Setiap peserta didik memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Kecerdasan
peserta didik dalam belajar didasari beberapa jenis kecerdasan yang ada, yang
dikenal dengan multi kecerdasan. Seorang guru perlu memahami berbagai jenis
kecerdasan peserta didik, agar dapat menerapkan strategi pembelajaran yang
bervariasi dalam menjembatani proses belajar peserta didik.
A. Kecerdasan
Linguistik (Linguistic Intelligence)
Kecerdasan Linguistik
merupakan kemampuan berpikir dalam bentuk kata-kata dan penggunaan bahasa
untuk mengekspresikan dan memberi makna yang kompleks. Biasanya kecerdasan ini
dimiliki oleh para pengarang, penyair, jurnalis, pembicara, dan penyiar berita.
Beberapa karakteristik yang ada pada orang yang memiliki kecenderungan
kecerdasan bahasa antara lain adalah :
1. Mendengarkan dan merespon setiap suara dan berbagai
ungkapan kata;
2. Menirukan suara, bahasa, membaca dan menulis;
3. Belajar melalui menyimak, membaca dan menulis serta
diskusi;
4. Menyimak secara efektif, memahami, menguraikan,
menafsirkan dan mengingat apa yang diucapkan;
6. Berbicara secara efektif kepada beragam pendengar,
beragam tujuan, dan mengetahui cara berbicara secara sederhana, fasih, dan
bergairah;
7. Menulis secara efektif, memahami dan menerapkan
aturan-aturan tata bahasa, ejaan, tanda baca dan kosa kata yang efektif;
8. Memperlihatkan kemampuan untuk mempelajari bahasa
lainnya;
9. Menggunakan keterampilan menyimak, berbicara, menulis dan
membaca.
Kelas pada setiap pelajaran harus berupa lingkungan yang
kaya akan bahasa tempat peserta didik berbicara, berdiskusi dan menjelaskan dan
yang paling penting adalah mendorong rasa ingin tahunya. Pembentukan lingkungan
pembelajaran Verbal-Linguistik :
1. Kondisikan peserta didik untuk menceritakan suatu kisah
atau suatu masalah yang terkait dengan materi pelajaran;
2. Memberi kesempatan peserta didik untuk memimpin suatu
diskusi atau debat;
3. Menugaskan peserta didik untuk membuat sebuah artikel;
4. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menghubungkan
suatu artikel/cerita dengan realita atau materi pelajaran;
5. Menugaskan peserta didik untuk mempresentasikan sesuatu
pokok bahasan;
6. Mengkondisikan kegiatan ”talk show” dalam suatu
program/materi;
7. Menyusun suatu laporan/ resume/kajian pada suatu topik/
materi yang relevan.
B. Kecerdasan Logika Matematika (Logical
Mathematic Intelligence)
Merupakan kemampuan dalam menghitung, mengukur dan
mempertimbangkan proposisi dan hipotesis, serta menyelesaikan operasi-operasi
matematika. Kecerdasan matamatika biasanya dimiliki oleh para ilmuwan, ahli
matematika, akuntan, insinyur, dan pemrogram komputer.
Beberapa karakteristik orang yang memiliki kecenderungan
kecerdasan matematika antara lain adalah:
1. Merasakan berbagai tujuan dan fungsi mereka dalam lingkungannya;
2. Mengenal konsep-konsep yang bersifat kuantitatif, waktu
dan hubungan sebab akibat;
3. Menggunakan simbol-simbol abstrak untuk menunjukkan
realita;
4. Menunjukkan keterampilan memecahkan masalah secara logis;
5. Memahami pola-pola dan hubungan-hubungan;
6. Mengajukan dan menguji hipotesis;
7. Menggunakan bermacam-macam keterampilan matematis,
seperti memperkirakan, perhitungan logaritma, menafsirkan
statistik, dan informasi visual dalam bentuk grafik;
8. Berpikir secara sistematis dengan mengumpulkan bukti, membuat
hipotesis dan merumuskan berbagai model;
9. Mengungkapkan ketertarikan dalam karir, seperti
akuntansi, teknologi
informasi, mesin dan ilmu kimia.
Lingkungan belajar diupayakan berupa menu-menu yang
terkait dengan logika matematis, antara lain:
1. menerjemahkan suatu pokok bahasan ke dalam rumus
matematika;
2. merencanakan dan memimpin suatu eksperimen;
3. menggunakan diagram venn untuk menjelaskan;
4. menggunakan analogi untuk menjelaskan;
5. mengkategorikan fakta-fakta;
6. merancang suatu simbol atau kode.
C. Kecerdasan
Spasial (Spatial Intelligence)
Kemampuan membangkitkan kapasitas untuk berpikir dalam
tiga dimensi seperti yang dilakukan pelaut, pilot, pemahat, pelukis, dan
arsitek. Kecerdasan ini memungkinkan seseorang merasakan bayangan eksternal dan
internal, melukiskan kembali, mengubah dan memodifikasi bayangan dan obyek
melalui ruang untuk menghasilkan suatu gambar/grafik ataupun suatu benda.
Beberapa karakteristik orang yang memiliki kecenderungan
kecerdasan spasial antara lain adalah:
1. Belajar dengan melihat dan mengamati;
2. Mengarahkan dirinya pada benda-benda secara efektif dalam
ruangan;
3. Merasakan dan menghasilkan sebuah bayangan mental,
berpikir dalam gambar dan memvisualisasikan detail;
4. Membaca grafik, bagan, peta, dan diagram visual;
5. Menikmati gambar-gambar tak beraturan, lukisan, ukiran
atau obyek repro lain dalam bentuk yang dapat dilihat;
6. Menikmati bentukan hasil tiga dimensi, seperti obyek
origami, jembatan tiruan dan maket;
7. Cakap mendesain secara abstrak;
8. Menciptakan bentuk baru dari media visual spasial.
Lingkungan belajar diupayakan berupa menu-menu yang
terkait dengan kecerdasan spasial, antara lain:
1. Menciptakan sebuah pertunjukkan;
2. Merancang sebuah poster, buletin, dan sejenisnya;
3. Menggunakan suatu sistem memori untuk mempelajari;
4. Menciptakan suatu karya;
5. Membuat variasi bentuk dan ukuran dari suatu objek;
6. Membuat suatu ilustrasi, sketsa, denah dari suatu obyek;
7. Menggunakan proyeksi untuk mengajar.
D. Kecerdasan
Kinestetik Tubuh (Bodily Kinesthetic Intelligence)
Kemampuan seseorang untuk menggerakkan suatu obyek dan
keterampilan-keterampilan fisik yang halus. Kemampuan atau kecerdasan ini
dimiliki oleh para atlit, penari, ahli bedah, dan seniman. Beberapa karakteristik orang yang memiliki kecenderungan
kecerdasan kinestetik antara lain adalah :
1. menjelajahi lingkungan dan sasaran melalui sentuhan dan
gerakan;
2. mengembangkan kerjasama dan rasa terhadap waktu;
3. belajar dengan lebih baik, jika terlibat langsung dan
berpartisipasi; menikmati
secara konkrit dalam mempelajari pengalaman-pengalaman, seperti perjalanan ke
alam bebas, berpartisipasi dalam bermain peran dan permainan ketangkasan;
4. menunjukkan keterampilan atau mendemonstrasikan keahlian
dalam bidangnya.
Lingkungan belajar diupayakan berupa menu-menu yang
terkait dengan kinestetik, antara lain:
1. Bermain peran atau menirukan;
2. Menciptakan suatu gerakan atau rangkaian gerakan untuk
menjelaskan;
3. Menciptakan suatu model;
4. Merancang suatu produk;
5. Merencanakan dan menghadiri suatu perjalanan lapangan;
6. Membuat suatu permainan atau sejenisnya.
E. Kecerdasan Musik (Musical Intelligence)
Merupakan kecerdasan yang memiliki sensitivitas pada pola
titian nada, melodi, ritme, dan nada seperti yang dimiliki oleh komposer,
musisi, kritikus, dan pembuat alat musik, atau seorang pendengar yang sensitif.
Beberapa karakteristik orang yang memiliki kecenderungan
kecerdasan musikal antara lain adalah:
1. Mendengar dan merespon dengan ketertarikan terhadap
berbagai bunyi;
2. Menikmati dan mencari kesempatan untuk mendengarkan musik
atau suara-suara alam pada suasana belajar;
3. Merespon terhadap musik secara kinestetik;
4. Mengenali dan mendiskusikan berbagai gaya musik, aliran
dan variasi budaya;
5. Mengoleksi musik dan informasi mengenai musik dalam
berbagai bentuk;
6. Mengembangkan kemampuan menyanyi atau memainkan instrumen
secara sendiri;
7. Mengembangkan referensi kerangka berpikir pribadi untuk
mendengarkan musik;
8. Mengembangkan improvisasi dan bermain dengan suara/bunyi.
Lingkungan belajar diupayakan berupa menu yang terkait
dengan kecerdasan musikal, antara lain:
1. Meyajikan suatu pertunjukkan dengan iringan musik yang
tepat;
2. Menyanyikan sebuah kritikan atau lagu;
3. Menyajikan kelas musik dalam waktu singkat pada suatu
materi/pokok bahasan;
4. Menggunakan musik untuk mempertinggi semangat belajar;
5. Menuliskan suatu lirik lagu untuk suatu pokok
bahasan/materi.
F. Kecerdasan
Interpersonal (Interpersonal Intelligence)
Merupakan kemampuan untuk memahami dan berinteraksi
dengan orang lain secera efektif, seperti yang dimiliki oleh guru, pekerja
sosial, artis atau politisi yang sukses.
Beberapa karakteristik orang yang memiliki kecenderungan
kecerdasan interpersonal antara lain adalah :
1. terikat dengan dan berinteraksi dengan orang lain;
2. membentuk dan menjaga hubungan sosial;
3. mengetahui dan menggunakan cara-cara yang beragam dalam
berhubungan dengan orang lain;
4. merasakan perasaan, pikiran, motivasi, tingkah laku dan
gaya hidup orang lain;
5. berpartisipasi dalam kegiatan kolaboratif dan menerima
bermacam peran yang perlu dilaksanakan;
6. mempengaruhi pendapat dan perbuatan orang lain;
7. memahami dan berkomunikasi secara efektif, baik secara
verbal maupun non verbal;
8. menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan group yang
berbeda;
9. mempelajari keterampilan yang berhubungan dengan penengah
sengketa;
10. Tertarik pada karir yang berorientasi interpersonal, seperti
mengajar, pekerjaan sosial dan konseling.
Lingkungan belajar diupayakan berupa menu-menu yang
terkait dengan kecerdasan interpersonal, antara lain:
1. memimpin suatu rapat;
2. bersama seorang rekan menggunakan penyelesaian masalah
berat;
3. bermain peranan dengan berbagai perspektif;
4. mengatur dan ikut serta dalam sebuah kelompok;
5. mengajarkan orang lain tentang suatu hal;
6. berlatih memberi dan menerima umpan balik;
7. menciptakan suatu sistem /prosedur dari suatu kegiatan.
G. Kecerdasan
Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence)
Merupakan kemampuan untuk membuat persepsi yang akurat
tentang diri sendiri dan menggunakan pengetahuannya untuk merencanakan dan
mengarahkan kehidupan seseorang, seperti yang dimiliki oleh ahli agama, ahli
psikologi dan ahli filsafat.Beberapa karakteristik orang yang memiliki
kecenderungan kecerdasan intrapersonal antara lain adalah :
1. sadar akan wilayah emosinya;
2. menemukan cara-cara dan jalan keluar untuk mengekpresikan
perasaan dan pemikirannya;
3. mengembangkan model diri yang akurat;
4. termotivasi untuk mengidentifikasi dan memperjuangkan
tujuannya;
5. membangun dan hidup dalam suatu sistem nilai etika
(agama);
6. bekerja mandiri;
7. mengatur secara kontinyu pembelajaran dan perkembangan
tujuan personalnya;
8. berusaha mencari dan memahami pengalaman batinnya
sendiri;
9. berusaha untuk mengaktualisasikan diri;
10. memberdayakan orang lain (memiliki tanggung jawab
kemanusiaan).
Lingkungan belajar diupayakan berupa menu-menu yang
terkait dengan kecerdasan intrapersonal, antara lain:
1. Menggambarkan bahwa kemampuan yang dimilikinya dapat
membantu menuju kesuksesan;
2. Merangkai dan mengejar suatu tujuan;
3. Menggambarkan perasaannya tentang sesuatu;
4. Menggunakan acuan belajar;
5. Membuat suatu jurnal;
6. Menerima umpan balik dari orang lain;
7. Mengomentari atau menilai hasil pekerjaannya.
H. Kecerdasan
Natural (Naturalistic Intelligence)
Merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang terkait
dengan lingkungan alam dan merupakan kecerdasan kedelapan dari kecerdasan yang
tidak termasuk teori asli Multiple
Intelligences dari Gardner. Kecerdasan ini terkait dengan sensitifitas
terhadap alam dan faktor lingkungan, misalnya mudah berinteraksi dengan hewan,
mampu memprediksi terjadinya perubahan alam, mudah mengenali berbagai spesies
hewan maupun tumbuhan. Kecerdasan ini akan lebih mudah diwujudkan melalui
pengumpulan dan penganalisaan suatu subjek yang berhubungan dengan alam.
Sumber: Bahan Bimtek KTSP SMK, Direktorat Pembinaan
SMK
Related Post:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar