Senin, 25 Februari 2019

Karakteristik Pendidikan SMK


Perkembangan  zaman  menuntut  pembinaan  sumber daya manusia yang berkualitas. Daya saing Indonesia dalam menghadapi  persaingan  antar  negara  maupun  perdagangan bebas sangat ditentukan oleh outcome dari pembinaan SDM-nya. Salah satu upaya negara dalam pemenuhan SDM level menengah  yang  berkualitas  adalah  pembinaan  pendidikan kejuruan. Rumusan arti pendidikan kejuruan sangat bervariasi.
Menurut  Rupert  Evans  (1978),  pendidikan  kejuruan  adalah bagian  dari  sistem  pendidikan  yang  mempersiapkan seseorang  agar  lebih  mampu  bekerja  pada  satu  kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan  lainnya.  Menurut  penjelasan  Undang-Undang Nomor  20  Tahun  2003  Pasal  15,  pendidikan  kejuruan merupakan  pendidikan  menengah  yang  mempersiapkan peserta  didik  terutama  untuk  bekerja  dalam  bidang  tertentu.

Pendidikan kejuruan terdiri dari Sekolah Menengah Kejuruan, dan  Madrasah  Aliyah  Kejuruan.  Karakteristik  Pendidikan Kejuruan  (Djojonegoro,  1998)  adalah  sebagai  berikut: 
1.   pendidikan kejuruan diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik  memasuki  lapangan  kerja,
2.   pendidikan  kejuruan didasarkan  atas  “demand-driven”  (kebutuhan  dunia  kerja), 
3.   fokus  isi  pendidikan  kejuruan  ditekankan  pada  penguasaan pengetahuan,  keterampilan,  sikap  dan  nilai-nilai  yang dibutuhkan oleh dunia kerja,
4.  penilaian yang sesungguhnya terhadap  kesuksesan  siswa  harus  pada  “hands-on”  atau performa  dalam  dunia  kerja, 
5.   hubungan  yang  erat  dengan dunia kerja merupakan kunci sukses pendidikan kejuruan,
6.   pendidikan kejuruan yang baik adalah responsif dan antisipatif terhadap  kemajuan  teknologi, 
7.   pendidikan  kejuruan  lebih ditekankan  pada  “learning  by  doing”  dan  “hands-on experience”,
8.   pendidikan kejuruan memerlukan fasilitas yang mutakhir  untuk  praktik , 
9. pendidikan  kejuruan  memerlukan biaya  investasi  dan  operasional  yang  lebih  besar  daripada pendidikan umum.

Prinsip-prinsip  Pendidikan  Kejuruan  menurut  Charles Prosser (1925) adalah sebagai berikut:
1.  pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan di mana siswa dilatih merupakan replika lingkungan di mana nanti siswa bekerja,
2.  pendidikan kejuruan  akan  efektif  hanya  dapat  diberikan  di  mana  tugas-tugas  latihan  dilakukan  dengan  cara,  alat,  dan  mesin  yang sama seperti yang  diterapkan di tempat kerja,
3.   Pendidikan kejuruan  akan  efektif  jika  dia  melatih  seseorang  dalam kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu sendiri,
4.  Pendidikan kejuruan akan efektif jika dia  dapat  memampukan  setiap  individu  memodali  minatnya, pengetahuannya,  dan  keterampilannya  pada  tingkat  yang paling tinggi,
5.  pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan, atau pekerjaan hanya dapat diberikan kepada seseorang yang memerlukannya, yang menginginkannya, dan yang  dapat  untung  darinya, 
6.  pendidikan  kejuruan  akan efektif  jika  pengalaman  latihan  untuk  membentuk  kebiasaan kerja dan kebiasaan berfikir yang benar diulangkan sehingga pas  seperti  yang  diperlukan  dalam  pekerjaan  nantiny,   
7.   pendidikan  kejuruan  akan  efektif  jika  gurunya  telah mempunyai  pengalaman  yang  sukses  dalam  penerapan keterampilan dan pengetahuan pada operasi dan proses kerja yang akan dilakukan,
8.   pada setiap jabatan ada kemampuan minimum  yang  harus  dipunyai  oleh  seseorang  agar  tetap dapat  bekerja  pada  jabatan  tersebut, 
9.  pendidikan  kejuruan harus  memperhatikan  permintaan  pasar  (memperhatikan tanda-tanda  pasar  kerja), 
10. proses  pembinaan  kebiasaan yang efektif pada siswa akan tercapai jika pelatihan diberikan pada  pekerjaan  yang  nyata  (pengalaman  sarat  nilai), 
11. sumber yang dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan pada suatu okupasi tertentu adalah dari pengalaman para ahli pada okupasi tersebut,
12. setiap okupasi mempunyai ciri-ciri isi  yang  berbeda-beda  satu  dengan  yang  lainnya, 
13. pendidikan  kejuruan  akan  merupakan  layanan  sosial  yang efisien  jika  sesuai  dengan  kebutuhan  seseorang  yang memang  mememrlukan  dan  memang  paling  efektif  jika dilakukan lewat pengajaran kejuruan,
14. pendidikan kejuruan akan  efisien  jika  metode  pengajaran  yang  digunakan  dan hubungan  pribadi  dengan  peserta  didik  mempertimbangkan sifat-sifat  peserta  didik  tersebut, 
15. administrasi  pendidikan kejuruan  akan  efisien  jika  dia  luwes  dan  mengalir  daripada kaku  dan  terstandar, 
16. pendidikan  kejuruan  memerlukan biaya  tertentu  dan  jika  tidak  terpenuhi  maka  pendidikan kejuruan tidak boleh dipaksakan beroperasi.

semoga bermanfaat !!!
Sumber: Direktorat Pembinaan SMK. Dirjen Dikdasmen. Kemendikbud (2018)

Related Post: 
  1. Model-Model Pembelajaran 
  2. Penilaian Autentik
  3. Penilaian Sumatif & Formatif
  4. Restisusi Dalam Pembelajaran
  5. Strategi Mangajar Efektif
  6. Capaian Pembelajaran
  7. Pembelajaran Yang Membosankan
  8. Kurikulum Merdeka
  9. Pembelajaran Berorientasi HOTS 
  10. Pembelajaran HOTS ranah KOGNISI 
  11. Mengembangkan Desain Pembelajaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar