Jumat, 11 Januari 2019

Penilaian Persediaan dengan Metode Nilai Pengganti

Oleh: Winarto, S.Pd. M.Pd.
Metode ini sering disebut metode COMWIL (Cost or Market Whichever is Lower), atau metode harga terendah antara harga pasar dengan harga pokok. Umumnya persediaan dinilai dan dilaporkan  di neraca sebesar harga pokoknya (cost). Bila pada akhir periode terjadi kecenderungan harga turun, maka dapat saja persediaan akhir dinilai dengan harga terendah antara harga pasar atau harga pokok. Harga pasar adalah harga untuk mengganti barang yang bersangkutan pada tanggap persediaan. Perhatikan contoh berikut ini:
Misalnya  persedian  barang  PD.  MEKAR  ABADI  pada  31  Desember  2017, sebanyak  30.000  kg.  Dengan  total  harga  beli  Rp  60.000.000,00  harga pasar yang sama pada tanggal 31 Desember  2017, Rp 2.200,00 tiap kg. Dengan  demikian  nilai  persediaan  pada  31 Desember  2017  adalah  sebagai berikut:
o   Nilai persediaan menurut harga beli                                        = Rp 66.000.000,00
o   Nilai persediaan menurut harga pasar, 30.000 x Rp 2.000,00   = Rp 60.000.000,00
Dari data di atas terlihat bahwa harga terendah dari kedua tersebut adalah harga pasar yaitu sebesar Rp 60.000.000,00 sehingga nilai persediaan yang dilaporkan dalam neraca adalah sebesar Rp  60.000.000,00
Bila harga pasar atau harga pengganti lebih rendah dari harga pokoknya, maka harus diakui adanya kerugian karena penurunan harga  tersebut, walaupun barangnya belum dijual. Dari kasus di atas maka jurnal dapat dibuat atas penurunan harga tersebut adalah sbb :

TGL
Keterangan
Ref
Jumlah
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
2018





Maret
31
Beban Kerugian Penurunan Harga

6.000.000,-
-


        Cad. Kerugian Penurunan Harga

-
6.000.000,-







Kerugian penurunan harga persediaan                              Rp xxx
                        Cadangan/penyisihan penurunan hrg persed.                                Rp xxx

Metode  penilaian  harga  terendah  antara  harga  beli  dan  harga  pasar (COMWIL), atau Metode Nilai Pengganti dapat diterapkan dengan tiga cara :
1.     Pada tiap-tiap jenis barang.
2.     Pada tiap-tiap kelompok barang
3.     Pada nilai secara keseluruhan.

Contoh :
PT Maju Jaya memiliki data persediaan barang per 31 Desember 2017 sebagai berikut :
JENIS BARANG
KUANTITAS
HP / UNIT
HRG PSR / UNIT
Barang A1
300
Rp 450,-
Rp 475,-
Barang A2
450
Rp 400,-
Rp 350,-
Barang A3
750
Rp 500,-
Rp 450,-

1500


Barang B1
125
Rp 250,-
Rp 230,-
Barang B2
160
Rp 300,-
Rp 325,-
Barang B3
200
Rp 325,-
Rp 340,-

485


Barang C1
310
Rp 625,-
Rp 650,-
Barang C2
250
Rp 640,-
Rp 625,-
Barang C3
140
Rp 700,-
Rp 675,-

700



Berdasarkan data tersebut di atas hitunglah nilai persediaan akhir barang per 31 Desember 2017 dan buat ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan bila perusahaan menggunakan metode Harga terendah antara Harga Pokok dan Harga Pasar dengan cara :
a.   Untuk tiap-tiap jenis barang.
b.   Untuk tiap-tiap kelompok barang.
c.   Untuk nilai persediaan secara keseluruhan.

Jawab :

JENIS BARANG
NILAI PADA
NILAI PADA
HARGA TERENDAH MENURUT
HRG POKOK
HARGA PSR
TIAP JENIS
TIAP KELMPK
KESELRHN
Barang A1
Rp  135.000,-
Rp 142.500,-
Rp  135.000,-


Barang A2
Rp  180.000,-
Rp 157.500,-
Rp 157.500,-


Barang A3
Rp  375.000,-
Rp 337.500,-
Rp 337.500,-



Rp  690.000,-
Rp 637.500,-
Rp 630.000,-
Rp 637.500,-

Barang B1
Rp    31.250,-
Rp   28.750,-
Rp   28.750,-


Barang B2
Rp    48.000,-
Rp   52.000,-
Rp    48.000,-


Barang B3
Rp    65.000,-
Rp   68.000,-
Rp    65.000,-



Rp  144.250,-
Rp 148.750,-
Rp 141.750,-
Rp  144.250,-

Barang C1
Rp 193.750,-
Rp 201.500,-
Rp 193.750,-


Barang C2
Rp 160.000,-
Rp 156.250,-
Rp 156.250,-


Barang C3
Rp   98.000,-
Rp   94.500,-
Rp   94.500



Rp 451.750,-
Rp 452.250,-
Rp 444.500,-
Rp 451.750,-

JUMLAH
Rp 1.286.000,-
Rp 1.328.500,-
Rp 1.216.250,-
Rp 1.233.500,-
Rp 1.238.500,-

1.     Untuk Tiap-tiap jenis barang :
Nialai persediaan barang per 31 Desember 2017 = Rp 1.216.250,-
Besarnya kerugian karena penurunan harga persediaan =
Rp 1.286.000,-  -  Rp 1.216.250,- = Rp 69.750,-
Jurnal Penyesuaian :
Kerugian penurunan harga persediaan                       Rp 69.750,-
            Cadangan/penyisihan penurunan hrg persed.                                Rp 69.750,-

2.     Untuk tiap-tiap kelompok barang.
Nialai persediaan barang per 31 Desember 2017 = Rp 1.216.250,-
Besarnya kerugian karena penurunan harga persediaan =
Rp 1.286.000,-  -  Rp1.233.500,- = Rp 52.500,-
Jurnal Penyesuaian :
Kerugian penurunan harga persediaan                      Rp 52.500,-
            Cadangan/penyisihan penurunan hrg persed.                                 Rp 52.500,-

3.     Untuk keseluruhan barang ;
Nialai persediaan barang per 31 Desember 2017 = Rp 1.216.250,-
Besarnya kerugian karena penurunan harga persediaan =
Rp 1.286.000,-  -  Rp 1.238.500,- = Rp 47.500,-
Jurnal Penyesuaian :
Kerugian penurunan harga persediaan                      Rp 47.500,-
            Cadangan/penyisihan penurunan hrg persed.                                  Rp 47.500,-

Referensi:
Rudianto. Pengantar Akuntansi (2008). Penerbit Erlangga
Henry Simamora. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan. Jilid 2 (2000). Penerbit Salemba Empat
Slamet Sugiri, Sumiyana. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku 1 (2005). Penerbit AMP YKPN
Slamet Sugiri, Akuntansi Pengantar 2 (2002). Penerbit AMP YKPN
Al. Haryono Jusup. Dasar-Dsar Akuntansi Jilid 2. (1995). Penerbit: BP STIE YKPN

Related Post:
  1. Mengenal Firma
  2. Mencatat Pendirian Firma
  3. Menghitung dan Mencatat Persediaan
  4. Penilaian Persediaan Barang Dagangan
  5. Penilaian Persediaan dengan Metode Taksiran
  6. Penilaian Persediaan Dengan Sistem Fisik
  7. Menghitung dan Mencatat Persediaan
  8. Penilaian Persediaan Barang Dagangan
  9. Penilaian Persediaan dengan Metode Taksiran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar