Kamis, 17 Januari 2019

Harga Pokok Bahan Baku yang Dipakai

Oleh: Winarto, S.Pd. M.Pd.
Bahan baku yang  telah terserap dalam suatu produk disebut dengan harga pokok bahan baku yang dipakai.  Unsur harga pokok bahan baku meliputi persedian bahan baku dan  pembelian bersih bahan baku. Sementara apabila dalam pembelian bahan baku timbul potongan maka potongan tersebut sebagai pengurang harga pokok bahan baku.
Untuk mengetahui harga pokok bahan baku yang dipakai dalam  proses produksi tergantung dari sistem pencatatan dan metode penilaian persediaan barang yang diterapkan oleh perusahaan. Terdapat dua sistem pencatatan yaitu sistem pencatatan secara periodik/phisik dan sistem pencatatan secara permanen/ perpetual.
Sistem Pencatatan secara Periodik.
Jika perusahan menggunakan sistem periodik/phisik (periodic inventory system), maka harga pokok bahan baku yang dipakai dapat diketahui setelah nilai persediaan akhir bahan baku diketahui. Untuk menentukan nilai persediaan tersebut dapat diterapkan metode penilaian : FIFO, LIFO atau metode rata-rata tertimbang.
Untuk menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi  dapat dihitung dengan rumus seperti berikut ini:
Persediaan bahan baku (awal periode)                                        Rp ..............
Pembelian Bahan Baku                          Rp ...........
Biaya Angkut Pembelian                        Rp ...........
                                                            Rp ...........
Retur dan pot. Harga                           ( Rp.............)
Pembelian bersih                                                                       Rp.................
Bahan baku siap diproses                                                         Rp ...............
Persediaan akhir bahan baku                                                     ( Rp ............... )
Harga Pokok Bahan Baku                                                          Rp................

Contoh:
Selama bulan Juli 2018 PT Mandiri Jaya memiliki data yang berkaitan dengan bahan baku untuk proses produksi dalam bulan tersebut sebagai berikut:
Persediaaan bahan awal periode Rp    200.000,-
Persediaan Bahan akhir periode                      350.000,-
Pembelian bahan                                        2.800.000,-
Biaya angkut bahan                                       150.000,-
Potongan pembelian                                       100.000,-
Retur Pembelian                                            300.000,-
Dari data tersebut hitunglah harga pokok bahan baku yang digunakan dalam proses produksi bulan Juli 2018!

Jawab :
Perhitungan Harga Pokok Bahan Baku :
Persediaaan bahan awal periode             Rp     200.000,-
Pembelian bahan                                               Rp  2.800.000,-
Biaya angkut bahan                                                    150.000,-
                                                                        Rp  2.950.000,-
Potongan pembelian                                             (    100.000,-)
Retur Pembelian                                                  (    300.000,-)
Total Pembelian Bersih                                      Rp  2.550.000,-
Persediaan Bahan akhir periode                              (   350.000,-)
Harga Pokok Bahan Baku Yang Dipakai  Rp  2.200.000,-

Pencatatan dalam jurnal.
Jurnal yang diperlukan untuk mencatat yang berhubungan dengan bahan baku adalah sebagai berikut:
TGL
PERKIRAAN
REF
DEBET
KREDIT

Pembelian
         Hutang Dagang / kas
(pembelian Bahan Baku )

Rp   .................
-
-
Rp   ................

Biaya Angkut Pembelian
         Hutang Dagang / kas
(Pembayaran biaya angkut )

Rp   .................
-
-
Rp   ................

Hutang Dagang/Kas
         Retur Pembelian
         Potongan Pembelian
(Penerimaan Potongan dan retur)

Rp   .................
-
-
Rp   ................
Rp   ................

Ikhtisar Produksi
Persd. BB (awal)
Pembelian
Biaya Angkut Pembelian
(Pembebanan pada produk)

Rp   .................
-
-
-
-
Rp   ................
Rp   ................
Rp   ................

Persd. BB (akhir)
Potongan Pembelian
Retur pembelian
          Ikhtisar Produksi
(Pembebanan pada Produk)

Rp   ................
Rp   ................
Rp   ................
-
-
-
Rp   ................

Untuk selanjutnya dari jurnal akan diposting ke dalam buku besar. Semua akun yang berkaitan dengan bahan baku akan diposting dalam buku besar yang disebut dengan buku besar Iktisar Produksi. Berikut ini Buku besar ikhtisar produksi yang merupakan pengumpulan biaya bahan baku selama dalam periode tertentu:
Ikhtisar Produksi
Persd. BB (awal)                  Rp ……………
Pembelian                                …………….
Biaya Angkut                                    ………
                                                                         
TOTAL                             Rp ……………..
Persd. BB (akhir)            Rp  ……………
Potongan  Pembelian                      …….
Retur Pembelian                             ………
Saldo (BB yg digunakan)      Rp ………..
TOTAL                           Rp …………….

Contoh soal :
PT Makmur Abadi memiliki data yang berkaitan dengan bahan baku, dalam bulan Mei 2018 sebagai berikut :
Mei  1
Persediaan  400 kg @ Rp 5.000,-
3
Pembelian 3.500 kg @ Rp 5.500,- syarat n/30
8
Pembelian 2.300 kg @ Rp 6.000,- tunai
15
Pembelian  800 kg @ Rp 5.300,- syarat n/30
31
Persediaan sebanyak  1.200 kg
Dari data tersebut di atas diminta :
a.     Jurnal yang diperlukan
b.    Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi, jika perusahaan menggunakan metode penilaian FIFO.

Jawab :
Jurnal yang diperlukan adalah sebagai berikut :
TGL
PERKIRAAN
REF
DEBET
KREDIT
Mei   3
Pembelian
         Hutang Dagang

Rp   19.250.000
-
-
Rp   19.250.000
8
Pembelian
         Kas

Rp   13.800.000
-
-
Rp  13.800.000
15
Pembelian
         Hutang Dagang

Rp     4.240.000
-
-
Rp    4.240.000
31
Ikhtisar Produksi
         Persd. BB
(memindahkan so. Perd. Awal BB)

Rp   2.000.000,-
-
-
Rp  2.000.000,-
31
Ikhtisar Produksi
         Pembelian
(memindahkan pembelian BB)

Rp 37.290.000,-
-
-
Rp 37.290.000,-

Untuk mengetahui nilai persediaan bahan baku akhir dengan metode FIFO adalah sebagai berikut:
Jumlah persediaan akhir 1.200 kg dengan nilai sbb :
800 kg @ Rp 5.300,-           = Rp 4.240.000,-
400 kg @ Rp 6.000,-           = Rp 2.400.000,-
Total                                  = Rp 6.640.000,-

Jurnal yang harus dibuat :
TGL
PERKIRAAN
REF
DEBET
KREDIT
Mei 31
Persediaan Bahan baku
         Ikhtisar Produksi

Rp   6.640.000
-
-
Rp   6.640.000

Harga pokok bahan baku yang dipakai adalah sebagai berikut :
Persediaan bahan baku awal
Rp   2.000.000,-
Pembelian bahan baku
 37.290.000,-
Bahan baku siap diproses
Rp 39.290.000,-
Persediaan bahan baku akhir
6.640.000,-
Harga Pokok bahan Baku
Rp 32.650.000,-

Buku besar Ikhtisar Produksi akan tampak seperti berikut ini:

IKHTISAR PRODUKSI
Persediaan Bahan Baku (awal)
Rp    2.000.000,-
Persediaan Bahan Baku (akhir)
Rp     6.640.000,-
Pembellian Bahan baku
    37.290.000,-




Saldo ( HPP )
Rp   32.650.000,-




TOTAL
Rp 39.290.000,-
TOTAL
Rp  39.290.000,-

Sistem Pencatatan Perpetual/Permanen
Dalam sistem ini harga pokok bahan baku dapat diketahui setiap saat, karena mutasi bahan baku selalu dicatat dalam kartu persediaan. Niali persediaan bahan baku juga tergantung dari metode pencatatan yang digunakan. Terdapat tiga metode yang biasa digunakan dalam perusahaan, yakni FIFO, LIFO dan rata-rata tertimbang.
Jurnal yang perlu dibuat yang berkaitan dengan bahan baku adalah sebagai berikut :
TGL
PERKIRAAN
REF
DEBET
KREDIT

Persediaan bahan baku
         Hutang Dagang / kas
(pembelian Bahan Baku )

Rp   .................
-
-
Rp   ................

BDP BBB
         Persediaan bahan baku
(Pembebanan pada produk )

Rp   .................
-
-
Rp   ................

Persd. Prod. Jadi
         BDP-BBB
(Pengumpulan biaya Bahan Baku )

Rp   .................
-
-
Rp   ................

Persd. BDP
         BDP-BBB
(Pengumpulan biaya Bahan Baku )

Rp   .................
-
-
Rp   ................

Perhatikan contoh berikut ini :
PT Putra Jaya selama bulan Juli 2013 memiliki data mengenai bahan baku sebagai berikut :
Juli  1
Saldo
2.000 kg @ Rp 500,-
4
Pembelian
3.000 kg @ Rp 550,-
8
Pemakaian
4.000 kg
12
Pembelian
4.000 kg @ Rp 525,-
15
Pemakaian
3.000 kg
Apabila perusahaan menggunakan metode FIFO maka harga pokok bahan baku yang dipakai pada tanggal 8 Juli 2013 adalah :
2.000 kg @ Rp 500,-                  = Rp 1.000.000,-
2.000 kg @ Rp 550,-                  = Rp 1.100.000,-
Jumlah                                      = Rp 2.100.000,-

Jurnal yang dibuat :
TGL
PERKIRAAN
REF
DEBET
KREDIT
Mei 31
BDP- Biaya Bahan Baku
         Persediaan Bahan Baku

Rp   2.100.000
-
-
Rp   2.100.000

Harga pokok bahan baku yang dipakai pada tanggal 15 Juli 2013 :
1.000 kg @ Rp 550,-                  = Rp    550.000,-
2.000 kg @ Rp 525,-                  = Rp 1.050.000,-
Jumlah                                      = Rp 1.600.000,-

Jurnal yang dibuat :
TGL
PERKIRAAN
REF
DEBET
KREDIT
Mei 31
BDP- Biaya Bahan Baku
         Persediaan Bahan Baku

Rp   1.600.000
-
-
Rp   1.600.000

Untuk memudahkan perhitungan harga pokok bahan baku yang dipakai dan untuk kepentingan pengawasan terhadap persediaan bahan baku, untuk setiap jenis bahan baku disediakan kartu persediaan. Dalam kartu persediaan ini mutasi bahan baku selalu dicatat.
Perhatikan contoh berikut ini

Semoga bermanfaat....!!!!

     Referensi:
           Bastian Bustami. Nurlela. Akuntansi Biaya. Teori dan Aplikasi. (2006) Penerbit : Graha Ilmu
           Mulyadi. Akuntansi Biaya.(2005). Penerbit: UPP STIM YKPN.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar