Oleh: Winarto, S.Pd. M.Pd.
Penyusutan metode satuan produksi adalah suatu cara untuk mengurangi dan mengalokasikan harga perolehan aktiva tetap menjadi beban penyusutan yang dihubungkan dengan tafsiran kemampuan berproduksi (production capacity) aktiva tetap. Perhitungan unit produksi berdasarkan kemampuan produksi mesin dapat dinyatakan dalam berbagai satuan misalnya : jam pemakaian, jam terbang, kilometer pemakaian, satuan panjang, misal meter, unit produksi, dll.
Penyusutan metode satuan produksi adalah suatu cara untuk mengurangi dan mengalokasikan harga perolehan aktiva tetap menjadi beban penyusutan yang dihubungkan dengan tafsiran kemampuan berproduksi (production capacity) aktiva tetap. Perhitungan unit produksi berdasarkan kemampuan produksi mesin dapat dinyatakan dalam berbagai satuan misalnya : jam pemakaian, jam terbang, kilometer pemakaian, satuan panjang, misal meter, unit produksi, dll.
Untuk
menentukan besarnya beban penyusutan setiap tahunnya perlu ditentukan dasar
penyusutan, tafsiran kapasitas produksi selama umur berguna dan besarnya
produksi actual setiap tahunnya. Dalam menghitung beban penyusutan per tahun
harus diingat tarif mana yang digunakan, apakah tarfi tahunan atau tarif per
unit produk.
Rumus
:
Tarif
Tahunan = Jmlh Produksi Aktual / Kapasitas Produksi
Tarif
/ Unit = (HP –NS) / Produksi
Besarnya
penyusutan per tahun, bila dihitung menggunakan rumus tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Dengan
tarif tahunan
Beban penyusutan = T (tahunan) x (HP – NS)
b. Dengan
tarif per unit
Beban penyusutan = produksi
aktual pertahun x T (per unit produk)
Contoh
:
Tanggal
2 Januari 2018 CV Mekar Abadi membeli sebuah mesin produksi dengan harga
perolehan Rp. 15.000.000,00. tafsiran nilai sisa Rp. 2.500.000,00. taksiran
kapasitas produksi 5.000 unit dan mesin dapat digunakan selama 5 tahun.
Produksi aktual selama 5 tahun sebagai berikut : tahun 2009 sebanyak 1.100
unit, tahun 2019 sebanyak 1.500 unit, tahun 2020 sebanyak 1.600 unit, tahun
2021 sebanyak 500 unit dan tahun 2022 sebanyak 300 unit.
Diminta
:
Hitunglah
besarnya beban penyusutan mesin produksi setiap tahun mulai tahun 2009 sampai 2013 dan buat jurnal penyesuaiannya
setiap akhir tahun.
Jawab :
Harga perolehan mesin Rp.15.000.000,00
Nilai
sisa Rp. 2.500.000,00
Dasar penyusutan nilai yang
disusutkan : Rp.12.500.000,00
Jadi besarnya beban penyusutan per tahun dihitung dengan
tarif tahunan sebagai berikut :
Tahun 2018 = 1.100/5.000 x Rp.12.500.000,00 = Rp. 2.750.000,00
Tahun 2019 = 1.500/5.000 x
Rp.12.500.000,00 = Rp.
3.750.000,00
Tahun 2020 = 1.600/5.000 x
Rp.12.500.000,00 = Rp.
4.000.000,00
Tahun 2021 = 500/5.000 x
Rp.12.500.000,00 = Rp. 1.250.000,00
Tahun 2022 = 300/5.000 x
Rp.12.500.000,00 = Rp. 750.000,00
Beban penyusutan di atas dapat pula dihitung dengan
menggunakan tarif per satuan produk seperti tampak di bawah ini :
Tarif
per satuan produk = Rp
12.500.000/5.000 = Rp. 2.500.-
Tahun
2018 =
1.100 X Rp. 2.500,- = Rp.2.750.000,00
Tahun 2019 = 1.500 X Rp. 2.500,- = Rp.3.750.000,00
Tahun 2020 = 1.600 X Rp. 2.500,- = Rp.4.000.000,00
Tahun 2021 = 500 X Rp. 2.500,- = Rp.1.250.000,00
Tahun 2022 = 300 X Rp. 2.500,- = Rp. 750.000,00
Jurnal penyesuaian yang dibuat setiap tahun sebagai
berikut :
Tahun
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
Kredit
|
2018
|
Beban Peny. Mesin
Akum. Peny. Mesin
|
Rp.2.750.000,-
-
|
-
Rp.2.750.000,-
|
|
2019
|
Beban Peny. Mesin
Akum. Peny. Mesin
|
Rp.3.750.000,-
-
|
-
Rp.3.750.000,-
|
|
2020
|
Beban Peny. Mesin
Akum. Peny. Mesin
|
Rp.4.000.000,-
-
|
-
Rp.4.000.000,-
|
|
2021
|
Beban Peny. Mesin
Akum. Peny. Mesin
|
Rp.1.250.000,-
-
|
-
Rp.1.250.000,-
|
|
2022
|
Beban Peny. Mesin
Akum. Peny. Mesin
|
Rp. 750.000,-
-
|
-
Rp. 750.000,-
|
Tabel penyusutan dengan metode satuan produksi
Tahun
|
Nilai
Output
|
Beban
Penyt. per Tahun
|
Akumulasi
Penyusutan
|
Nilai
Akhir Akhir Tahun
|
-
|
-
|
-
|
Rp.15.000.000,-
|
|
2018
|
1.100.000
|
Rp.2.750.000,-
|
Rp. 2.750.000,-
|
Rp.12.250.000,-
|
2019
|
1.500.000
|
Rp.3.750.000,-
|
Rp. 6.500.000,-
|
Rp. 8.500.000,-
|
2020
|
1.600.000
|
Rp.4.000.000,-
|
Rp
10.500.000,-
|
Rp. 4.500.000,-
|
2021
|
500.000
|
Rp.1.250.000,-
|
Rp
11.750.000,-
|
Rp. 3.250.000,-
|
2022
|
300.000
|
Rp. 750.000,-
|
Rp
12.500.000,-
|
Rp. 2.500.000,-
|
1. Metode
Jam Kerja
Dalam
metode jam kerja, umur ekonomis suatu aktiva tetap ditaksir dalam jumlah jam
kerja dan beban penyusutannya dihitung dengan dasar jam kerja yang sebenarnya
setiap periode.
Contoh
:
Sebuah
mesin produksi harga perolehannya Rp. 23.000.000,00. Nilai residu ditaksir Rp. 3.000.000,00. Taksiran jam kerja selama umur ekonomis 10.000 jam.
Selama tahun 2010, mesin tersebut dipakai selama 1.800 jam. Besarnya
penyusutan dapat dihitung :
Beban Penyusutan per jam kerja = (HP –NS) / n
= (Rp 23.000.000,- Rp 3.000.000,-) / 10.000
= Rp. 2.000,00
Beban penyusutan tahun 2018 = Rp. 2.000,00 X 1.800
= Rp. 3.600.000,00
2. Metode
Tarif Kelompok Gabungan
Metode
tarif kelompok gabungan adalah penyusutan yang ditetapkan untuk seluruh
kelompok aktiva tetap berdasarkan satu tarif. Tarif rata-rata diperoleh dengan
:
a. Menghitung
penyusutan tahunan setiap aktiva tetap (seperti halnya dalam metode garis
lurus)
b. Menghitung
jumlah penyusutan kelompok aktiva tetap setahun
c. Membagi
jumlah penyusutan dengan jumlah harga perolehan
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut :
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut :
Nomor
Aktiva
|
Harga
Perolehan
|
Nilai
Sisa
|
HP
yang Disusutkan
|
Taks.
UE
|
Penyusutan
Tahunan
|
121
|
Rp. 9.000.000,-
|
Rp.1.500.000,-
|
Rp. 7.500.000,-
|
15
|
Rp. 500.000,-
|
122
|
Rp. 7.250.000,-
|
Rp.1.250.000,-
|
Rp. 6.000.000,-
|
5
|
Rp.1.200.000,-
|
123
|
Rp. 3.600.000,-
|
Rp. 800.000,-
|
Rp. 2.800.000,-
|
4
|
Rp. 700.000,-
|
124
|
Rp. 2.400.000,-
|
Rp. 400.000,-
|
Rp. 2.000.000,-
|
5
|
Rp. 400.000,-
|
125
|
Rp. 1.750.000,-
|
Rp. 250.000,-
|
Rp. 1.500.000,-
|
3
|
Rp. 500.000,-
|
Rp.24.000.000,-
|
Rp.4.200.000,-
|
Rp.19.800.000,-
|
-
|
Rp.3..300.000,-
|
Tarif
penyusutan gabungan = Rp.
3.300.000,- / Rp 24.000.000,- x 100%
= 13,75%
Umur
rata-rata aktiva gabungan = Rp
19.800.000,- / Rp 3.300.000,- x 1
tahun =
6 tahun
Tarif
yang sudah dihitung akan terus dipakai selama tidak ada perubahan yang berarti
terhadap kelompok aktiva tetap.
Semoga Bermanfaat....!!!
Referensi:
Rudianto. Pengantar Akuntansi (2008). Penerbit Erlangga
Henry Simamora. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan. Jilid 2 (2000). Penerbit Salemba Empat
Slamet Sugiri, Sumiyana. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku 1 (2005). Penerbit AMP YKPN
Slamet Sugiri, Akuntansi Pengantar 2 (2002). Penerbit AMP YKPN
Slamet Sugiri, Akuntansi Pengantar 2 (2002). Penerbit AMP YKPN
Al. Haryono Jusup. Dasar-Dsar Akuntansi Jilid 2. (1995). Penerbit: BP STIE YKPN
Sangat MeMbantu kak
BalasHapus