Karakter merupakan salah
satu pentu keberhasilan dan kesuksesan seseorang. Oleh karena itu pembentukan
karakter mutlak diperlukan sejak dini. Betapapun seseorang memiliki kecerdasan
yang tinggi, apabila karakteranya rendah maka, akan menjadi tidak bermakan. Lalu…unsur-unsur
apa saja yang membentuk karakter manusia tersebut. Secara psikologis dan sosiologis, terdapat
beberapa unsur yang membentuk karakter manusia. Berikut ini unsur-unsur yang
membentuk karakter manusia:
1. Sikap
(attitude)
Sikap merupakan bagian dari
karakter manusia, bahkan dapat dikatakan sebagai cerminan karakter seseorang.
Harrel (Mu’in, 2013: 168) mengatakan bahwa “attitudes is everything”.
Sikap adalah segalanya. Ia mengatakan bahwa sikap merupakan cara berfikir atau
merasakan dalam kaitannya dengan sejumlah persoalan. Dengan mempelajari sikap,
maka akan membantu kita dalam memahami proses kesadaran yang menentukan
tindakan nyata dan tindakan yang mungkin dilakukan individu dalam kehidupan
sosialnya. Oskamp (Mu’in, 2013: 170) menyatakan bahwa: “sikap terbentuk karena
dua aspek pokok, yakni pertama, peristiwa yang memberikan kesan kuat pada
individu (salient incident), yakni
peristiwa traumatik yang mengubah secara dratis kehidupan individu. Kedua,
munculnya objek secara berulang-ulang (repeated
exposure.)”
2. Emosi
(emotion)
Pada dasarnya emosi
merupakan gelaja dinamis yang dialami oleh manusia yang disertai pengaruhnya
pada kesadaran, perilaku dan juga proses fisiologis. Emosi yang ada pada diri
manusia secara umum dapat dibedakan
menjadi beberpa jenis yakni : amarah, kesedihan, rasa takut, kenikmatan, cinta,
terkejut, jengkel dan malu. Sifat-sifat seperti tersebut sudah dapat dipastikan
sellalu muncul dalam diri peserta didik selama proses pendidikan dan
pembelajaran berlangsung. Tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di sekolah
memiliki tugas mengelola emosi anak sehingga dapat dikendalikan sesuai dengan
yang diharapkan.
3. Kepercayaan
(belief)
Kepercayaan merupakan faktor
yang penting dalam membentuk karakter manusia. Kepercayaan akan menjadi ponasi
dalam membina hubungan antar sesama manusia. Kepercayaan merupakan komponen
kognitif manusia dari faktor sosiopsikologis. Kepercayaan memberikan perspektif
pada manusia dalam memandang kenyataan dan memberikan dasar kepada manusia
untuk mengambil pilihan dan keputusan.
Elemen yang sangat penting
dalam membangun kepercayaan adalah sikap keterbukaan atau transparansi.
Keterbukaan sangat penting, karena hal tersebut merupakan awal untuk menilai
tentang suatu hal, kemudian diikuti langkah pengambilan kebijakan atau
keputusan. Selain hal tersebut, kepercayaan juga mengandung beberapa elemen
dasar, yakni :
a. Hasil
keinginan untuk mencapai tujuan tertentu yang begitu kuat sehingga mendorong
orang untuk mengorbankan nilai-nilai yang lain, yang tidak sesuai dengan
pencapaian tujuan.
b. Berdasarkan
pengetahuan tentang cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan
c. Dipengaruhi
oleh kecerdasan dan energi yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
d. Pengeluaran energi
yang sebenarnya dengan satu cara yang tepat untuk mencapai tujuan
4. Kebiasaan
dan Kemauan (habitual and willing)
Kebiasaan merupakan aspek
perilaku manusia yang sifatnya mentap, berlangsung secara otomatis dan tidak
direncanakan. Kebiasaan merupakan suatu hasil dari kegiatan yang berlangsung
berulang-ulang dalam kurun waktu yang lama. Sedangkan kemauan merupakan
dorongan yang ada pada diri manusia untuk melakukan suatu tindakan. Kemauan
mencerminkan karakter seseorang. Kemauan berkaitan erat dengan tindakan
seseorang. Dewey dan Humber (Mu’in, 2013: 178-179) mendefinisikan kemauan sebagai
berikut :
a. Hasil
keinginan untuk mencapai tujuan tertentu yang begitu kuat sehingga mendorong
orang untuk mengorbankan nilai-nilai yang lain, yang tidak sesuai dengan
pencapaian tujuan.
b. Berdasarkan
pengetahuan tentang cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan
c. Dipengaruhi
oleh kecerdasan dan energi yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
d. Pengeluaran
energi yang sebenarnya dengan satu cara yang tepat untuk mencapai tujuan.
5.Konsep
Diri (Self Conseption)
Konsep diri merupakan unsur
yang paling penting dalam pembentukan karakter seseorang. Konsep diri merupakan
suatu proses bagaimana seseorang harus membangun diri, apa yang diinginkan dan
bagaimana seseorang menempatkan diri dalam kehidupannya. Brooks (Mu’in, 2013:
180) mendefinisikan tentang konsep diri sebagai berikut : “those physical,
social, and psycological perceptions of ourselves that we had derived from
experience and our interaction with the others”
Persepsi pisik, sosial dan psikologi diri kita tersebut merupakan hasil
dari pengalaman dan interaksi kita dengan sesama.
Konsep diri memiliki dua
komponen pokok, yaitu komponen kognitif dan komponen afektif. Komponen kognitif
sering disebut citra diri (self image), sedangkan komponen afektif sering
disebut harga diri (self esteem). Konsep diri merupakan cara untuk menangkal
proses kehidupan yang mengikuti arus. Artinya seseorang yang memiliki konsep
diri kuat, maka dirinya tidak akan mudah mengikuti arus kehidupan yang tidak
sesuai dengan norma dan prinsip hidup manusia.
Semoga bermanfaat....!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar