Rabu, 12 Desember 2018

Persamaan Dasar Akuntansi


Persamaan dasar akuntansi adalah persamaan yang menggambarkan hubungan antara harta, utang, dan modal yang dimiliki oleh perusahaan. Rumus persamaan dasar akuntansi adalah harta sama dengan utang.

Harta = Utang + Modal

Harta merupakan sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan. Contohnya, kas, piutang usaha, perlengkapan, peralatan, tanah, bangunan, dan lain-lain.
Utang adalah kewajiban yang harus dikeluarkan perusahaan kepada pihak lain karena melakukan pinjaman. Contohnya, utang bank, utang gaji, utang usaha, utang pembelian barang-barang.
Modal adalah hak pemilik dana/pemegang saham atas harta perusahaan.
perhatikan gambar berikut tentang komponen Harta dan Utang!


Dalam penghitungan transaksi keuangan menggunakan persamaan dasar ini, ada dua hal yang perlu kamu ingat, yaitu pendapatan dan biaya.
Pendapatan adalah perolehan aset atau sumber ekonomi sebagai imbalan atas penyerahan barang atau jasa. Pendapatan terdiri dari pendapatan usaha (diperoleh dari aktivitas utama perusahaan) dan pendapatan lain-lain (misalnya pendapatan bunga, pendapatan dari hasil menjual aset tetap, dan lain-lain).
Beban adalah sejumlah pengeluaran yang dilakukan perusahaan dalam rangka memperoleh pendapatan atau laba. Beban terdiri dari beban usaha dan beban lain-lain. Beban usaha adalah beban yang berhubungan langsung dengan kegiatan utama perusahaan, seperti beban gaji, iklan, listrik, dan lain- lain. Beban lain-lain adalah beban yang bukan dari kegiatan operasional / rutin perusahaan, misalnya beban bunga, beban pengurusan izin, dan lain-lain.
Berikut ini diberikan contoh kasus, untuk mempertajam pemahaman tentang persamaan dasar akuntansi.
Pada tanggal 1 Juli 2017 Nn. Risma mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang jasa menjahit, diberi nama “RISMA TAILOR”. Sebagai investasi pada perusahaannya, Risma menyerahkan uang tunai sebesar  Rp 25.000.000,00. Akibat kejadian tersebut, adalah berdirinya perusahaan dengan nama “RISMA TAILOR” yang harta dan kewajiban terpisah dari harta dan kewajiban Risma secara pribadi.
Transaksi penerimaan uang tunai sebesar Rp 25.000.000,00 (dipandang dari sudut perusahaan) mengakibatkan timbulnya harta yang dimiliki perusahaan berupa uang tunai sebesar Rp 25.000.000,00. Disisi lain timbul kewajiban  perusahaan kepada Risma juga sebesar Rp 25.000.000,00. Dipandang dari sudut Risma sebagai pemilik perusahaan, jumlah Rp 25.000.000,00 merupakan hak (tuntutan) pemilik atas harta yang dimiliki perusahaannya. Oleh karena itu jumlah tersebut oleh perusahaan akan dicatat sebagai “Modal Risma”.
Dalam hal seluruh harta perusahaan berasal dari pemilik seperti dalam contoh di atas, maka harta (assets) perusahaan akan sama dengan hak (tuntutan) pemilik atas harta yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian assets perusahaan sama dengan modal pemilik, disingkat  A = M.  Persamaan ini disebut persamaan akuntansi.
Jika setelah terjadi transaksi di atas “RISMA TAILOR” membeli peralatan seperti mesin jahit, mesin obras dan sebagainya, seharga Rp 15.000.000,00 dengan pembayaran kredit, akibat transaksi tersebut susunan harta perusahaan menjadi sebagai berikut :
Uang tunai,          ……………………………………………     Rp        25.000.000,00
Peralatan jahit,     …………………………………...............    Rp        15.000.000,00
Jumlah harta perusahaan, …………………………............    Rp        40.000.000,00
Harta perusahaan tersebut di atas, berasal dari :
Risma sebagai pemilik ( Modal Risma ), .………….........      Rp        25.000.000,00
Kreditur ( Hutang Usaha ), …………………………............    Rp        15.000.000,00
Hutang Usaha  +  Modal Risma …………………………..      Rp        40.000.000,00
            
Dari uraian di atas, tampak bahwa jumlah harta perusahaan (assets) sebesar   Rp 40.000.000,00 sama dengan Hutang Usaha Rp 15.000.000,00 ditambah Modal Risma Rp 25.000.000,00. Dengan kata lain Assets sama dengan Hutang ditambah Modal, sehingga persamaan dasar akuntansi menjadi :
Sebagai ilustrasi sebagai berikut ini adalah transaksi-transaksi yang terjadi pada “RISMA TAILOR” selama bulan Juli 2017 serta catatan pengaruhnya terhadap persamaan dasar akuntansi:
Transaksi 1 (T.1)
“RISMA TAILOR” menerima uang tunai dari Nn. Risma sebagai pemilik perusahaan sebesar  Rp 25.000.000,00 untuk setoran modal.
Perubahan posisi “RISMA TAILOR” sebagai akibat terjadinya transaksi di atas adalah : Di satu sisi timbul atau bertambahnya harta perusahaan berupa uang tunai sebesar  Rp 25.000.000,00 diimbangi dengan timbulnya kewajiban kepada pemilik sebesar  Rp 25.000.000,00. Catatan transaksi di atas dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai berikut :
HARTA
=   UTANG
+    MODAL
Ket.
Kas

Modal Risma
T.1
25.000.000,-

25.000.000,-
Saldo 
25.000.000,-

25.000.000,-

Transaksi 2 (T.2)
“RISMA TAILOR” membeli peralatan jahit ( mesin jahit, mesin obras, dan lain-lain ) seharga Rp 15.000.000,00. Pembayaran dilakukan secara kredit.
Transaksi tersebut adalah transaksi pembelian kredit (on account) . Pengaruhnya terhadap posisi keuangan perusahaan adalah: Penambahan harta perusahaan berupa “peralatan” (equipment) seharga Rp 15.000.000,00 diimbangi dengan penambahan atau timbulnya kewajiban kepada kreditur berupa “hutang usaha” atau “hutang dagang” (account payable) sebesar Rp 15.000.000,00.
Catatan transaksi tersebut dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai berikut :
HARTA
=   UTANG
+    MODAL
Ket.
Kas
Peralatan
=
Modal Risma
Saldo 
Rp 25.000.000,-
-
=            -
Rp 25.000.000,-
T.2
-
Rp 15.000.000,-
=     Rp 15.000.000,-
-
Saldo 
Rp 25.000.000,-
Rp 15.000.000,-
=     Rp 15.000.000,-
Rp 25.000.000,-

Transaksi 3 (T.3)
“RISMA TAILOR” membeli perlengkapan jahit (kancing, benang, kain keras, resluiting dan sebagainya) seharga Rp 600.000,00. Pembayaran tunai.
Perubahan posisi keuangan sebagai akibat transaksi di atas adalah bertambahnya harta perusahaan berupa perlengkapan (supplies), seharga Rp 600.000,00 yang diimbangi dengan berkurangnya harta perusahaan berupa uang tunai ( kas ) sebesar Rp 600.000,00. Perubahan tersebut dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai berikut :
HARTA
=   UTANG
+    MODAL
Ket.
Kas
Perlengkpn
Peralatan

Modal Risma
Saldo 
25.000.000
-
15.000.000,-
15.000.000,-
25.000.000
T.3
( 600.000 )
600.000
-
-
-
Saldo 
24.400.000
600.000
15.000.000,-
15.000.000,-
25.000.000

Transaksi 4 (T.4)
“RISMA TAILOR”  membayar hutang kepada kreditur atas pembelian peralatan sebesar Rp 5.000.000,00
Transaksi di atas mengakibatkan berkurangnya harta perusahaan yaitu uang tunai (kas) sebesar Rp 5.000.000,00 dan berkurangnya “hutang usaha” juga sebesar Rp 5.000.000,00. Perubahan tersebut dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai berikut :
HARTA
=   UTANG
+    MODAL
Ket.
Kas
Perlngkpn
Peralatan

Modal Risma
Saldo 
24.400.000
600.000
15.000.000,-
15.000.000,-
25.000.000
T.4
( 5.000.000 )
-
-
( 5.000.000 )
-
Saldo 
19.400.000
600.000
15.000.000,-
10.000.000,-
25.000.000

Transaksi 5 (T.5)
Selama bulan Juli 2017 untuk pekerjaan yang telah selesai dan diserahkan kepada pelanggan “RISMA TAILOR” menerima pembayaran sebesar Rp 5.200.000,00.
Jumlah yang diterima atau yang menjadi tagihan (piutang) yang terjadi karena penyerahan jasa atau barang, disebut pendapatan (revenue). Laba bersih yang diperoleh perusahaan pada akhirnya adalah hak pemilik perusahaan. Oleh karena itu setiap terjadi pendapatan akan mengakibatkan penambahan terhadap “Modal Pemilik”. Dengan demikian transaksi di atas mengakibatkan penambahan terhadap Modal Pemilik.
Dengan demikian transaksi di atas mengakibatkan penambahan harta perusahaan berupa uang kas Rp 5.200.000,00 dan penambahan modal pemilik sebesar Rp 5.200.000,00. Catatan tersebut dalam persamaan akuntansi akan tampak sbb :
HARTA
=   UTANG
+    MODAL
Ket.
Kas
Perlngkpn
Peralatan

Modal Risma
Saldo 
19.400.000
600.000
15.000.000,-
10.000.000,-
25.000.000
T.5
5.200.000
-
-
-
5.200.000
Saldo 
24.600.000
600.000
15.000.000,-
10.000.000,-
30.200.000


Transaksi 6 (T.6)
“RISMA TAILOR” menyerahkan pekerjaan yang telah selesai berupa pakaian seragam karyawan kepada PT NUSANTARA. Harga faktur Rp 1.600.000,00 pembayaran dalam 15 hari.
Penyerahan atau penjualan jasa atau barang dengan pembayaran beberapa hari setelah terjadinya transaksi penjualan, mengakibatkan terjadi tagihan (piutang) perusahaan kepada pihak lain. Dengan demikian transaksi di atas mengakibatkan penambahan harta berupa timbulnya “piutang usaha” (account receivable) sebesar Rp 1.600.000,00 dan penambahan terhadap modal pemilik sebesar Rp 1.600.000,00.
Catatan perubahan tersebut dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai berikut :
HARTA
=   UTANG
+ MODAL
Ket.
Kas
Piutang
Perlengkpn
Peralatan

Modal Risma
Saldo 
24.600.000
-
600.000
15.000.000,-
10.000.000,-
30.200.000
T.6
-
1.600.000
-
-
-
1.600.000
Saldo 
24.600.000
1.600.000
600.000
15.000.000,-
= 10.000.000,-
31.800.000

Transaksi 7 (T.7)
“RISMA TAILOR”  membayar beban usaha sebagai berikut :
Beban Gaji,       …………………………………       Rp  2.800.000,00
Beban Listrik dan Telepon,   ……………………     Rp     350.000,00
Beban Sewa Ruangan, …………………………     Rp     500.000,00
Beban lain-lain,  …………………………………     Rp     250.000,00
Jumlah,  ………………………………………….      Rp 3.900.000,00
                                                                                               
Jumlah-jumlah   yang dibayarkan atau yang menjadi hutang untuk membayar jasa yang diterima dari pihak lain, dan dapat dihubungkan (dikurangkan) kepada pendapatan yang diperoleh  pada periode yang sama, disebut “beban” (expense).
Terjadinya beban merupakan kerugian atau mengurangi pendapatan yang pada akhirnya mengurangi hak pemilik perusahaan. Oleh karena itu  setiap terjadi beban mengakibatkan pengurangan terhadap modal pemilik. Jadi transaksi di atas mengakibatkan pengurangan terhadap kas dan pengurangan terhadap modal pemilik, masing-masing sebesar   Rp 3.900.000,00.
Dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai berikut :
HARTA
=  UTANG
+  MODAL
Ket.
Kas
Piutang
Perlengkpn
Peralatan

Modal Risma
Saldo 
24.600.000
1.600.000
600.000
15.000.000,-
=  10.000.000,-
31.800.000
T.7
( 3.900.000 )
-
-
-
=           -
( 3.900.000 )
Saldo 
20.700.000
1.600.000
600.000
15.000.000,-
= 10.000.000,-
27.900.000

Transaksi 8 (T.8)
“RISMA TAILOR” menerima uang tunai dari PT. Menoreh sebagai pembayaran hutangnya sebesar Rp 1.000.000,00.
Transaksi di atas mengakibatkan penambahan terhadap kas perusahaan dan pengurangan terhadap “piutang”, masing-masing sebesar Rp 1.000.000,00.
Catatan perubahan tersebut dalam persamaan akuntansi tampak sebagai berikut :
HARTA
=   UTANG
+    MODAL
Ket.
Kas
Piutang
Perlengkpn
Peralatan

Modal Risma
Saldo 
20.700.000
1.600.000
600.000
15.000.000,-
= 10.000.000,-
27.900.000
T.8
1.000.000
(1.000.000)
-
-
=             -
-
Saldo 
21.700.000
   600.000
600.000
15.000.000,-
= 10.000.000,-
27.900.000

Transaksi 9 (T.9)
Risma mengambil uang tunai dari kas perusahaan sebesar Rp 500.000,00 untuk keperluan pribadi.
Pengambilan harta perusahaan untuk kepentingan pribadi pemilik merupakan penarikan kembali modal pemilik (drawing), disebut juga dengan “prive pemilik”.
Dengan demikian transaksi di atas mengakibatkan pengurangan terhadap kas perusahaan dan pengurangan terhadap modal pemilik, masing-masing sebesar Rp 500.000,00.
Catatan perubahan tersebut dalam persamaan akuntansi tampak sebagai berikut :
HARTA
=   UTANG
+    MODAL
Ket.
Kas
Piutang
Perlengkpn
Peralatan

Modal Risma
Saldo
21.700.000
600.000
600.000
15.000.000,-
=10.000.000,-
27.900.000
T.9
(500.000)
-
-
-
=            -
(500.000)
Saldo
21.200.000
600.000
600.000
15.000.000,-
= 10.000.000,-
27.4 00.000

Transaksi 10 (T.10)
Setelah diadakan pemeriksaan dan perhitungan atas sisa perlengkapan pada 31 Juli 2017  seharga Rp 100.000,00.
Perlengkapan atau barang habis pakai, dibeli oleh perusahaan dengan tujuan untuk dipakai dalam menyelesaikan pekerjaan. Oleh karena itu perlengkapan yang habis dipakai merupakan harta perusahaan yang dikorbankan, jadi merupakan kerugian atau beban.  Saldo akhir “perlengkapan” dalam persamaan akuntansi di atas, seharga Rp 600.000,00. Jumlah tersebut adalah harga perlengkapan yang dibeli atau disediakan untuk dipakai pada bulan Juli 2017. Pada akhir Juli  sisa perlengkapan seharga Rp 100.000,00. Dengan demikian perlengkapan yang habis dipakai selama bulan Juli 2017 adalah :   Rp 600.000,00 – Rp 100.000,00 = Rp 500.000,00.  Jumlah tersebut adalah “Beban perlengkapan” ( supplies expense ).
Catatan transaksi di atas dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai berikut :
HARTA
=   UTANG
+    MODAL
Ket.
Kas
Piutang
Perlengkpn
Peralatan

Modal Risma
Saldo
21.200.000
600.000
600.000
15.000.000,-
= 10.000.000,-
27.4 00.000
T.10
-
-
(500.000)
-
=           -
(500.000)
Saldo
21.200.000
600.000
100.000
15.000.000,-
= 10.000.000,-
26.9 00.000

Catatan perubahan posisi keuangan “RISMA TAILOR” sebagai akibat terjadinya transaksi selama bulan Juli 2017, secara keseluruhan tampak dalam persamaan akuntansi sebagai berikut :
HARTA
=   UTANG
+    MODAL
Ket.
Kas
Piutang
Perlengkpn
Peralatan

Modal Risma
T.1
25.000.000
-
-
-
-
25.000.000
Saldo
25.000.000
-
-
-
-
25.000.000
T.2
-
-
-
15.000.000,-
15.000.000,-
-
Saldo
25.000.000
-
-
15.000.000,-
15.000.000,-
25.000.000
T.3
( 600.000 )
-
600.000
-
-
-
Saldo
24.400.000
-
600.000
15.000.000,-
15.000.000,-
25.000.000
T.4
( 5.000.000 )
-
-
-
( 5.000.000 )
-
Saldo
19.400.000
-
600.000
15.000.000,-
10.000.000,-
25.000.000
T.5
5.200.000
-
-
-
-
5.200.000
Saldo
24.600.000
-
600.000
15.000.000,-
10.000.000,-
30.200.000
T.6
-
1.600.000
-
-
-
1.600.000
Saldo
24.600.000
1.600.000
600.000
15.000.000,-
= 10.000.000,-
31.800.000
T.7
( 3.900.000 )
-
-
-
=             -
( 3.900.000 )
Saldo
20.700.000
1.600.000
600.000
15.000.000,-
= 10.000.000,-
27.900.000
T.8
1.000.000
(1.000.000)
-
-
=             -
-
Saldo
21.700.000
600.000
600.000
15.000.000,-
= 10.000.000,-
27.900.000
T.9
(500.000)
-
-
-
=            -
(500.000)
Saldo
21.200.000
600.000
600.000
15.000.000,-
= 10.000.000,-
27.4 00.000
T.10
-
-
(500.000)
-
=           -
(500.000)
Saldo
21.200.000
600.000
100.000
15.000.000,-
= 10.000.000,-
26.9 00.000
Keterangan :
a  =  pendapatan jasa
b  =  pendapatan jasa
c  =  beban usaha  :     Beban Gaji, ………………………..          Rp        2.800.000,00
                                    Beban listrik dan telepon, …………        Rp           350.000,00                                                                               Beban sewa ruangan, ……………..        Rp           500.000,00
                                     Beban lain-lain, ……………………         Rp           250.000,00
d  =  pengambilan pribadi pemilik

e  =  beban usaha : beban perlengkapan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar