Sebelum memahami
tentang akuntansi biaya, kita terlebih dahulu harus memahami tentang perusahaan
industri atau manufaktur. Mengapa demikian, karena akuntansi biaya sangat
berkaitan atau bahkan berada pada perusahaan industri. Perusahaan industri, pada
dasarnya adalah perusahaan yang kegiatan utamanya memproses bahan baku 9raw
material) menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Proses
pengolahan bahan baku menjadi produk jadi disebut proses produksi. Dalam
pengolahan ini diperlukan biaya-biaya yang disebut dengan biaya produksi.
Biaya produksi ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan
biaya-biaya lain yang terjadi di pabrik yang disebut dengan biaya overhead
pabrik. Biaya-biaya yang terjadi tersebut perlu dikumpulkan untuk
menentukan harga pokok produksi melalui proses akuntansi yang disebut akuntansi
biaya.
Dari gambaran
tersebut di atas maka, akuntansi biaya adalah suatu proses pencatatan,
pengolongan, peringkasan serta penyajian atas biaya pembuatan (produksi) dan
penjualan produk atau jasa dengan menggunakan cara tertentu serta penafsirannya.
Penyelenggaraan akuntansi biaya adalah untuk menentukan harga pokok
produk, mengendalikan biaya, dan membantu manajemen dalam pengambilan
keputusan.
Akuntansi biaya juga dapat
berfungsi untuk menyediakan informasi keuangan dan menyediakan informasi biaya
produksi.
Objek
dari akuntansi biaya adalah transaksi yang ada dalam perusahaan industri.
Secara umum kegiatan-kegiatan yang biasa terjadi dalam perusahaan industri
adalah sebagai berikut :
a.
Membeli bahan baku untuk sementara
disimpan.
b.
Mengolah bahan baku menjadi produk jadi.
Untuk hal ini dierlukan tenaga kerja.
c.
Menyimpan sementara produk jadi
d.
Menjual Produk Jadi.
Tujuan Akuntansi Biaya
Secara
umum akuntansi biaya bertujuan menyediakan informasi biaya untuk kepentingan
manajemen. Dalam kainyannya dengan kepentingan manajemen, maka tujuan akuntansi
biaya dapat dirinci sebagai berikut :
1.
Menyediakan informasi harga pokok
untuk kepentingan penyusunan laporan keuangan akhir periode.
2.
Menyediakan informasi biaya untuk
membantu manajemen dalam pembuatan anggaran dan perencanaan laba.
3. Menyediakan informasi biaya untuk
kepentingan pengawasan biaya. Dalam hal ini akuntansi biaya menyediakan
informasi biaya sesungguhnya yang terjadi, yang dibandingkan dengan anggaran
yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi dapat diketahui.
4. Menyediakan informasi biaya untuk
pengambilan keputusan yang khusus. Dalam hal ini akuntansi biaya membantu
manajemen dalam hal pengambilan keputusan-keputusan dari beberapa alternatif.
Biaya
Produksi
Dalam
arti sempit biaya adalah pengorbanan
ekonomi untuk mendapatkan barang dan jasa untuk kepentingan perusahaan. Jumlah
biaya yang dikorbankan tersebut secara tidak langsung disebut harga pokok dan
dicatat pada neraca sebagai aktiva. Barang dan jasa tersebut memiliki manfaat
dan memiliki sifat yang langka. Sebagai
contoh dalam suatu perusahaan memiliki persediaan bahan baku produksi senilai
Rp 5.000.000,-. Dari jumlah tersebut Rp 3.500.000,- digunakan untuk proses
produksi. Dari kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa Rp 3.500.000,- merupakan
pengorbanan ekonomi, yang disebut Biaya Bahan Baku.
Sedangkan
dalam arti luas biaya merupakan sumber ekonomi yang dapat diukur dalam satuan
uang baik yang telah terjadi maupun yang
akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dalam perusahaan industri, manajemen biaya
perlu dilakukan dengan tepat, karena untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam
hal penyampaian informasi biaya secara tepat dan akurat. Penyelenggaraan akuntansi
biaya secara tepat akan membantu keberhasilan dalam pengelolaan biaya.
Pada
perusahaan industri atau manufaktur akan dikenal dengan istilah biaya produksi,
yakni biaya yang timbul akibat adanya pembuatan suatu produk. Agar produk yang dihasilkan
memiliki standar kualitas yang baik dengan harga yang terjangkau atau sesuai
dengan mutu produk, maka perlu adanya pengelolaan biaya produksi. Dalam pengelolaan
biaya tersebut maka akan terjadi pengumpulan data, penyajian laporan dan
analisis biaya yang terjadi. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kepentingan manajemen
dalam hal:
a.
Perencanaan laba
b.
Pengawasan biaya
c.
Penilaian persediaan untuk penetapan
laba tahunan
d.
Penetapan harga jual dan kebijaksanaan
harga
e.
Penyediaan data biaya yang relevan
untuk proses analisis bagi pengambilan keputusan.
Penggolongan
Biaya dalam Perusahaan
Data
biaya merupakan alat dasar bagi manajemen dalam melaksanakan fungsi
perencanaan, pengawasan, dan fungsi pengambilan keputusan. Oleh karena itu agar
data biaya yang dihasilkan dari proses akuntansi relevan dengan kepentingan
manajemen, maka biaya-biaya yang terjadi perlu adanya penggolongan dengan
dasar-dasar tertentu. Berikut ini jenis-jenis biaya berdasarkan
pengolongan-penggolongan yang ada.
Penggolongan Biaya Berdasar
Fungsi-Fungsi Pokok Perusahaan
Pada
umumnya perusahaan mempunyai tiga fungsi pokok yakni fungsi produksi, fungsi
pemasaran dan fungsi administrasi dan umum. Berdasarkan hal tersebut biaya juga
digolongkan dalam tiga kelompok yakni :
a. Biaya Produksi
Biaya Produksi
adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi
yang siap untuk dijual. Biaya ini dikelompokkkan menjadi tiga, yaitu : biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
b. Biaya Pemasaran
Biaya peasaran
adalah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam kaitanya dengan penjualan
dan pengenalan produk pada konsumen. Contoh : biaya iklan, gaji tenaga pemasar,
gaji manajer pemasaran dan lain-lain.
c. Biaya Administrasi dan Umum
Biaya Administrasi dan umum adalah biaya yang
terjadi dalam kaitanya pengaturan dan koordinasi kegiatan yang ada dalam
perusahaan (terutama kegiata produksi). Contoh gaji bagian administrasi dan
umum.
Penggolongan Biaya berdasar Sesuatu
yang Dibiayai
a. Biaya Produksi Langsung
Biaya ini merupakan biaya yang terjadi , penyebab satu-satunya karena
ada sesuatu yang dibiayai. Biaya ini langsung diperhitungkan dalam Harga Pokok
Produksi. Biaya Produksi langsung dibagi menjadi dua yakni biaya bahan langsung
dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya bahan langsung
adalah semua biaya yang membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dari
barang jadi dan dapat langsung diperhitungkan ke dalam harga pokok produk.
Contoh :
kayu untuk membuat mebel, baja untuk membuat kerangka mobil, kapas untuk
membuat benang, minyak mentah untuk membuat bensin, tanah liat utuk membuat
genting dan sebagainya.
Biaya tenaga kerja langsung,
yakni biaya/upah buruh yang secara fisik berhubungan langsung dengan pembuatan
produk, dan jasanya dapat langsung diperhitungkan dalam harga pokok produk.
Cotoh :
upah pembuat meja, upah tukang jahit, upah perakit mobil, upah pembuat genting
dan sebagainya.
b. Biaya Produksi Tak langsung
Biaya ini disebut juga dengan Biaya Overhead Pabrik (BOP), yakni biaya
yang diperlukan untuk pembuatan produk, selain biaya bahan langsung dan biaya
tenaga kerja langsung. Termasuk dalam kelompok biaya tak langsung adalah :
1)
Biaya
bahan penolong, yakni biaya bahan yang diperlukan untuk
pembuatan produk, yang penggunaannya keciul atau terlalu sulit untuk
memperlakukan sebagai bahan langsung.
2) Biaya
Tenaga Kerja Tak Langsung, yakni biaya gaji dan upah yang
secara fisik tidak berhubungan langsung dengan pembauatn produk. Misal gaji
mandor, pengawas pabrik, penjaga pabrik dan sebagainya.
3) Biaya
produksi tak langsung lainnya, misalnya Biaya Listrik
pabrik dan pembangkit tenaga, biaya penyusutan mesin dan peralatan pabrik,
biaya penyusutan gedung pabrik, biaya asuransi gedung dan mesin pabrik, Pajak
Bumi dan Bangunan Pabrik dan sebagainya.
Biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja tak langsung disebut biaya
primer sedangkan biaya tenaga kerja tak langsung dan biaya overhead pabrik
disebut biaya konversi.
Penggolongan Biaya berdasar
hubungannya dengan Volume Kegiatan
Atas
dasar hubugannya dengan volume kegiaytan, biaya digolongkan menjadi :
a. Biaya
Tetap (konstan), yakni biaya yang jumlahnya sampai
tingkat tertentu relatif tetap, tak terpangaruh oleh perubahan volume kegiatan.
Contoh : gaji pelaksana produksi, penyusutan aktiva tetap , pajak bumu da
bangunan, amortisasi patent, biaya sewa, biaya asuransi dan lain-lain.
b. Biaya
Variabel, yakni biaya yang jumlahnya selalu berubah sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya bahan langsung, BTKL, bahan
bakar, listrik, uang lembur dan lain-lain.
c. Biaya
semi variabel, yakni biaya-biaya yang mempunyai unsur-unsur
tetap dan variabel. Biaya ini sering disebut dengan biaya campuran (mix cost).
Contoh : biaya pemeriksaan, pengawasan, jasa bagian penggajian, jasa bagian
kalkulasi, biaya pemeliaharaan dan perbaikan mesin, biaya pemanasan dan
penerangan.
Penggolongan Biaya berdasar Jangka
Waktu Manfaatnya
Untuk
penentuan laba rugi dan pentuan harga pokok produk secara teliti, maka biaya
digolongkan atas dasar hubungan dengan pembebanannya dengan periode akuntansi
tertentu. Untuk kepentingan tersebut, maka pengeluaran digolongkan menjadi :
a. Pengeluaran Modal ( capital
expenditure)
Yakni pengeluaran yang manfaatnya dinikmati selama lebih dari satu periode akuntansi.
Pengeluaran modal pada saat terjadinya dicatat sebagai aktiva dan dibebankan
pada periode-periode akuntansi yang menikmati manfaatnya. Misalnya dengan cara
mengalokasikan sebagian harga perolehannya sebagai beban penyusutan.
a. Pengeluaran Penghasilan ( revenue
expenditure)
Yakni pengeluaran yang manfaatnya hanya dinikmati dalam periode
akuntansi saat terjadinya pengeluaran itu. Pengeluaran penghasilan pada periode
terjadinya , merupakan beban yang dipertemukan dengan penghasilan yang
diperoleh pada periode yang bersangkutan.
Untukmenentukan
apakah suatu pengeluaran terasuk pengeluaran modal atau penghasilan juga dapat
dilihat atas dasar nilainya. Jika nilainya relatif kecil maka digolongkan dalam
pengeluaran penghasilan, misalnya beban pemeliharaan mesin, beban listrik dan
telepon, gaji akuntan, komisi penjualan dan lain-lain.
Untuk menunjang materi ini, maka dapat diikuti juga paparan materi pada youtube chanel sebagai berikut:
Semoga bermanfaat....!!!!
Related Post:
Related Post:
Ulasan yang bagus gan.
BalasHapusJangan lupa kunjungi situs akuntansi dan bisnis
https://akupecintaakuntansi.blogspot.com/