Penjualan angsuran adalah
penjualan yang dilaksanakan dengan perjanjian dimana pembayarannya
dilakukan secara bertahap. Tujuan: meningkatkan omset penjualan, sehingga
diharapkan profit perusahaan akan mengalami peningkatan. Resiko: terdapat Ketidakpastian
dalam Pembayaran pada penjualan angsuran.
Pendapat Para Ahli:
Menurut
Fischer, Taylor & Leer (1986) : suatu jenis penjualan yang cara
pembayarannya dapat dilakukan secara bertahap dlm jumlah tertentu selama jangka
waktu tertentu.
Allan
R Drebin : Penjualan angsuran barang dagangan adalah penjualan barang dagangan
yang pembayarannya dilakukan secara
bertahab dalam jumlah dan waktu yang
telah ditentukan. Menurutnya dalam penjualan angsuran ini ada Pembayaran uang
muka dan Pembayaran angsuran.
Kesimpulan:
Penjualan angsuran adalah
penjualan yang dilakukan dengan perjanjian dimana pembayaran akan dilakukan
secara bertahab, dimana penjual akan menerima down paymen (DP) dan sisanya akan
diterima penjual dalam beberapa kali angsuran berikutnya.
Masalah yang timbul :
masalah pembagian laba yg
harus dilaporkan penjual setiap tahunnya dalam laporan keuangan, krn penjualan
angsuran mencakup periode waktu lebih atau bahkan beberapa periode akuntansi.
Perbedaan
Penj Angsuran dengan Penjualan Kredit
PENJUALAN
ANGSURAN
|
PENJUALAN
KREDIT
|
o Periode
Leih LAMA ( 5 bln s.d. 5 thn)
|
o Periode
lbh Pendek ( 1 s.d. 2 bln)
|
o Perpindahan
hak milik stlh Angsuran selesai
|
o Perpindahan
hak milik pada saat terjadi transaksi
|
o Resiko
tidak tertagih dan biaya penagihan
lebih tinggi
|
o Resiko
tidak tertagih dan biaya penagihan
lebih RENDAH
|
o Selalu
dibuat Surat Perjanjian
|
o Tidak
selamanya dibuat surat perjanjian.
|
Masalah
dalam Penjualan Angsuran
Masalah NON Akuntansi: adalah
bagaimana cara untuk menekan resiko terjadinya kerugian karena adanya pembeli
yang tidak memenuhi kewajibannya dapat menjadi seminimal mungkin. Masalah
AKUNTANSI: yang masalah yang timbul dalam hal: pengakuan laba kotor,
Perhitungan bunga&angsuran, tukar tambah, dan masalah pembatalan penjualan
angsuran.
Masalah
Non Akuntansi
Untuk mengurangi masalah NON
Akuntansi, dapat dilakukan dengan TIGA jenis tindakan:
1.
Mengurangi kemungkinan terjadinya pembatalan
penjualan angsuran. Caranya dengan melakukan beberapa antisipasi, diantaranya: Selektif
dalam memilih Pembeli, Proses pembelian dilakukan dengan sepengetahuan ATASAN
Pembeli, Diusahakan dengan melalui POTONG GAJI
2.
Menyediakan perlindungan hukum kepada penjual.
Hal yang dapat dilakukan perusahaan yaitu: Perjanjian Penjualan Bersyarat, Memakai
Agunan/Jaminan Kredit, Menjaminkan pada Pihak Ketiga dan Perjanjian Beli Sewa
3.
Menyediakan Perlindungan Ekonomi kepada
Penjual, dengan cara : Uang Muka dibuat Cukup Besar
Jangka
waktu angsuran jangan terlalu lama, dan Besar angsuran yang cukup besar
Masalah
Akuntansi Dalam Penjualan Angsuran
Yaitu masalah yang berkaitan
dengan pengakuan laba kotor. Sesuai prinsip akuntansi maka pendapatan baru akan
diakui apabila 2 kriteria berikut sudah di penuhi yaitu : Earning process telah
selesai dan telah terjadi pertukaran. Apabila kedua syarat tersebut sudah
terpenuhi berarti pendapatan sudah direalisir dan pendapatan akan diakui.
Sesuai denga terpenuhinya kriteria relisasi maka ada 4 dasar pengakuan
pendapatan:
1.
Dasar penjualan
2.
Dasar penerimaan kas / tunai
3.
Dasar produk selesai
4.
Dasar presentase produk
Dasar
Penetapan Laba Kotor.
Untuk mengetahui berapa
besar laba kotor dalam penjualan angsuran, maka ditentukn dengan beberapa dsar.
Perhatikan gambar berikut ini :
Laba
Kotor atas Dasar Penjualan
Yaitu: laba kotor atas
penjualan angsuran diakui dalam periode penjualan angsuran terjadi, tanpa
memperhatikan pembayaran sudah diterima atau belum. (=penjualan kredit biasa). TIGA
syarat pemakaian dasar pengakuan laba kotor ini :
1.
Jangka waktu pembayaran relatif pendek
2.
dapat dilakukan penaksiran secara teliti
terhadap biaya-biaya yg berhubungan dgn penjualan angsuran.
3.
kemungkinan terjadinya pembatalan penjualan
angsuran sangat kecil.
Hal yang harus diperhatikan,
bahwa biaya penagihan & biaya lain-lain yang berhubungan dengan penjualan
angsuran harus “dicadangkan” agar
Laporan RL mencerminkan “Propper Matching Revenue with Expenses”
Selamat belajar...semoga sukses!!!!
Selamat belajar...semoga sukses!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar