Selasa, 04 Desember 2018

Penyusutan Aktiva Tetap Metode Saldo Menurun

Oleh: Winarto, S.Pd. M.Pd. 
Metode ini dibagi menjadi dua yaitu:
1. Metode Tarif Tetap Atas Nilai Buku (Double Declining Balance Method )
Adalah suatu metode untuk mengalokasikan harga pokok / harga perolehan aktiva tetap menjadi beban penyusutan untuk setiap tahunnya semakin kecil atau menurun.
Cara menentukan tarif penyusutan metode Tarif tetap atas Nilai Buku
Misalnya suatu aktiva tetap ditafsir mempunyai manfaat 5 tahun
Maka tarif penyusutan metode garis lurus =  100% / 5 = 20%               
Besarnya tarif tetap metode saldo menurun adalah 2 x 20% = 40% atau dapat dihitung langsung =  (100% / 5)  x  2   =  40%
Cara menghitung beban penyusutan metode Tarif tetap atas Nilai Buku
Rumus :

Beban Penyusutan = T x Nilai Buku Awal Periode
Tahun kedua dst    =  T x ( HP – Akm. Penyusutan )

Keterangan :
HP = harga perolehan
T   = Tarif penyusutan (dalam persen)  = (100% / UE)  x 2
Nilai buku = Harga perolehan – akumulasi penyusutan

Contoh :
Tanggal 4 Januari 2010 UD Maju Jaya membeli sebuah kendaraan dengan harga perolehan Rp. 20.000.000,00. taksiran umur ekonomis 5 tahun dan metode penyusutan yang digunakan metode Double Declining Balance Method.
Diminta
1.   Hitunglah besarnya beban penyusutan kendaraan setiap tahun, mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
2.   Buat jurnal penyesuaiannya setiap tahun.

Jawab :
1.   Menghitung Tarif penyusutan
Umur ekonomis 5 tahun besarnya tarif tetap adalah = (1005 / 5) x 2 = 40% 
Jadi besarnya beban penyusutan mesin fotokopi :
Tahun
Keterangan
2010
40% x Rp. 20.000.000,-                         = Rp. 8.000.000,00
2011
40% x (Rp. 20.000.000,- – Rp. 8.000.000,-)     = Rp. 4.800.000,00
2012
40% x (Rp. 20.000.000,- – Rp. 12.800.000,-)   = Rp. 2.880.000,-
2013
40% x (Rp. 20.000.000,- – Rp. 15.680.000,-)   = Rp. 1.728.000,00
2014
40% x (Rp. 20.000.000,- – Rp. 17.408.000,-)   = Rp. 1.036.800,00

2.   Jurnal penyesuaian yang dibuat akhir tahun :
Tahun
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
2010
Beban Peny. kendaraan
     Akm Peny. Kendaraan

Rp.8.000.000,00
-
-
Rp.8.000.000,00
2011
Beban Peny. kendaraan
     Akm Peny. Kendaraan

Rp.4.800.000,00
-
-
Rp.4.800.000,00
2012
Beban Peny. kendaraan
     Akm Peny. Kendaraan

Rp.2.880.000,00
-
-
Rp.2.880.000,00
2013
Beban Peny. kendaraan
     Akm Peny. Kendaraan

Rp.1.728.000,00
-
-
Rp.1.728.000,00
2014
Beban Peny. kendaraan
     Akm Peny. Kendaraan

Rp.1.036.800,00
-
-
Rp.1.036.800,00

Untuk memberikan gambaran perhitungan dan pencatatan selama umur ekonomis, di bawah ini disajikan harga perolehan, beban penyusutan per tahun, akumulasi penyusutan dan nilai buku mesin dari tahun2010  sampai 2014.

Tahun
Harga Pokok Aktiva Tetap
Beban Peny. per Tahun
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku Akhir Tahun
2010
Rp. 20.000.000,-
Rp.8.000.000,00
Rp  8.000.000,00
Rp.12.000.000,00
2011
Rp. 20.000.000,-
Rp.4.800.000,00
Rp.12.800.000,00
Rp.  7.200.000,00
2012
Rp. 20.000.000,-
Rp.2.880.000,00
Rp.15.680.000,00
Rp.  4.320.000,00
2013
Rp. 20.000.000,-
Rp.1.728.000,00
Rp.17.408.000,00
Rp.  2.592.000,00
2014
Rp. 20.000.000,-
Rp.1.036.800,00
Rp.18.444.800,00
Rp.  1.555.200,00
Catatan :
Bila manajemen dalam soal tersebut tetap menghendaki nilai sisa mesin Rp. 2.500.000,00 maka besarnya beban penyusutan tahun 2014 adalah sebesar Rp. 92.000,00 yang diperoleh dari Rp. 2.592.000,00 (nilai buku akhir tahun keempat) dikurangi Rp. 2.500.000,00 (nilai residu yang dikehendaki).

Jurnal tahun 2014 adalah :
Tanggal
Keterangan
Ref
Jumlah
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
2014





Des.
31
Beban Peny. Kendaraan

92.000
-


         Akm. Peny. Kendaraan

-
92.000







2.  Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of The Year Digits Method)
Metode jumlah angka tahun menyatakan bahwa penyusutan periodik yang semakin kecil. Tarif penyusutan dihitung berdasarkan tahun taksiran umur kegunaan suatu aktiva.
Rumus :
(Angka Thn Dibalik / Jml Angka Thn)  x (HP – NS)
Atau
Beban Penyusutan = T x (HP –NS)
Atau
Beban Penyusutan =  Sisa Masa Manfaat / Jmlh Angka Thn

RUMUS = JMLH ANGKA THN = n x (N + 1) /2

Penggunaan Aktiva Tetap Tidak pada Tahun  Berjalan.
Contoh soal :
Tanggal 2 Januari 2009  PT Mandiri membeli sebuah mesin produksi dengan harga perolehan Rp. 20.000.000,00. mesin tersebut ditaksir memiliki umur ekonomis 5 tahun dengan nilai residu sebesar Rp. 2.000.000,00. mesin langsung beroperasi untuk kegiatan normal perusahaan pada bulan tersebut, dan perusahaan menghitung besarnya penyusutan tiap tahun dengan metode jumlah angka tahun (sum of the year digits method)
Dari data tersebut diminta :
1.   Hitunglah besarnya beban penyusutan mesin produksi setiap tahun selama 5 tahun dari tahun 2009 sampai 2013
2.   Buat jurnal penyesuaiannya setiap akhir tahun.

Jawab :
Harga perolehan mesin fotokopi                 Rp. 20.000.000,00
Nilai sisa                                                    Rp.   2.000.000,00
Dasar penyusutan / nilai yang disusutkan    Rp. 18.000.000,00
Jumlah angka tahun =  5 x  (5 + 1) / 2                                             
                               = 15
Perhitungan beban penyusutan per tahun :
Tahun 2009 (tahun ke-1)      =  5/15  x  Rp. 18.000.000,00     = Rp. 6.000.000,00
Tahun 2010 (tahun ke-2)      =  4/15  x  Rp. 18.000.000,00     = Rp. 4.800.000,00
Tahun 2011 (tahun ke-3)      =   3/15 x  Rp. 18.000.000,00     = Rp. 3.600.000,00
Tahun 2012 (tahun ke-4)      =  2/15  x  Rp. 18.000.000,00     = Rp. 2.400.000,00
Tahun 2013 (tahun ke-5)      =   1/15 x  Rp. 18.000.000,00     = Rp. 1.200.000,00

Jurnal penyesuaian yang dibuat setiap akhir tahun yaitu sebagai berikut :
Tahun
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
2009
Beban penyusutan mesin
            Akm peny. mesin

Rp.6.000.000,00

Rp.6.000.000,00
2010
Beban penyusutan mesin
            Akm peny. mesin

Rp.4.800.000,00

Rp.4.800.000,00
2011
Beban penyusutan mesin
            Akm peny. mesin

Rp.3.600.000,00

Rp.3.600.000,00
2012
Beban penyusutan mesin
            Akm peny. mesin

Rp.2.400.000,00

Rp.2.400.000,00
2013
Beban penyusutan mesin
            Akm peny. mesin

Rp.1.200.000,00

Rp.1.200.000,00

Tabel penyusutan dengan jumlah angka tahun :
Tahun
Harga Perolehan Aktiva Tetap
Beban Peny. per Tahun
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku Akhir Tahun
2009
Rp. 20.000.000,00
Rp.6.000.000,00
Rp.  6.000.000,00
Rp.14.000.000,00
2010
Rp. 20.000.000,00
Rp.4.800.000,00
Rp.10.800.000,00
Rp.  9.200.000,00
2011
Rp. 20.000.000,00
Rp.3.600.000,00
Rp.14.400.000,00
Rp.  5.600.000,00
2012
Rp. 20.000.000,00
Rp.2.400.000,00
Rp.16.800.000,00
Rp.  3.200.000,00
2013
Rp. 20.000.000,00
Rp.1.200.000,00
Rp.18.000.000,00
Rp.  2.000.000,00

Penggunaan Aktiva Tetap pada Tahun  Berjalan.
Pada umumnya perusahaan menggunakan tahun takwim dalam periode akuntansinya, yakni dimulai tanggal 1 Januari dan ditutup tanggal 31 Desember. Sementara itu pembelian dan penggunaan aktiva tetap tidak selamanya dilakukan pada awal tahun, namun perusahaan dapat melakukan pembelian dan penggunaan aktiva tersebut pada tahun berjalan dalam periode akuntansi yang bersangkutan.

Perbedaan nilai penyusutan aktiva tetap untuk setiap tahun penyusutannya akan menyebabkan perbedaan perhitungan nilai penyusutan dalam setiap akhir periode akuntansi.  Hal ini terjadai karena nilai penyusutan aktiva tetap untuk setiap tahun penyusutannya dijadikan dasar perhitungan untuk menentukan nilai penyusutan aktiva tetap dalam setiap periode akuntansinya. Untuk lebih jelasnya proses perhitungan dan penentuan penyusutan aktiva tetap dapat dilihat pada contoh berikut ini :
Contoh soal
Tanggal 25 April 2018 PT. Menoreh membeli sebuah mesin produksi dengan harga perolehan Rp. 20.000.000,00. Mesin tersebut mulai dioperasikan untuk kegiatan normal perusahaan pada bulan Mei 2009. Taksiran umur ekonomis mesin 5 tahun dengan nilai sisa ditaksir Rp. 2.000.000,00. Perusahaan menghitung penyusutan aktiva tetap dengan metode double declining method.
Dari data tersebut diminta :
1.     Perhitungan penyusutan dan buat tabel penyusutan selama umur manfaat.
2.     Besarnya beban penyusutan mesin setiap tahun dari tahun 2018 sampai tahun 2023.
Jawab :
Harga perolehan mesin                                              Rp. 20.000.000,00
Tafsiran nilai sisa                                                        Rp.   2.000.000,00
          Dasar penyusutan nilai yang disusutkan    Rp. 18.000.000,00

Umur ekonomis mesin 5 tahun, jadi jumlah angka tahun sebagai penyebut adalah :
5      x   (5 + 1) / 2    =  15

Untuk menentukan besar penyusutan setiap tahun maka kita harus dapat membedakan antara tahun penyusutan mesin dengan tahun takwim periode akuntansi.

Dari kasus soal di atas maka dapat ditentukan :
Tahun penyusutan aktiva tetap = Mei thn bersangkutan – April tahun berikutnya
Tahun takwim                             =  Januari – Desember
Perhitungan dan table penyusutan dengan metode Sum of the years digits method.
Penyusutan Tahun I     =  5/15  x   Rp.18.000.000,00    =  Rp 6.000.000,-
Penyusutan Tahun II    =  4/15  x   Rp.18.000.000,00    =  Rp 4.800.000,-
Penyusutan Tahun III    =  3/15  x   Rp.18.000.000,00    =  Rp 3.600.000,-
Penyusutan Tahun IV   =  2/15  x   Rp.18.000.000,00    =  Rp 2.400.000,-
Penyusutan Tahun V    =  1/15  x   Rp.18.000.000,00    =  Rp 1.200.000,-
Tabel Penyusutan :
Tahun ke
Besar Penyusutan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku Akhir
I
Rp 6.000.000,-
Rp   6.000.000,-
Rp 14.000.000,-
II
4.800.000,-
10.800.000,-
9.200.000,-
III
3.600.000,-
14.400.000,-
6.600.000,-
IV
2.400.000,-
16.800.000,-
3.200.000,-
V
1.200.000,-
18.000.000,-
2.000.000,-

Menghitung besar penyusutan setiap periode akuntansi
Dalam tahun 2018 mesin digunakan 8 bulan, mulai bulan Mei sampai Desember.
Tahun 2019 menggunakan tarif penyusutan tahun pertama selama 4 bulan dan tarif penyusutan tahun kedua selama 8 bulan. Jadi perhitungan beban penyusutan untuk masing-masing tahun sebagai berikut:
Tahun 2018 (Mei – Des.) = 8/12 x 5/15 x Rp.18.000.000,00       = Rp.4.000.000,00
Tahun 2019 =   4/12  x 5/15 x  Rp.18.000.000,00 = Rp. 2.000.000,00
            8/12  x  4/15 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 3.200.000,00
                                                                                                     =  Rp. 5.200.000,00
Tahun 2020 = 4/12 x 5/15   x Rp.18.000.000,00  = Rp. 1.600.000,00
                       8/12 x 4/15  x Rp.18.000.000,00   = Rp. 2.400.000,00
                                                                                                  = Rp. 4.000.000,00
Tahun 2021 = 4/12 x 5/15 x  Rp.18.000.000,00   = Rp. 1.200.000,00
                       8/12 x 4/15 x  Rp.18.000.000,00   = Rp. 1.600.000,00
                                                                                                  = Rp. 2.800.000,00
Tahun 2022 =  4/12 x 5/15 x  Rp.18.000.000,00   = Rp.   800.000,00
                        8/12 x 4/15 x  Rp.18.000.000,00   = Rp.   800.000,00
                                                                                                   = Rp. 1.600.000,00
Tahun 2023 = (Jan – April) = 4/12 x1/5x Rp.18.000.00,00        = Rp.    400.000,00
                                                                                                      Rp.18.000.000,00

Tabel penyusutan dengan metode jumlah angka tahun :
Tahun
Harga Perolehan Aktiva Tetap
Beban Peny. per Tahun
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku Akhir Tahun
2018
Rp. 20.000.000,00
Rp. 4.000.000,00
Rp. 4.000.000,00
Rp.16.000.000,00
2019
Rp. 20.000.000,00
Rp. 5.200.000,00
Rp. 9.200.000,00
Rp.10.800.000,00
2020
Rp. 20.000.000,00
Rp. 4.000.000,00
Rp.13.200.000,00
Rp.  6.800.000,00
2021
Rp. 20.000.000,00
Rp. 2.800.000,00
Rp.16.000.000,00
Rp. 4.000.000,00
2022
Rp. 20.000.000,00
Rp. 1.600.000,00
Rp. 17.600.000,00
Rp. 2.400.000,00
2023
Rp. 20.000.000,00
Rp.    400.000,00
Rp. 18.000.000,00
Rp. 2.000.000,00

Semoga Bermanfaat.....!!!!

Referensi:
Rudianto. Pengantar Akuntansi (2008). Penerbit Erlangga
Henry Simamora. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan. Jilid 2 (2000). Penerbit Salemba Empat
Slamet Sugiri, Sumiyana. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku 1 (2005). Penerbit AMP YKPN


Slamet Sugiri, Akuntansi Pengantar 2 (2002). Penerbit AMP YKPN
Al. Haryono Jusup. Dasar-Dsar Akuntansi Jilid 2. (1995). Penerbit: BP STIE YKPN


   Related Post:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar