Persamaan
dasar akuntansi adalah persamaan yang menggambarkan
hubungan antara harta, utang, dan modal yang dimiliki oleh perusahaan. Rumus
persamaan dasar akuntansi adalah harta sama dengan utang.
Harta = Utang + Modal
Harta
merupakan sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan. Contohnya,
kas, piutang usaha, perlengkapan, peralatan, tanah, bangunan, dan lain-lain.
Utang
adalah kewajiban yang harus dikeluarkan perusahaan kepada
pihak lain karena melakukan pinjaman. Contohnya, utang bank, utang gaji, utang
usaha, utang pembelian barang-barang.
Modal
adalah hak pemilik dana/pemegang saham atas harta perusahaan.
perhatikan gambar berikut tentang komponen Harta dan Utang!
Dalam
penghitungan transaksi keuangan menggunakan persamaan dasar ini, ada dua hal
yang perlu kamu ingat, yaitu pendapatan dan biaya.
Pendapatan adalah perolehan aset atau sumber
ekonomi sebagai imbalan atas penyerahan barang atau jasa. Pendapatan terdiri
dari pendapatan usaha (diperoleh dari aktivitas utama perusahaan) dan
pendapatan lain-lain (misalnya pendapatan bunga, pendapatan dari hasil menjual
aset tetap, dan lain-lain).
Beban adalah sejumlah pengeluaran yang dilakukan
perusahaan dalam rangka memperoleh pendapatan atau laba. Beban terdiri dari
beban usaha dan beban lain-lain. Beban usaha adalah beban yang berhubungan
langsung dengan kegiatan utama perusahaan, seperti beban gaji, iklan, listrik,
dan lain- lain. Beban lain-lain adalah beban yang bukan dari kegiatan
operasional / rutin perusahaan, misalnya beban bunga, beban pengurusan izin,
dan lain-lain.
Berikut ini diberikan contoh kasus, untuk mempertajam pemahaman tentang
persamaan dasar akuntansi.
Pada tanggal 1 Juli 2017 Nn. Risma mendirikan perusahaan yang bergerak di
bidang jasa menjahit, diberi nama “RISMA
TAILOR”. Sebagai investasi pada perusahaannya, Risma menyerahkan uang tunai
sebesar Rp 25.000.000,00. Akibat
kejadian tersebut, adalah berdirinya perusahaan dengan nama “RISMA TAILOR” yang
harta dan kewajiban terpisah dari harta dan kewajiban Risma secara pribadi.
Transaksi penerimaan uang tunai sebesar Rp 25.000.000,00 (dipandang dari
sudut perusahaan) mengakibatkan timbulnya harta yang dimiliki perusahaan berupa
uang tunai sebesar Rp 25.000.000,00. Disisi lain timbul kewajiban perusahaan kepada Risma juga sebesar Rp
25.000.000,00. Dipandang dari sudut Risma sebagai pemilik perusahaan, jumlah Rp
25.000.000,00 merupakan hak (tuntutan) pemilik atas harta yang dimiliki
perusahaannya. Oleh karena itu jumlah
tersebut oleh perusahaan akan dicatat sebagai “Modal Risma”.
Dalam hal seluruh harta perusahaan berasal dari pemilik seperti dalam
contoh di atas, maka harta (assets)
perusahaan akan sama dengan hak (tuntutan) pemilik atas harta yang dimiliki
perusahaan. Dengan demikian assets perusahaan sama dengan modal pemilik,
disingkat A = M. Persamaan ini disebut
persamaan akuntansi.
Jika setelah terjadi transaksi di atas “RISMA TAILOR” membeli peralatan
seperti mesin jahit, mesin obras dan sebagainya, seharga Rp 15.000.000,00
dengan pembayaran kredit, akibat transaksi tersebut susunan harta perusahaan
menjadi sebagai berikut :
Uang tunai, …………………………………………… Rp 25.000.000,00
Peralatan jahit, …………………………………...............
Rp 15.000.000,00
Jumlah harta perusahaan, …………………………............ Rp 40.000.000,00
Harta perusahaan tersebut di atas, berasal dari :
Risma sebagai pemilik ( Modal Risma ), .…………......... Rp 25.000.000,00
Kreditur ( Hutang Usaha ), …………………………............ Rp 15.000.000,00
Hutang Usaha
+ Modal Risma ………………………….. Rp 40.000.000,00
Dari uraian di atas, tampak bahwa jumlah harta perusahaan (assets)
sebesar Rp 40.000.000,00 sama dengan
Hutang Usaha Rp 15.000.000,00 ditambah Modal Risma Rp 25.000.000,00. Dengan
kata lain Assets sama dengan Hutang ditambah Modal, sehingga persamaan dasar
akuntansi menjadi :
Sebagai ilustrasi sebagai berikut ini adalah transaksi-transaksi yang
terjadi pada “RISMA TAILOR” selama bulan Juli 2017 serta catatan pengaruhnya
terhadap persamaan dasar akuntansi:
Transaksi 1 (T.1)
“RISMA TAILOR” menerima uang tunai dari Nn. Risma sebagai pemilik
perusahaan sebesar Rp 25.000.000,00
untuk setoran modal.
Perubahan posisi “RISMA TAILOR” sebagai akibat terjadinya transaksi di atas
adalah : Di satu sisi timbul atau bertambahnya harta perusahaan berupa uang
tunai sebesar Rp 25.000.000,00 diimbangi
dengan timbulnya kewajiban kepada pemilik sebesar Rp 25.000.000,00. Catatan transaksi di atas
dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai berikut :
HARTA
|
=
UTANG
|
+
MODAL
|
|
Ket.
|
Kas
|
Modal
Risma
|
|
T.1
|
25.000.000,-
|
25.000.000,-
|
|
Saldo
|
25.000.000,-
|
25.000.000,-
|
Transaksi 2 (T.2)
“RISMA TAILOR” membeli peralatan jahit ( mesin jahit, mesin obras, dan
lain-lain ) seharga Rp 15.000.000,00. Pembayaran dilakukan secara kredit.
Transaksi tersebut adalah transaksi pembelian kredit (on account) .
Pengaruhnya terhadap posisi keuangan perusahaan adalah: Penambahan harta perusahaan
berupa “peralatan” (equipment)
seharga Rp 15.000.000,00 diimbangi dengan penambahan atau timbulnya kewajiban
kepada kreditur berupa “hutang usaha” atau “hutang dagang” (account payable)
sebesar Rp 15.000.000,00.
Catatan transaksi tersebut dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai
berikut :
HARTA
|
=
UTANG
|
+
MODAL
|
||
Ket.
|
Kas
|
Peralatan
|
=
|
Modal Risma
|
Saldo
|
Rp
25.000.000,-
|
-
|
= -
|
Rp
25.000.000,-
|
T.2
|
-
|
Rp 15.000.000,-
|
= Rp
15.000.000,-
|
-
|
Saldo
|
Rp 25.000.000,-
|
Rp
15.000.000,-
|
= Rp 15.000.000,-
|
Rp 25.000.000,-
|
Transaksi 3 (T.3)
“RISMA TAILOR” membeli perlengkapan jahit (kancing, benang, kain keras,
resluiting dan sebagainya) seharga Rp 600.000,00. Pembayaran tunai.
Perubahan posisi keuangan sebagai akibat transaksi di atas adalah
bertambahnya harta perusahaan berupa perlengkapan (supplies), seharga Rp
600.000,00 yang diimbangi dengan berkurangnya harta perusahaan berupa uang
tunai ( kas ) sebesar Rp 600.000,00. Perubahan tersebut dalam persamaan
akuntansi akan tampak sebagai berikut :
HARTA
|
=
UTANG
|
+
MODAL
|
|||
Ket.
|
Kas
|
Perlengkpn
|
Peralatan
|
Modal Risma
|
|
Saldo
|
25.000.000
|
-
|
15.000.000,-
|
15.000.000,-
|
25.000.000
|
T.3
|
(
600.000 )
|
600.000
|
-
|
-
|
-
|
Saldo
|
24.400.000
|
600.000
|
15.000.000,-
|
15.000.000,-
|
25.000.000
|
Transaksi 4 (T.4)
“RISMA TAILOR” membayar hutang
kepada kreditur atas pembelian peralatan sebesar Rp 5.000.000,00
Transaksi di atas mengakibatkan berkurangnya harta perusahaan yaitu uang
tunai (kas) sebesar Rp 5.000.000,00 dan berkurangnya “hutang usaha” juga
sebesar Rp 5.000.000,00. Perubahan tersebut dalam persamaan akuntansi akan
tampak sebagai berikut :
HARTA
|
=
UTANG
|
+
MODAL
|
|||
Ket.
|
Kas
|
Perlngkpn
|
Peralatan
|
Modal Risma
|
|
Saldo
|
24.400.000
|
600.000
|
15.000.000,-
|
15.000.000,-
|
25.000.000
|
T.4
|
(
5.000.000 )
|
-
|
-
|
(
5.000.000 )
|
-
|
Saldo
|
19.400.000
|
600.000
|
15.000.000,-
|
10.000.000,-
|
25.000.000
|
Transaksi 5 (T.5)
Selama bulan Juli 2017 untuk pekerjaan yang telah selesai dan diserahkan
kepada pelanggan “RISMA TAILOR” menerima pembayaran sebesar Rp 5.200.000,00.
Jumlah yang diterima atau yang menjadi tagihan (piutang) yang terjadi
karena penyerahan jasa atau barang, disebut pendapatan (revenue). Laba bersih
yang diperoleh perusahaan pada akhirnya adalah hak pemilik perusahaan. Oleh
karena itu setiap terjadi pendapatan akan mengakibatkan penambahan terhadap
“Modal Pemilik”. Dengan demikian transaksi di atas mengakibatkan penambahan
terhadap Modal Pemilik.
Dengan demikian transaksi di atas mengakibatkan penambahan harta perusahaan
berupa uang kas Rp 5.200.000,00 dan penambahan modal pemilik sebesar Rp
5.200.000,00. Catatan tersebut dalam persamaan akuntansi akan tampak sbb :
HARTA
|
=
UTANG
|
+
MODAL
|
|||
Ket.
|
Kas
|
Perlngkpn
|
Peralatan
|
Modal Risma
|
|
Saldo
|
19.400.000
|
600.000
|
15.000.000,-
|
10.000.000,-
|
25.000.000
|
T.5
|
5.200.000
|
-
|
-
|
-
|
5.200.000
|
Saldo
|
24.600.000
|
600.000
|
15.000.000,-
|
10.000.000,-
|
30.200.000
|
Transaksi 6 (T.6)
“RISMA TAILOR” menyerahkan pekerjaan yang telah selesai berupa pakaian
seragam karyawan kepada PT NUSANTARA. Harga faktur Rp 1.600.000,00 pembayaran
dalam 15 hari.
Penyerahan atau penjualan jasa atau barang dengan pembayaran beberapa hari
setelah terjadinya transaksi penjualan, mengakibatkan terjadi tagihan (piutang)
perusahaan kepada pihak lain. Dengan demikian transaksi di atas mengakibatkan
penambahan harta berupa timbulnya “piutang usaha” (account receivable) sebesar
Rp 1.600.000,00 dan penambahan terhadap modal pemilik sebesar Rp 1.600.000,00.
Catatan perubahan tersebut dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai
berikut :
HARTA
|
=
UTANG
|
+ MODAL
|
||||
Ket.
|
Kas
|
Piutang
|
Perlengkpn
|
Peralatan
|
Modal Risma
|
|
Saldo
|
24.600.000
|
-
|
600.000
|
15.000.000,-
|
10.000.000,-
|
30.200.000
|
T.6
|
-
|
1.600.000
|
-
|
-
|
-
|
1.600.000
|
Saldo
|
24.600.000
|
1.600.000
|
600.000
|
15.000.000,-
|
=
10.000.000,-
|
31.800.000
|
Transaksi 7 (T.7)
“RISMA TAILOR” membayar beban usaha
sebagai berikut :
Beban Gaji, ………………………………… Rp 2.800.000,00
Beban Listrik dan Telepon, …………………… Rp 350.000,00
Beban Sewa Ruangan, ………………………… Rp 500.000,00
Beban lain-lain,
………………………………… Rp 250.000,00
Jumlah,
…………………………………………. Rp 3.900.000,00
Jumlah-jumlah yang dibayarkan atau
yang menjadi hutang untuk membayar jasa yang diterima dari pihak lain, dan
dapat dihubungkan (dikurangkan) kepada pendapatan yang diperoleh pada periode yang sama, disebut “beban”
(expense).
Terjadinya beban merupakan kerugian atau mengurangi pendapatan yang pada
akhirnya mengurangi hak pemilik perusahaan. Oleh karena itu setiap terjadi beban mengakibatkan
pengurangan terhadap modal pemilik. Jadi transaksi di atas mengakibatkan
pengurangan terhadap kas dan pengurangan terhadap modal pemilik, masing-masing
sebesar Rp 3.900.000,00.
Dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai berikut :
HARTA
|
= UTANG
|
+ MODAL
|
||||
Ket.
|
Kas
|
Piutang
|
Perlengkpn
|
Peralatan
|
Modal Risma
|
|
Saldo
|
24.600.000
|
1.600.000
|
600.000
|
15.000.000,-
|
= 10.000.000,-
|
31.800.000
|
T.7
|
(
3.900.000 )
|
-
|
-
|
-
|
= -
|
( 3.900.000
)
|
Saldo
|
20.700.000
|
1.600.000
|
600.000
|
15.000.000,-
|
= 10.000.000,-
|
27.900.000
|
Transaksi 8 (T.8)
“RISMA TAILOR” menerima uang tunai dari PT. Menoreh sebagai pembayaran
hutangnya sebesar Rp 1.000.000,00.
Transaksi di atas mengakibatkan penambahan terhadap kas perusahaan dan
pengurangan terhadap “piutang”, masing-masing sebesar Rp 1.000.000,00.
Catatan perubahan tersebut dalam persamaan akuntansi tampak sebagai berikut
:
HARTA
|
=
UTANG
|
+
MODAL
|
||||
Ket.
|
Kas
|
Piutang
|
Perlengkpn
|
Peralatan
|
Modal Risma
|
|
Saldo
|
20.700.000
|
1.600.000
|
600.000
|
15.000.000,-
|
= 10.000.000,-
|
27.900.000
|
T.8
|
1.000.000
|
(1.000.000)
|
-
|
-
|
= -
|
-
|
Saldo
|
21.700.000
|
600.000
|
600.000
|
15.000.000,-
|
=
10.000.000,-
|
27.900.000
|
Transaksi 9 (T.9)
Risma mengambil uang tunai dari kas perusahaan sebesar Rp 500.000,00 untuk
keperluan pribadi.
Pengambilan harta perusahaan untuk kepentingan pribadi pemilik merupakan
penarikan kembali modal pemilik (drawing), disebut juga dengan “prive pemilik”.
Dengan demikian transaksi di atas mengakibatkan pengurangan terhadap kas
perusahaan dan pengurangan terhadap modal pemilik, masing-masing sebesar Rp
500.000,00.
Catatan perubahan tersebut dalam persamaan akuntansi tampak sebagai berikut
:
HARTA
|
=
UTANG
|
+
MODAL
|
||||
Ket.
|
Kas
|
Piutang
|
Perlengkpn
|
Peralatan
|
Modal Risma
|
|
Saldo
|
21.700.000
|
600.000
|
600.000
|
15.000.000,-
|
=10.000.000,-
|
27.900.000
|
T.9
|
(500.000)
|
-
|
-
|
-
|
= -
|
(500.000)
|
Saldo
|
21.200.000
|
600.000
|
600.000
|
15.000.000,-
|
= 10.000.000,-
|
27.4 00.000
|
Transaksi 10 (T.10)
Setelah diadakan pemeriksaan dan perhitungan atas sisa perlengkapan pada 31
Juli 2017 seharga Rp 100.000,00.
Perlengkapan atau barang habis pakai, dibeli oleh perusahaan dengan tujuan
untuk dipakai dalam menyelesaikan pekerjaan. Oleh karena itu perlengkapan yang
habis dipakai merupakan harta perusahaan yang dikorbankan, jadi merupakan
kerugian atau beban. Saldo akhir
“perlengkapan” dalam persamaan akuntansi di atas, seharga Rp 600.000,00. Jumlah
tersebut adalah harga perlengkapan yang dibeli atau disediakan untuk dipakai pada
bulan Juli 2017. Pada akhir Juli sisa
perlengkapan seharga Rp 100.000,00. Dengan demikian perlengkapan yang habis
dipakai selama bulan Juli 2017 adalah :
Rp 600.000,00 – Rp 100.000,00 = Rp 500.000,00. Jumlah tersebut adalah “Beban perlengkapan” (
supplies expense ).
Catatan transaksi di atas dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai
berikut :
HARTA
|
=
UTANG
|
+
MODAL
|
||||
Ket.
|
Kas
|
Piutang
|
Perlengkpn
|
Peralatan
|
Modal Risma
|
|
Saldo
|
21.200.000
|
600.000
|
600.000
|
15.000.000,-
|
=
10.000.000,-
|
27.4
00.000
|
T.10
|
-
|
-
|
(500.000)
|
-
|
= -
|
(500.000)
|
Saldo
|
21.200.000
|
600.000
|
100.000
|
15.000.000,-
|
= 10.000.000,-
|
26.9 00.000
|
Catatan perubahan posisi keuangan “RISMA TAILOR” sebagai akibat terjadinya
transaksi selama bulan Juli 2017, secara keseluruhan tampak dalam persamaan
akuntansi sebagai berikut :
HARTA
|
=
UTANG
|
+
MODAL
|
||||
Ket.
|
Kas
|
Piutang
|
Perlengkpn
|
Peralatan
|
Modal Risma
|
|
T.1
|
25.000.000
|
-
|
-
|
-
|
-
|
25.000.000
|
Saldo
|
25.000.000
|
-
|
-
|
-
|
-
|
25.000.000
|
T.2
|
-
|
-
|
-
|
15.000.000,-
|
15.000.000,-
|
-
|
Saldo
|
25.000.000
|
-
|
-
|
15.000.000,-
|
15.000.000,-
|
25.000.000
|
T.3
|
( 600.000 )
|
-
|
600.000
|
-
|
-
|
-
|
Saldo
|
24.400.000
|
-
|
600.000
|
15.000.000,-
|
15.000.000,-
|
25.000.000
|
T.4
|
( 5.000.000 )
|
-
|
-
|
-
|
( 5.000.000 )
|
-
|
Saldo
|
19.400.000
|
-
|
600.000
|
15.000.000,-
|
10.000.000,-
|
25.000.000
|
T.5
|
5.200.000
|
-
|
-
|
-
|
-
|
5.200.000
|
Saldo
|
24.600.000
|
-
|
600.000
|
15.000.000,-
|
10.000.000,-
|
30.200.000
|
T.6
|
-
|
1.600.000
|
-
|
-
|
-
|
1.600.000
|
Saldo
|
24.600.000
|
1.600.000
|
600.000
|
15.000.000,-
|
= 10.000.000,-
|
31.800.000
|
T.7
|
( 3.900.000 )
|
-
|
-
|
-
|
= -
|
( 3.900.000 )
|
Saldo
|
20.700.000
|
1.600.000
|
600.000
|
15.000.000,-
|
= 10.000.000,-
|
27.900.000
|
T.8
|
1.000.000
|
(1.000.000)
|
-
|
-
|
= -
|
-
|
Saldo
|
21.700.000
|
600.000
|
600.000
|
15.000.000,-
|
= 10.000.000,-
|
27.900.000
|
T.9
|
(500.000)
|
-
|
-
|
-
|
= -
|
(500.000)
|
Saldo
|
21.200.000
|
600.000
|
600.000
|
15.000.000,-
|
= 10.000.000,-
|
27.4 00.000
|
T.10
|
-
|
-
|
(500.000)
|
-
|
= -
|
(500.000)
|
Saldo
|
21.200.000
|
600.000
|
100.000
|
15.000.000,-
|
= 10.000.000,-
|
26.9 00.000
|
Keterangan :
a =
pendapatan jasa
b =
pendapatan jasa
c =
beban usaha : Beban
Gaji, ……………………….. Rp 2.800.000,00
Beban
listrik dan telepon, ………… Rp
350.000,00 Beban sewa ruangan, …………….. Rp 500.000,00
Beban
lain-lain, …………………… Rp
250.000,00
d =
pengambilan pribadi pemilik
e =
beban usaha : beban perlengkapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar