Rabu, 30 Januari 2019

Multi Kecerdasan Dalam Pembelajaran

Oleh: Winarto, S.Pd. M.Pd.
Setiap peserta didik memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Kecerdasan peserta didik dalam belajar didasari beberapa jenis kecerdasan yang ada, yang dikenal dengan multi kecerdasan. Seorang guru perlu memahami berbagai jenis kecerdasan peserta didik, agar dapat menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi dalam menjembatani proses belajar peserta didik.
A. Kecerdasan Linguistik (Linguistic Intelligence)
Kecerdasan Linguistik merupakan kemampuan berpikir dalam bentuk kata-kata dan penggunaan bahasa untuk mengekspresikan dan memberi makna yang kompleks. Biasanya kecerdasan ini dimiliki oleh para pengarang, penyair, jurnalis, pembicara, dan penyiar berita. Beberapa karakteristik yang ada pada orang yang memiliki kecenderungan kecerdasan bahasa antara lain adalah :
1.  Mendengarkan dan merespon setiap suara dan berbagai ungkapan kata;
2.  Menirukan suara, bahasa, membaca dan menulis;
3.  Belajar melalui menyimak, membaca dan menulis serta diskusi;
4.  Menyimak secara efektif, memahami, menguraikan, menafsirkan dan mengingat apa yang diucapkan;
5.  Membaca secara efektif, memahami, meringkas, menafsirkan atau menerangkan;
6.  Berbicara secara efektif kepada beragam pendengar, beragam tujuan, dan mengetahui cara berbicara secara sederhana, fasih, dan bergairah;
7.  Menulis secara efektif, memahami dan menerapkan aturan-aturan tata bahasa, ejaan, tanda baca dan kosa kata yang efektif;
8.   Memperlihatkan kemampuan untuk mempelajari bahasa lainnya;
9.   Menggunakan keterampilan menyimak, berbicara, menulis dan membaca.

Kelas pada setiap pelajaran harus berupa lingkungan yang kaya akan bahasa tempat peserta didik berbicara, berdiskusi dan menjelaskan dan yang paling penting adalah mendorong rasa ingin tahunya. Pembentukan lingkungan pembelajaran Verbal-Linguistik :
1.  Kondisikan peserta didik untuk menceritakan suatu kisah atau suatu masalah yang terkait dengan materi pelajaran;
2.    Memberi kesempatan peserta didik untuk memimpin suatu diskusi atau debat;
3.    Menugaskan peserta didik untuk membuat sebuah artikel;
4.  Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menghubungkan suatu artikel/cerita dengan realita atau materi pelajaran;
5.    Menugaskan peserta didik untuk mempresentasikan sesuatu pokok bahasan;
6.    Mengkondisikan kegiatan ”talk show” dalam suatu program/materi;
7.    Menyusun suatu laporan/ resume/kajian pada suatu topik/ materi yang relevan.

B.  Kecerdasan Logika Matematika (Logical Mathematic   Intelligence)
Merupakan kemampuan dalam menghitung, mengukur dan mempertimbangkan proposisi dan hipotesis, serta menyelesaikan operasi-operasi matematika. Kecerdasan matamatika biasanya dimiliki oleh para ilmuwan, ahli matematika, akuntan, insinyur, dan pemrogram komputer.
Beberapa karakteristik orang yang memiliki kecenderungan kecerdasan matematika antara lain adalah:
1.   Merasakan berbagai tujuan dan fungsi mereka dalam lingkungannya;
2.   Mengenal konsep-konsep yang bersifat kuantitatif, waktu dan hubungan sebab akibat;
3.   Menggunakan simbol-simbol abstrak untuk menunjukkan realita;
4.   Menunjukkan keterampilan memecahkan masalah secara logis;
5.   Memahami pola-pola dan hubungan-hubungan;
6.   Mengajukan dan menguji hipotesis;
7. Menggunakan bermacam-macam keterampilan matematis, seperti memperkirakan, perhitungan logaritma, menafsirkan statistik, dan informasi visual dalam bentuk grafik;
8.   Berpikir secara sistematis dengan mengumpulkan bukti, membuat hipotesis dan merumuskan berbagai model;
9.   Mengungkapkan ketertarikan dalam karir, seperti akuntansi, teknologi informasi, mesin dan ilmu kimia.

Lingkungan belajar diupayakan berupa menu-menu yang terkait dengan logika matematis, antara lain:
1.     menerjemahkan suatu pokok bahasan ke dalam rumus matematika;
2.     merencanakan dan memimpin suatu eksperimen;
3.     menggunakan diagram venn untuk menjelaskan;
4.     menggunakan analogi untuk menjelaskan;
5.     mengkategorikan fakta-fakta;
6.     merancang suatu simbol atau kode.

C. Kecerdasan Spasial (Spatial Intelligence)
Kemampuan membangkitkan kapasitas untuk berpikir dalam tiga dimensi seperti yang dilakukan pelaut, pilot, pemahat, pelukis, dan arsitek. Kecerdasan ini memungkinkan seseorang merasakan bayangan eksternal dan internal, melukiskan kembali, mengubah dan memodifikasi bayangan dan obyek melalui ruang untuk menghasilkan suatu gambar/grafik ataupun suatu benda. Beberapa karakteristik orang yang memiliki kecenderungan kecerdasan spasial antara lain adalah:
1.    Belajar dengan melihat dan mengamati;
2.    Mengarahkan dirinya pada benda-benda secara efektif dalam ruangan;
3.    Merasakan dan menghasilkan sebuah bayangan mental, berpikir dalam gambar dan memvisualisasikan detail;
4.    Membaca grafik, bagan, peta, dan diagram visual;
5.    Menikmati gambar-gambar tak beraturan, lukisan, ukiran atau obyek repro lain dalam bentuk yang dapat dilihat;
6.     Menikmati bentukan hasil tiga dimensi, seperti obyek origami, jembatan tiruan dan maket;
7.     Cakap mendesain secara abstrak;
8.     Menciptakan bentuk baru dari media visual spasial.

Lingkungan belajar diupayakan berupa menu-menu yang terkait dengan kecerdasan spasial, antara lain:
1.     Menciptakan sebuah pertunjukkan;
2.     Merancang sebuah poster, buletin, dan sejenisnya;
3.     Menggunakan suatu sistem memori untuk mempelajari;
4.     Menciptakan suatu karya;
5.     Membuat variasi bentuk dan ukuran dari suatu objek;
6.     Membuat suatu ilustrasi, sketsa, denah dari suatu obyek;
7.     Menggunakan proyeksi untuk mengajar.

D. Kecerdasan Kinestetik Tubuh (Bodily Kinesthetic Intelligence)
Kemampuan seseorang untuk menggerakkan suatu obyek dan keterampilan-keterampilan fisik yang halus. Kemampuan atau kecerdasan ini dimiliki oleh para atlit, penari, ahli bedah, dan seniman. Beberapa karakteristik orang yang memiliki kecenderungan kecerdasan kinestetik antara lain adalah :
1.     menjelajahi lingkungan dan sasaran melalui sentuhan dan gerakan;
2.     mengembangkan kerjasama dan rasa terhadap waktu;
3.  belajar dengan lebih baik, jika terlibat langsung dan berpartisipasi; menikmati secara konkrit dalam mempelajari pengalaman-pengalaman, seperti perjalanan ke alam bebas, berpartisipasi dalam bermain peran dan permainan ketangkasan;
4.     menunjukkan keterampilan atau mendemonstrasikan keahlian dalam bidangnya.

Lingkungan belajar diupayakan berupa menu-menu yang terkait dengan kinestetik, antara lain:
1.     Bermain peran atau menirukan;
2.     Menciptakan suatu gerakan atau rangkaian gerakan untuk menjelaskan;
3.     Menciptakan suatu model;
4.     Merancang suatu produk;
5.     Merencanakan dan menghadiri suatu perjalanan lapangan;
6.     Membuat suatu permainan atau sejenisnya.

E.  Kecerdasan Musik (Musical Intelligence)
Merupakan kecerdasan yang memiliki sensitivitas pada pola titian nada, melodi, ritme, dan nada seperti yang dimiliki oleh komposer, musisi, kritikus, dan pembuat alat musik, atau seorang pendengar yang sensitif. Beberapa karakteristik orang yang memiliki kecenderungan kecerdasan musikal antara lain adalah:
1.     Mendengar dan merespon dengan ketertarikan terhadap berbagai bunyi;
2.     Menikmati dan mencari kesempatan untuk mendengarkan musik atau suara-suara alam pada suasana belajar;
3.     Merespon terhadap musik secara kinestetik;
4.     Mengenali dan mendiskusikan berbagai gaya musik, aliran dan variasi budaya;
5.     Mengoleksi musik dan informasi mengenai musik dalam berbagai bentuk;
6.     Mengembangkan kemampuan menyanyi atau memainkan instrumen secara sendiri;
7.     Mengembangkan referensi kerangka berpikir pribadi untuk mendengarkan musik;
8.     Mengembangkan improvisasi dan bermain dengan suara/bunyi.

Lingkungan belajar diupayakan berupa menu yang terkait dengan kecerdasan musikal, antara lain:
1.     Meyajikan suatu pertunjukkan dengan iringan musik yang tepat;
2.     Menyanyikan sebuah kritikan atau lagu;
3.     Menyajikan kelas musik dalam waktu singkat pada suatu materi/pokok bahasan;
4.     Menggunakan musik untuk mempertinggi semangat belajar;
5.     Menuliskan suatu lirik lagu untuk suatu pokok bahasan/materi.

F.  Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence)
Merupakan kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain secera efektif, seperti yang dimiliki oleh guru, pekerja sosial, artis atau politisi yang sukses.
Beberapa karakteristik orang yang memiliki kecenderungan kecerdasan interpersonal antara lain adalah :
1.     terikat dengan dan berinteraksi dengan orang lain;
2.     membentuk dan menjaga hubungan sosial;
3.     mengetahui dan menggunakan cara-cara yang beragam dalam berhubungan dengan orang lain;
4.     merasakan perasaan, pikiran, motivasi, tingkah laku dan gaya hidup orang lain;
5.     berpartisipasi dalam kegiatan kolaboratif dan menerima bermacam peran yang perlu dilaksanakan;
6.     mempengaruhi pendapat dan perbuatan orang lain;
7.     memahami dan berkomunikasi secara efektif, baik secara verbal maupun non verbal;
8.     menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan group yang berbeda;
9.     mempelajari keterampilan yang berhubungan dengan penengah sengketa;
10.  Tertarik pada karir yang berorientasi interpersonal, seperti mengajar, pekerjaan sosial dan konseling.

Lingkungan belajar diupayakan berupa menu-menu yang terkait dengan kecerdasan interpersonal, antara lain:
1.     memimpin suatu rapat;
2.     bersama seorang rekan menggunakan penyelesaian masalah berat;
3.     bermain peranan dengan berbagai perspektif;
4.     mengatur dan ikut serta dalam sebuah kelompok;
5.     mengajarkan orang lain tentang suatu hal;
6.     berlatih memberi dan menerima umpan balik;
7.     menciptakan suatu sistem /prosedur dari suatu kegiatan.

G. Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence)
Merupakan kemampuan untuk membuat persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan pengetahuannya untuk merencanakan dan mengarahkan kehidupan seseorang, seperti yang dimiliki oleh ahli agama, ahli psikologi dan ahli filsafat.Beberapa karakteristik orang yang memiliki kecenderungan kecerdasan intrapersonal antara lain adalah :
1.     sadar akan wilayah emosinya;
2.     menemukan cara-cara dan jalan keluar untuk mengekpresikan perasaan dan pemikirannya;
3.     mengembangkan model diri yang akurat;
4.     termotivasi untuk mengidentifikasi dan memperjuangkan tujuannya;
5.     membangun dan hidup dalam suatu sistem nilai etika (agama);
6.     bekerja mandiri;
7.     mengatur secara kontinyu pembelajaran dan perkembangan tujuan personalnya;
8.     berusaha mencari dan memahami pengalaman batinnya sendiri;
9.     berusaha untuk mengaktualisasikan diri;
10.  memberdayakan orang lain (memiliki tanggung jawab kemanusiaan).

Lingkungan belajar diupayakan berupa menu-menu yang terkait dengan kecerdasan intrapersonal, antara lain:
1.     Menggambarkan bahwa kemampuan yang dimilikinya dapat membantu menuju kesuksesan;
2.     Merangkai dan mengejar suatu tujuan;
3.     Menggambarkan perasaannya tentang sesuatu;
4.     Menggunakan acuan belajar;
5.     Membuat suatu jurnal;
6.     Menerima umpan balik dari orang lain;
7.     Mengomentari atau menilai hasil pekerjaannya.

H. Kecerdasan Natural  (Naturalistic Intelligence)
Merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang terkait dengan lingkungan alam dan merupakan kecerdasan kedelapan dari kecerdasan yang tidak termasuk teori asli Multiple Intelligences dari Gardner. Kecerdasan ini terkait dengan sensitifitas terhadap alam dan faktor lingkungan, misalnya mudah berinteraksi dengan hewan, mampu memprediksi terjadinya perubahan alam, mudah mengenali berbagai spesies hewan maupun tumbuhan. Kecerdasan ini akan lebih mudah diwujudkan melalui pengumpulan dan penganalisaan suatu subjek yang berhubungan dengan alam.

Sumber: Bahan Bimtek KTSP SMK, Direktorat Pembinaan SMK


Tidak ada komentar:

Posting Komentar