Pengelolaan keuangan merupakan
suatu hal yang sangat vital, baik secara individual ataupun non individual
(keluarga atau organisasi). Keuangan dapat diibaratkan sebagai jantungnya
ekonomi rumah tangga, sehingga agar dapat bekerja secara stabil dalam memompa
dana maka perlu pengelolaan secara tepat. Keuangan yang sehat sudah barang
tentu akan berpengaruh pada eksistensi kehidupan dalam rumah tangga. Seperti apakah
pengelolaan keuangan yang sehat itu? Keuangan yang sehat adalah keuangan yang
dikelola sesuai dengan porsinya, yang didasarkan pada skala prioritas. Keuangan
yang dibelanjakan dengan dasar kebutuhan, bukan pada keinginan. Sehingga dapat
dikatakan bahwa sehanya keuangan tidak semata-mata ditentukan oleh besarnya
penghasilan yang diterima oleh seseorang, tetapi lebih pada bagaimana seseorang,
mampu mengelola secara tepat.Faktor utama yang harus diperhatikan adalah bagaimana
agar pengelolaan keuangan dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
Apabila diamati secara
cermat, pada dasarnya penggunaan dana
dapat dijabarkan pada tiga ranah pokok, yakni konsumsi (consumtion), investasi
(investasion) dan tabungan (saving). Konsumsi
mengarah pada pengeluaran untuk operasional kehidupan sehari hari, seperti
sandang pangan, hiburan dan lain-lain. Pengeluaran investasi meliputi
pengeluaran untuk biaya pendidikan, pengembangan usaha dan lain sebagainya. Sedangkan
saving atau tabungan merupakan dana yang disisihkan untuk kepentingan khusus
dan mendadak, biasanya untuk berjaga-jaga di masa mendatang.
Apapun posisi anda, baik
sebagai pelajar, kepala rumah tangga atau apaun posisi anda, dengan sseberapa
besarpun penghasilan yang dimiliki, wajib untuk menerapkan prinsip-prinsip
management dana secara tepat. Bagaimana caranya? Berikut tips sederhana yang
dapat dilakukan agar kondisi keuangan kita tidak amburadul.
#1.
Buat Kalkulasi Penghasilan secara Tepat
Kalkulasi penghasilan
seseorang atau keluarga penting untuk dilakukan. Melalui kegiatan ini kita
dapat mengukur kemampuan ekonomi kita samapi sejauh mana. Yang dimaksud dengan
penghasilan disini adalah uang bersih yang dapat masuk dalam kurun waktu
tertentu, biasanya ini berupa gaji dan penghasilan-penghasilan lain yang sah. Bagaimana
perlakuannya dengan hutang? Apakah dapat dimasukkan ke dalam pengasilan? Tentunya
jelas tidak dapat, karena efek dari hutang adalah adanya keharusan untuk
mengembalikan ditambah dengan bunga. Dari hasil kalkulasi inipun kita bisa
menyusun rencana anggaran secara logis, sehingga tidak mengganggu keuangan rumah
tangga. Sudahkah Anda melakukan kalkulasi terhadap penhasilan Anda?
#2.
Buat List atau Daftar Pengeluaran
List atau faftar pengeluaran
adalah rincian pengeluaran yang mungkin akan dilakukan dalam suatu periode
tertentu. Penyusunan daftar pengeluaran akan membantu kita mengendalikan keuangan
keluarga. Yang perlu digarisbawahi dalam penyusunan daftar ini adalah besarnya
proporsi pengeluaran untuk ranah konsumsi, investasi dan tabungan. Semuanya tentunya
didasarkan pada situasi dan kondisi yang ada. Jika pengeluaran investasi dirasa
baruu dibutuhkan maka proporsi dana dapat diarahkan pada ranah investasi. Demikian
halnya pada ranah konsumsi dan tabungan (saving)
#3.
Tentukan Skala Prioritas
Skala prioritas merupakan
kegiatan menentukan pilihan, mana yang lebih penting dan lebih dahulu untuk
dilakukan. Dalam manajemen anggaran, penentuan skala prioritas sangat penting,
karena kegiatan ini akan membantu dalam pengendalian anggaran. Artinya dengan
anggaran yang terbatas, dapat dilakukan pembelanjaan yang tepat, artinya sesuai
dengan kemampuan keuangan yang ada. Ukuran kemampuan di sini adalah pengeluaran
yang didasarkan pada kebutuhan mendesak, bukan pada keinginan. Karena dengan kondisi
pemasukan yang terbatas, tentunya tidak mungkin semua daftar pengeluaran harus
dibiayai. Apabila dipaksakan tentunya akan mengganggu kondisi ekonomi keluarga.
Dengan penyusunanan skala prioritas yang tepat, sudah tentu akan mambantu kita
terhindar dari kebangkrutan (collabs).
#4.
Buat Evaluasi Anggaran
Evaluasi anggaran adalah
suatu bentuk kegiatan menilai terhadap perbuatan pengelolaan anggaran yang
telah dilakukan. Dari evaluasi anggaran ini akan ditemukan kelebihan-kelebihan
dan kelemahan-kelemahan. Terhadap kelebihan yang ada dapat dipertahankan
sementara yang menjadi titik kelemahan dapat dicarikan solusi yang tepat.
#5.
Tetapkan Rencana Tindak lanjut.
Rencana tindak lanjut adalah
suatu bentuk action dari evaluasi. Tindakan ini pada dasarnya merupakan bentuk
tindakan perbaikan terhadap lemahnya pengelolaan anggaran pada periode
sebelumnya. Melalui rencana tindak lanjut ini, diharapkan dalam sistem
pengelolaan keuangan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Demikian sedikit tips
sederhana yang dapat dibagikan, semoga dapat bermanfaat bagi para pengunjung
web. Ingat kegagalan ekonomi rumah tangga tidak ditentukan oleh besar kecilnya
penghasilan yang dimiliki, tetapi lebih pada manajemen keuangan yang
dilakukannya…!!!
Related Post:
- Mengelola Bisnis Minimarket
- Tantangan Bisnis di Era Modern
- Keahlian dasar di Era Milenial
- Membangun SDM
- Mengelola Bisnis Minimarket
- Mengelola Keuangan di era Revolusi 4.0
- Mengembangkan Jiwa Wirausaha
- Mengoptimalkan Medsos dalam bisnis
- Strategi Bisnis di Era Disruption
- Mengenal Segmentasi Pasar
- Pendukung Usaha Bisnis
- Bisnis dengan Modal kecil...why not?
- Menyiapkan Pribadi Sukses
- Mental Karakter Entreprenuer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar