STEAM adalah
singkatan dari Science, Techonolgy,
Engineering, Arts dan Mathematics. STEAM adalah metode pembelajaran yang menekankan pada pentingnya membangun kerjasama, komunikasi, menekankan penelitian, menggunakan penyelesaian masalah dan kemampuan untuk berpikir kritis. Pengembangan inisatif
dan inovatif anak termasuk sisi yang diutamakan dalam metode ini. Untuk mencapai hal tersebut tentunya harus
didukung dengan tenaga pendidik yang profesional. Dalam hal ini guru harus
mampu menempatkan diri sebagai fasilitator bagi peserta didik. Guru tidak hanya
menjalankan peran sebagai alih ilmu pengetahuan (transfer of knowledge), tetapi menjadi agen perubahan (tranform of life or agent of change)
dengan menanamkan nlai-nilai dan membangun karakter siswa secara berkelanjutan.
Yang perlu diperhatikan dari metode
pembelajaran STEAM bukanlah mengenai pembelajaran yang terpisah-pisah sesuai
dengan mata pelajarannya, tapi bagaimana cara mengkolaborasikan atau menerapkan
seluruh komponen yang ada dalam pelajaran-pelajaran tersebut di kelas. Dengan
kata lain, siswa dituntut untuk mampu menganalisa dan berpikir kritis dalam
mengolah data dan menyelesaikan suatu masalah dikehidupan sehari-hari.
Dalam bidang science (sains),
siswa dituntut untuk mampu menggunakan pendekatan scientific method dalam menyelesaikan
suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari.siswa harus mampu dan aktif dalam
mengeksplore informasi yang ada. Dibidang technology (teknologi),
siswa akan berkolaborasi dalam penggunaan teknologi baik untuk mengolah data
maupun menyampaikan informasi yang mereka dapatkan. Bidang engineering (teknik),
siswa akan mengkolaborasikan hasil temuannya guna menciptakan suatu produk atau
dapat pula mencari solusi-solusi yag tepat. Sedangkan dalam bidang arts (seni),
siswa akan mengkreasikan produk/temuan mereka agar dapat diterima oleh
masyarakat ataupun bagaimana cara mereka mempromosikan hasil temuan tersebut.
Selanjutnya adalah dalam bidang mathematics (matematika), siswa akan
mengunakan pendekatan matematika dalam mengolah data yang mereka dapatkan.
Melalui pembelajaran tersebut,
siswa diharapkan dapat terlatih dalam menganalisa permasalahan-permasalahan
yang ada dengan mengunakan berbagai pendekatan, baik sains, teknologi, teknik,
seni, maupun matematika. Selain itu, siswa akan terlatih pula untuk berpikir
kritis dan kreatif. Selain itu, siswa akan terlatih untuk memberikan
pendapatnya baik tulisan maupun lisan
Metode
pembelajaran STEAM bukan hanya sekedar metode belajar, tapi juga mengenai cara
berpikir dalam menyelesaikan suatu persoalan. Dalam penerapannya, metode ini membangun dan
mengembangkan bagaimana anak belajar teori secara efektif dan berpikir
bagaimana cara menggunakan teori tersebut. Tentunya pembelajaran disesuaikan
dengan tingkat kemampuan anak, dengan materi ajar yang sederhana ke hal yang
sangat kompleks. Maka pada saat anak tumbuh besar dan menghadapi masalah di
dunia nyata (misalnya pencemaran lingkungan atau perubahan iklim global),
mereka paham bahwa untuk bisa memecahkan masalah. Mereka diharapkan mampu menggunakan
berbagai macam pengetahuan dan bekerja sama secara penuh; bukan hanya
mengandalkan satu subjek pengetahuan saja, sehingga akan menhasilkan
suatu solusi yang efektif.
Dari berbagai kajian dan
permasalahan mendasar seperti di atas, maka berikut ini diberikan ulasan
tentang dasar-dasar ketrampilan metode pembelajaran STEAM, yaitu:
1. Mendorong
anak untuk aktif bertanya
2. Bekerja
bersama anak (terlibat dalam aktivitas)
3. Mengajarkan
anak cara berfikir yang kreatif
4. Mendorong
anak untuk dapat menyelesaikan masalah secara efektif (problem solving)
5. Mendorong
anak untuk dapat mengeksplorasi sesuatu dan berani mengambil resiko.
6. Menguji
solusi dari suatu masalah
7. Menemukan
cara baru dalam melakukan sesuatu.
Akhirnya di era perkembangan
yang semakin cepat ini, guru dituntut untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan
dengan meningkatkan literasi yang diperlukan, utamanya literasi teknologi. Dengan
demikian diharapkan mampu menjadi pemecah kebuntuhan pendidikan di masa
mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar