yang dipesan oleh klien
7. Produk yang telah siap dijual langsung
diberikan kepada pihak yang memesan
8. Spesifikasi produk tergantung dari pesanan yang
diterima
Manfaat informasi harga pokok pesanan adalah dapat digunakan pihak
manajemen dalam mengatur biaya produksi. Selain itu terdapat manfaat lainnya
yang bisa anda simak sebagai berikut:
1. Dapat digunakan untuk menghitung laba dan rugi
tiap pesanan yang dilakukan
2. Digunakan sebagai penentuan harga jual yang
dibebankan kepada pihak pemesan
3. Sebagai penentu harga pokok persediaan barang
dalam proses dan jadi yang disajikan dalam neraca
4. Sebagai alat pengawasan biaya produksi
Kartu biaya pesanan adalah dokumen dasar dalam penentuan biaya pesanan
yang mengakumulasi biaya-biaya untuk setiap pesanan. Karena biaya diakumulasi
setiap batch atau loy dalam sistem biaya pesanan menunjukkan bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung serta biaya overhead pabrik yang dibebankan
untuk suatu pesanan. File kartu biaya pesanan yang belum selesai dapat
berfungsi sebagai buku besar tambahan untuk persediaan dalam proses. Syarat
penggunaan Metode Harga Pokok Pesanan:
1. Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk
dapat dipisahkan identitasnya secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga
pokok pesanan secara individual.
2. Biaya produksi harus dipisahkan ke dalam dua
golongan, yaitu: biaya langsung (BBB & BTKL) dan biaya tak langsung (selain
BBB & BTKL).
3. BBB dan BTKL dibebankan secara langsung
terhadap pesanan yang bersangkutan, sedangkan BOP dibebankan kpd pesanan atas
dasar tarif yang ditentukan di muka.
4. Harga pokok setiap pesanan ditentukan pada saat
pesanan selesai.
Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.
Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.
5. Untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan
digunakan Kartu Harga Pokok (Job Cost Sheet), yang merupakan rekening/buku
pembantu bagi rekening kontrol Barang Dalam Proses.
Klasifikasi/jenis biaya pada Perusahaan Manufaktur
Pesanan
Biaya yang timbul dalam perusahaan manufaktur pesanan, tidak jauh beda
dengan perusahaan jasa atau dagang. Perbedaan pokok terdapat pada munculnya
beban produksi, karena pada perusahaan ini terjadi pengolahan produk. Dari
biaya yang ada, maka biaya pada perusahaan manufaktur pesanan dapat
diklasifikasikan seperti berikut ini:
1. Biaya Produksi (production cost), yaitu biaya
yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku (raw
material) menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya ini meliputi 4
jenis, yaitu:
a. Biaya Bahan baku (BBB), yaitu biaya yang
terjadi karena pemakaian bahan baku dalam proses produksi. Biaya ini merupakan
bagian pokok dalam proses produksi.contoh kayu pada perusahaan meubeler, kain
pada perusahaan garmen, kertan dan tinta pada perusahaan cetak.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL), adalah iaya
yang dikeluarkan untuk menggaji karyawan yang berkaitan secara langsung dalam
proses produksi. Contoh: gaji operator mesin cetak, biaya tukang, uang lebuur,
uang jasa produksi, uang makan dan sebagainya.
c. Biaya Overhead Pabrik (BOP) Sesungguhnya adalah
biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung. Contoh beban listrik pabrik, biaya mandor pabrik, biaya
asuransi karyawan pabrik dan lain
sebagainya.
d. Biaya Overhead Pabrik (BOP) Dibebankan, adalah
biaya tidak langsung yang besarnya sesuai dengan pembebanan yang ditentukan.
Hal ini muncul karena ada kesulitan dalam penentuan BOP pada periode yang
berjalan. Pada akhir periode BOP Dibebankan ini akan ditutup dengan BOP
Sesungguhnya. Penentuan besarnya BOP dibebankan dapat didasarkan pada biaya
bahan baku yang dipakai atau biaya tenaga kerja langsung yang telah
dikeluarkan.
2. Biaya Admnistrasi dan Umum, adalah biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengoordinasikan semua aktivitas atau
kegiatan perusahaan. Contoh: Biaya gaji manajer, biaya gaji bagian keuangan,
biaya gaji satpam, biaya perlengkapan
kantor, biaya listrik kantor dan lain sebagainya.
3. Biaya Pemasaran, adalah biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk mengenalkan produk pada konsumen.contoh biaya karyawan
bagian penjualan, biaya iklan, biaya promosi, biaya transport penjualan, gaji
manajer bagian penjualan dan lain sebagainya.
Persedian barang pada Perusahaan Manufaktur
Pesanan
Jenis-jenis persediaan dalam perusahaan manufaktur pesanan dapat
dikelompokkan menjadi:
1. Persediaan Bahan Baku (Raw Material
Inventory)
Istilah ini sering juga
disebut Persedian Bahan (Material) saja. Persedian bahan adalah akun yang
menunjukkan nilai harga pokok persediaan bahan baku yang tersedia pada suatu
saat tertentu dan siap digunakan untuk proses produksi. Nilai persediaan akhir
bahan diperoleh dari persediaan awal bahan ditambah dengan jumlah pembelian
bersih bahan dan dikurangi dengan jumlah pemakaian bahan yang telah digunakan
untuk produksi dalam satu periode. Contoh: Persediaan kayu ramin, kayu
rasamala, kayu meranti, kayu ebony, jok busa, jok limbah kayu, untuk perusahaan
industri mebel dan furniture.
2.Persediaan Bahan Penolong (Sub Material
Inventory)
Persedian bahan penolong
adalah akun yang menunjukkan nilai harga pokok persediaan penolong yang
tersedia pada suatu saat tertentu dan siap digunakan untuk membantu proses
produksi. Nilai persediaan akhir bahan penolong diperoleh dari persediaan awal
bahan penolong ditambah dengan jumlah pembelian bersih bahan penolong dan
dikurangi dengan jumlah pemakaian bahan penolong yang telah digunakan untuk
produksi dalam satu periode. Contoh: Persediaan dempul, vernis, paku, amplas,
cat melamix, cat semprot, dan sebagainya, untuk perusahaan industri mebel dan
furniture..
3. Persediaan Barang Dalam Proses (Work In
Process Inventory)
Persediaan barang dalam
proses (BDP) merupakan akun yang menunjukkan nilai bahan, tenaga kerja langsung
dan overhead pabrik yang sudah digunakan dalam proses produksi tetapi belum
selesai sebagai barang jadi pada akhir periode. Nilai persediaan akhir BDP
diperoleh dari persediaan awal BDP ditambah dengan jumlah biaya bahan, tenaga
kerja langsung dan overhead pabrik yang telah digunakan untuk menyelesaikannya,
kemudian dikurangi dengan nilai persediaan barang jadi yang selesai dalam satu
periode. Contoh: Persediaan BDP- kursi macintosh, Persediaan BDP- kursi
olympia, Persediaan BDP- meja ½ biro, untuk perusahaan industri mebel dan
furniture.
4. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods
Inventory)
Persediaan barang jadi adalah
akun yang menunjukkan harga pokok barang yang sudah selesai dikerjakan dan
nilai barang jadi yang masih ada pada akhir periode yang siap untuk dijual atau
dikirimkan. Nilai persediaan akhir barang jadi diperoleh dari persediaan awal
barang jadi ditambah dengan jumlah barang dalam proses (BDP) yang sudah selesai
dikerjakan dan dikurangi dengan harga pokok penjualan barang dijual dalam satu
periode. Contoh: Persediaan barang jadi- kursi macintosh, Persediaan barang
jadi- kursi olympia, Persediaan barang jadi- meja ½ biro, dan sebagainya untuk
perusahaan industri mebel dan furniture.
Sistem Pengumpulan Harga Pokok
Sistem pengumpulan harga pokok yang biasa digunakan dalam perusahaan
manufaktur pesanan ada 2 macam, yaitu:
1. Sistem Fisik (Periodical system), pada sistem ini perhitungan biaya
produksi dilakukan secara periodik dengan melakukan pemeriksaan dan perhitungan
persediaan bahan langsung, bahan penolong, barang dalam proses, barang jadi
pada akhir periode. Dalam sistem ini tidak dilakukan pengumpulan biaya produksi
secara khusus.
2. Sistem Perpetual (Perpectual System) adalah
sistem perhitungan biaya yang dilakukan secara terus menerus sehingga setiap
saat dapat diketahui biaya produksi yang terjadi secara total maupun untuk
setiap pesanan. Perubahan yang terjadi karena penambahan atau pengurangan bahan
baik untuk bahan baku, bahan penolong, barang proses maupun barang jadi selalu
dicatat secara terus menerus dan menunjukkan posisi yang up to date.
Latihan Soal
Jawablah soal berikut ini dengan tepat!
1. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan
manufaktur? Jelaskan!
2. Apa yang membedakan perusahaan perusahaan
manufaktur dengan perusahan jasa dan dagang? Jelaskan!
3. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan
manufaktur pesanan? Berikan contohnya?
4. Sebutkan karakteristik perusahaan manufaktur
pesanan!
5. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi biaya pada perusahaan manufaktur pesanan!
6. Jelaskan perbedaan pokok antara sistem
pengumpulan harga pokok dengan sistem fisik dengan perpetual!
Related Post:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar