Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia Harga Pokok
Penjualan (HPP) adalah jumlah
pengeluaran dan beban yang diperkenankan, baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk menghasilkan barang atau jasa di dalam kondisi dan tempat di
mana barang itu dapat dijual atau digunakan. HPP dapat juga dimaknai total
banyaknya biaya yag telah dikeluarkan untuk mendapatkan barang yang akan dijual
atau suatu harga yang didapatkan dari barang yang telah dijual
Harga pokok penjualan atau HPP adalah
istilah yang digunakan pada akt keuangan & pajak untuk
menggambarkan biaya langsung yg timbul dari barang yang diproduksi dan dijual
dalam kegiatan bisnis. Ini termasuk BBB, BTKL & BOP dan tidak termasuk
periode (operasi) biaya seperti penjualan, iklan atau riset dan pengembangan.
HPP ialah total banyaknya biaya yag telah dikeluarkan
untuk mendapatkan barang yang akan dijual atau suatu harga yang didapatkan dari
barang yang telah dijual. HPP muncul pada laporan laba rugi sebagai komponen
utama dari biaya operasi.
HPP adalah harga pokok Barang Dagangan yang telah
terjual dalam satu periode.
Harga pokok ≠ Harga beli
Harga Beli = harga Barang Dag. yg disepakati pembeli &
penjual
Harga pokok = Harga Beli Barang Dag. + Beban Angkut – Potongan dan Retur & Pengurangan
Harga
Untuk mendapatkan perhitungan HPP yang tepat ,
rasional, dan wajar, kita harus mengenali komponen yang menentukannya. Kompoonen-komponen
Harga Pokok Penjualan
a.
Persediaan awal barang dagang
Persediaan
awal barang dagang merupakan persediaan barang yang tersedia di awal periode
atau tahun buku berjalan. Saldo persediaan awal barang dagang bisa dilihat pada
neraca saldo periode berjalan atau neraca awal perusahaan atau neraca tahun
sebelumnya.
b.
Persediaan akhir barang dagang
Persediaan
akhir barang dagang merupakan persediaan barang yang tersedia di akhir periode
atau akhir tahun buku berjalan. Saldo persediaan ini biasanya diketahui pada
data penyesuaian perusahaan pada akhir periode.
c.
Pembelian bersih
Pembelian
bersih merupakan seluruh pembelian barang dagang yang dilakukan perusahaan,
baik pembelian barang secara tunai maupun secara kredit, ditambah dengan biaya
angkut pembelian dikurangi potongan pembelian dan retur pembelian yang terjadi.
Adapun
untuk mendapatkan harga penjualan pokok dalam perusahaan dagang bisa
menggunakan tahapan penghitungan di bawah ini:
a.
Menghitung Penjualan
Bersih
Penjualan Bersih = Penjualan – (Retur Penjualan +
Potongan Penjualan)
Ongkos Angkut Penjualan tidak termasuk dalam hitungan HPP dan
menjadi biaya umum.
b.
Menghitung Pembelian
Bersih
Pembelian bersih = (Pembelian + Ongkos Angkut
Pembelian) – (Retur Pembelian + Potongan Pembelian)
c.
Menghitung
Persediaan Barang
Persediaan Barang = Persediaan Awal + Pembelian
Bersih
d.
Menghitung Harga
Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan =
Persediaan Barang – Persediaan Akhir
Manfaat harga Pokok Penjualan:
1.
Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.
2.
Untuk mengetahui laba yang diinginkan
perusahaan. harga jual yang lebih besar dari harga pokok penjualannya akan
memperoleh laba, dan sebaliknya harga jual yang lebih rendah dari harga pokok
penjualan akan mengalami kerugian.
Format Perhitungan HPP
Persediaan Awal Barang Dagangan xxxx
(+) Pembelian satu periode:
Pembelian xxxx
(-)
Potongan pembelian (xxx)
(-)
Retur & Pengurangan Pembelian (xxx) -
xxxx
(+)
Beban Angkut Pembelian
xxx +
Harga
Pokok Pembelian 1 periode ............................. xxxx +
Harga pokok Barang Dag siap dijual xxxx
(-) Persediaan Akhir Barang Dagangan (xxx) _
HPP (Harga Pokok Penjualan) xxxx
Contoh soal kasus:
Berikut ini data
akuntansi pada UD Lestari Makmur
pada bulan Januari 2019:
o Persediaan barang dagangan awal Rp
4.500.000,-
o Pembelian barang dagangan Rp 40.000.000,-
o Beban Angkut Pembelian Rp 500.000,-
o Retur Pembelian Rp 3.000.000,-
o Potongan dan Pengurangan harga Rp 2.500.000,-
o Persediaan Akhir Barang dagangan Rp
7.500.000,-
Dari data tersebut buat
perhitungan HPP per 31 Januari 2019 !!
Jawab:
Persediaan Awal Barang Dagangan Rp 4.500.000,-
(+) Pembelian satu periode:
Pembelian Rp 40.000.000,-
(-)
Potongan & Pengurangan hrg ( 2.500.000,-)
(-)
Retur Pembelian ( 3.000.000,-)
Rp 34.500.000,-
(+)
Beban Angkut Pembelian 500.000,- +
Harga
Pokok Pembelian 1 periode ...................... Rp 35.000.000,- +
Harga pokok Barang Dag siap dijual Rp 39.500.000,-
(-) Persediaan Akhir Barang Dagangan Rp 7.500.000,-_
HPP (Harga Pokok Penjualan) Rp 32.000.000,-
Format Perhitungan HPP (Perusahaan Industri)
Persediaan Awal Produk Jadi xxxx
(+) HP Produk Jadi satu periode:
a.
Biaya Bahan Baku (BBB) xxxx
b.
Biaya tenaga Kerja Langsung (BTKL)
xxxx
a.
Biaya Overhead Pabrik (BOP) xxxx +
HP Produksi ..................................... xxxx +
Harga pokok Barang Dag siap dijual xxxx
(-) Persd. Akhir
Produk Jadi (xxx) _
HPP (Harga Pokok Penjualan) ………………. xxxx
Contoh soal Kasus:
Berikut ini data
akuntansi pada PT Abadi Jaya pada bulan Januari 2019:
• Persediaan Produk Jadi awal Rp 5.650.000,-
• Persedian Produk jadi akhir Rp 4.500.000,-
• Pemakaian Bahan Baku Rp 28.300.000,-
• Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) Rp 12.720.000,-
• Biaya Overhead Pabrik (BOP) Rp 8.690.000,-
Dari data tersebut buat
perhitungan :
- Harga Pokok Produksi bulan Januari 2019
- Harga Pokok Penjualan bln Januari 2019
- Jika Perusahaan menginginkan laba kotor
30%, berapa harga jual produknya?
Jawab:
Persediaan Awal Produk Jadi Rp 5.650.000,-
(+) HP Produksi satu periode:
a.
Biaya Bahan Baku (BBB) Rp
28.300.000,-
b.
Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) 12.720.000,-
c.
Biaya Overhead pabrik (BOP) 8.690.000,- +
HP Produksi Rp 49.710.000,- +
Produk Jadi tersedia Untuk Dijual Rp
55.360.000,-
Persediaan Akhir Produk Jadi 4.500.000,- -
HPP (Harga Pokok Penjualan) Rp 50.860.000,-
Jika menghendaki laba
30%, maka Harga jual yang harus ditetapkan adalah;
130/100 x Rp
50.860.000,- = Rp 66.118.000,-
Soal Latihan:
Berikut ini data
akuntansi yang terdapat di UD Lestari Makmur pada bulan Nopember 2018.
o Penjualan barang Rp 78.600.000,-
o Retur dan potongan penjualan 2.500.000,-
o Persediaan barang dagangan awal 13.400.000,-
o Persediaan barang dagangan akhir 8.300.000,-
o Pembelian 46.800.000,-
o Ptongan pembelian 1.750.000,-
o Retur pembelian 3.200.000,-
o Beban angkut pembelian 1.860.000,-
Dari data tersebut
diminta:
a.
Perhitungan
Pembelian bersih barang dagangan
b.
Besarnya
barang dagangan yang siap untuk dijual
c.
Membuat Laporan
Harga Pokok Penjualan
Semoga bermanfaat!!!
- Mengenal Firma
- Mencatat Pendirian Firma
- Menghitung dan Mencatat Persediaan
- Penilaian Persediaan Barang Dagangan
- Penilaian Persediaan dengan Metode Taksiran
- Penilaian Persediaan Dengan Sistem Fisik
- Menghitung dan Mencatat Persediaan
- Penilaian Persediaan Barang Dagangan
- Penilaian Persediaan dengan Metode Taksiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar