Objek akuntansi adalah transaksi bisnis yang terjadi dalam suatu organisasi
atau badan usaha. Transaksi bisnis ini merupakan aktivitas perusahaan yang
mengakibatkan perubahan pada harta utang ataupun modal. Untuk mencatat kejadian
tersebut, maka diperlukan media pencatatan yang dinamakan akun (account). Kumpulan dari akun-akun yang
saling berhubungan digunakan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitas
bisnisnya dinamakan ’BUKU BESAR”.
Dari informasi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa buku besar adalah
sebagai alat yang digunakan untuk mencatat perubahan-perubahan yang tejadi pada
suatu akun yang disebabkan karena adanya transaksi keuangan. Buku besar berisi
perkiraan-perkiraan yang mengikhtisarkan pengaruh adanya transaksi keuangan
terhadap perubahan pada aktiva, kewajiban dan atau modal suatu perusahaan.
Pencatatan data buku besar dinamakan posting. Posting tersebut merupakan suatu proses memindahkan data dari buku
jurnal ke buku besar. Bagaimana langkah posting tersebut??? Berikut ini
merupakan langkah yang harus dilakukan dalam proses posting dari jurnal ke buku
besar adalah seperti berikut.
1. Yang
pertama adalah pindahkan tanggal kejadian yang ada pada jurnal ke kolom tanggal
di buku besar yang bersangkutan.
2. Pindah
jumlah debet ataupun jumlah kredit ke kolom debet dan kredit pada buku besar
yang bersangkutan.
3.
Catat
nomor halaman jurnal (ref) ke kolom referensi/ref buku besar yang bersangkutan
4.
Penjelasan
atau keterangan singkat di kolom keterangan pada jurnal bisa dipindahkan sama
juga di buku besar.
Fungsi Akun Buku Besar
Penyelenggaraan buku besar pada perusahaan berfungsi sebagai berikut:
1. Sebagai alat untuk meringkas data transaksi yang telah
dicatat dalam jurnal (umum).
2. Sebagai alat untuk menggolongkan data keuangan serta
dapat untuk mengetahui jumlah atau keadaan rekening (akun) yang sebenarnya
apakah ada perbedaan atau tidak.
3. Sebagai dasar penggolongan transaksi yang ada atau telah
dicatat dalam jurnal.
4. Sebagai bahan atau informasi untuk menyusun laporan
keuangan.
Bentuk Akun Buku Besar Perusahaan
Akun Dua Kolom (T account)
Bentuk akun yang paling sederhana adalah ”akun T atau T account”.
Akun ini berbentuk dua kolom. Terdapat tiga bagian pokok dari akun ini yakni :
identitas dan nomor akun, bagian untuk mencatat penambahan jumlah akun dan
bagian untuk mencatat pengurangan akun. Perhatikan contoh format berikut ini :
Nama Akun
Debet
|
Kredit
|
Atau :
Nama Akun :......
Nomor Akun : ......
TGL
|
KET
|
Ref
|
DEBET
|
TGL
|
KET
|
Ref
|
KREDIT
|
Keterangan :
Nama Akun : diisi dengan nama akun yang digunakan oleh
perusahaan.
Nomor Akun : diisi dengan kode akun yang bersangkutan
Tgl : diisi dengan
tanggal terjadinya transaksi
Ket : diisi
dengan jenis transaksi yang terjadi
Ref. : merupakan kolom referensi, diisi dengan nama dan nomor halaman buku dari mana data
yang bersangkutan dipindahkan.
yang bersangkutan dipindahkan.
D/K :
diisi dengan jumlah debet atau kredit dari transaksi yang terjadi.
Contoh :
KAS
Debet
Saldo
40.000.000
Penjualan Tunai 13.000.000
Penerimaan Piutang 7.000.000
Total 60.000.000
SALDO 27.000.000
|
Kredit
Pembelian Peralatan 15.000.000
Angsuran Utang 6.000.000
Prive 4.000.000
Biaya-Biaya 8.000.000
Total 33.000.000
|
Bentuk
Akun 3 Kolom
Format dari akun ini adalah sebagai berikut :
Nama Akun :...... Nomor Akun : ......
TGL
|
KET
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
|
Contoh :
Akun: Kas Nomor
Akun : 110
TGL
|
KET
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
|
01/1/2018
|
Saldo awal
|
JU-1
|
40.000
|
-
|
40.000
|
05/1/2018
|
Pembelian alat
|
JU-1
|
-
|
15.000
|
25.000
|
08/1/2018
|
Penjualan tunai
|
JU-1
|
13.000
|
-
|
38.000
|
11/1/2018
|
Angsuran utang
|
JU-1
|
6.000
|
32.000
|
|
10/1/2018
|
Penerimaan Piutang
|
JU-1
|
7.000
|
-
|
39.000
|
20/1/2018
|
Prive
|
JU-1
|
4.000
|
35.000
|
|
25/1/2018
|
Biaya-Biaya
|
JU-1
|
8.000
|
27.000
|
Bentuk
Akun 4 Kolom
Format dari akun ini adalah sebagai berikut :
Nama
Akun :...... Nomor Akun : ......
TGL
|
KET
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
|
|
DEBET
|
KREDIT
|
|||||
Contoh :
Akun: Kas Nomor
Akun : 110
TGL
|
KET
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
|
|
DEBET
|
KREDIT
|
|||||
01/1/2018
|
Saldo awal
|
JU-1
|
40.000
|
-
|
40.000
|
-
|
05/1/2018
|
Pembelian alat
|
JU-1
|
-
|
15.000
|
25.000
|
-
|
08/1/2018
|
Penjualan tunai
|
JU-1
|
13.000
|
-
|
38.000
|
-
|
11/1/2018
|
Angsuran utang
|
JU-1
|
-
|
6.000
|
32.000
|
-
|
10/1/2018
|
Penerimaan Piutang
|
JU-1
|
7.000
|
-
|
39.000
|
-
|
20/1/2018
|
Prive
|
JU-1
|
-
|
4.000
|
35.000
|
-
|
25/1/2018
|
Biaya-Biaya
|
JU-1
|
-
|
8.000
|
27.000
|
-
|
Penggolongan
Akun
Pada dasarnya akun-akaun yang dalam perusahaan dapat digolongkan menjadi
dua, yakni akun-akun riel dan akun-akun nominal. Akun-akun riel merupakan
akun-akun yang merupakan unsur-unsur laporan neraca, sedangkan akun-akun
nominal merupakan akun-akun yang merupakan unsur-unsur laporan laba rugi. Untuk
lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut ini :
Akun
Riel (Riel Accounts)
Akun riel dibedakan menjadi 3 kelompok, yakni :
#1. AKTIVA (Assets).
Dilihat dari periode pemanfaatannya dalam memperoleh pendapatan, assets
digolongkan menjadi 3 jenis yaitu :
1. Aktiva
Lancar (current Assets), yakni
aktiva yang memiliki masa manfaat dalam rangka memperoleh penghasilan tidak
lebih dari satu periode akuntansi. Artinya aktiva jenis ini memiliki sifat
mudah dicairkan dalam bentuk uang kas, demikian pula sebaliknya. Contoh : kas,
surat berharga, piutang, persediaan barang dagangan dan lain-lain.
2. Aktiva
Tetap (Fixed Assets) yakni
aktiva yang memiliki masa manfaat dalam rangka memperoleh penghasilan lebih
dari satu periode akuntansi. Contoh tanah, gedung, perlatan, kendaraan.
3. Aktiva
Tetap Tidak Berujud (Intangible Assets) yakni aktiva yang secara substansial tidak memiliki
bentuk fisik, tetapi ikut serta berperan dalam memperoleh penghasilan
perusahaan. Aktiva jenis ini biasanya memiliki masa manfaat lebih dari satu
periode akuntansi. Contoh : goodwill.
#2. Kewajiban (Liabilities) adalah sesuai yang harus diselesaikan di masa depan, dengan pengorbanan
aktiva perusahaan, sebagai akibat dari transaksi masa lalu. Kewajiban
dikelompokkan menjadi dua yakni :
1. Kewajiban
Lancar (current liabilities) yakni
kewajiban yang jangka pelunasannya tidak lebih dari satu periode akuntansi.
Contoh : utang dagang, utang gaji, utang beban.
2. Kewajiban
jangka panjang (long terms liabilities) yakni kewajiban yang jangka pelunasannya lebih dari satu
periode akuntansi. Contoh utang hipotek, utang bank, utang obligasi.
#3. Modal Pemilik (Owners Equity), adalah hak milik pemilik perusahaan. Jumlah ini
diperoleh dengan cara aktiva dikurang dengan kewajiban. Ekuitas ini sering juga
disebut dengan aktiva bersih (net assets)
Akun
Nominal (Nominal Accounts)
Akun nominal dibedakan menjadi dua kelompok, yakni :
1. Pendapatan
(Revenue), yakni akun yang
digunakan untuk menampung penghasilan perusahaan selama satu periode akuntansi.
Contoh : pendapatan jasa, penjualan, pendapatan bunga, pendapatan deviden,
pendapatan sewa dan lain-lain.
2. Beban
(Expense) adalah akun yang
digunakan untuk menampung beban-beban yang terjadi dalam satu periode
akuntansi. Contoh : harga pokok penjualan, beban administrasi dan umum, beban
pemasaran.
Pengkodean
Akun
Untuk
mempermudah proses pencatatan, akun pada buku besar perlu diberi kode atau
nomor. Hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi akun-akun tersebut
berdasarkan atas dokumen.
Pemberian
nomor kode diberikan sesuai dengan jumbah dan kebutuhan akun yang terjadi dalam
perusahaan. Dasar pemberian kode adalah berdasarkan pada kelompok akun yang
terjadi dalam perusahaan. Secara garis besar kelompok akun yang ada dibedakan
menjadi lima kelompok yakni :
1.
Kelompok Harta, diawali dengan kode : 1
2.
Kelompok Utang, diawali dengan kode : 2
3.
Kelompok Modal, diawali dengan kode : 3
4.
Kelompok Pendapatan, diawali dengan kode : 4
5.
Kelompok Beban, diawali dengan kode : 5
Berikut
ini diberikan contoh sederhana tentang pemberian kode akun buku besar:
1000 Nomor kelompok harta
1100
Nomor golongan harta lancar
1110..Nomor
sub golongan kas
1111
Kas Umum
( Kas )
1112
Kas Kecil
1113
Selisih Kas
112..Nomor
sub golongan surat berharga :
1121Saham-saham
1122Obligasi
113..Nomor
sub golongan piutang
1131Piutang
wesel
1132Piutang
dagang
dan
seterusnya
1200. Nomor
golongan harta tidak lancar
1210
Nomor sub golongan investasi jangka panjang :
1211 Investasi-Saham PT UNTUNG
1212 Investasi-Saham PT SINAR TIMUR
1221
Nomor sub golongan aktiva tetap berwujud
:
1221 Tanah
1222 Gedung
1223
Akumulasi
Penyusutan Gedung
1224
Mesin-mesin
1225
Akumulasi Penyusutan Mesin-mesin
dan seterusnya
1231 Nomor sub golongan aktiva tetap tidak
berwujud :
1231 Goodwill
1232 Hak Paten
1233 Merk Dagang
dan seterusnya
1251 Nomor sub golongan harta lain-lain :
1251 Gedung Dalam Proses Penyelesaian
2000 Nomor
kelompok Utang
2100 Nomor
golongan utang lancar :
2101
Utang Wesel
2102
Utang Dagang
2103
Utang Gaji
2104
Utang Pajak
dan seterusnya
2200
Nomor kode golongan Utang jangka panjang :
2201
Utang Wesel Jangka Panjang
2202
Utang Hipotik
2203
Utang Obligasi
dan seterusnya
3000
Nomor kode kelompok EKUITAS
3001
Modal Saham
3002
Agio Saham
3003
Modal Sumbangan
3004
Laba belum dibagi
4000 Kelompok Pendapatan Usaha
4001 Pendapatan
Jasa atau Penjualan
4002 Retur
Penjualan dan Potongan Harga
4003 Sales
Discount
5000 Nomor kode kelompok beban usaha
5100 Nomor
kode golongan harga pokok penjualan :
5101 Pembelian
( untuk perusahaan dagang )
5102 Biaya Angkut Pembelian
5103 Retur
Pembelian dan Pengurangan Harga
5104 Potongan Pembelian
5200 Nomor
kode golongan beban penjualan :
5201 Beban Gaji Pegawai Bagian Penjualan
5202 Beban Iklan
5203 Beban Asuransi Bagian Penjualan
5204
Beban
Angkut Penjualan
5205
Beban Perlengkapan Toko
dan seterusnya
5300 Nomor kode golongan beban
administrasi dan umum :
5301
Beban Gaji Pegawai Kantor
5302
Beban Perlengkapan Kantor
5303
Beban Listrik, Air dan Telepon
5304
Beban Penyusutan Peralatan Kantor
5305
Beban Penyusutan Gedung Kantor
dan seterusnya
6000 Nomor kode kelompok
pendapatan dan beban di luar usaha
6100 Nomor kode golongan pendapatan di luar usaha :
6101
Pendapatan Bunga ( untuk perusahaan yang bukan bank )
6102 Pendapatan Sewa (
dalam perusahaan dagang )
6103 Laba Penjualan Surat Berharga ( sebagai investasi jangka pendek )
6104
Laba Penjualan Aktiva Tetap
dan seterusnya
7100 Nomor kode golongan beban di luar usaha :
7101 Beban
Bunga
7102 Rugi
Penjualan Surat Berharga
7103 Rugi
Penjualan Aktiva Tetap
dan seterusnya
Semoga bermanfaat….!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar