Oleh: Winarto, S.Pd. M.Pd.
Metode ini dibagi menjadi dua yaitu:
Metode ini dibagi menjadi dua yaitu:
1. Metode
Tarif Tetap Atas Nilai Buku (Double Declining
Balance Method )
Adalah
suatu metode untuk mengalokasikan harga pokok / harga perolehan aktiva tetap
menjadi beban penyusutan untuk setiap tahunnya semakin kecil atau menurun.
Cara
menentukan tarif penyusutan metode Tarif tetap atas Nilai Buku
Misalnya
suatu aktiva tetap ditafsir mempunyai manfaat 5 tahun
Maka
tarif penyusutan metode garis lurus = 100%
/ 5 = 20%
Besarnya
tarif tetap metode saldo menurun adalah 2 x 20% = 40% atau dapat dihitung
langsung = (100% / 5) x 2
= 40%
Cara
menghitung beban penyusutan metode Tarif tetap atas Nilai Buku
Rumus
:
Tahun kedua dst = T
x ( HP – Akm. Penyusutan )
Keterangan
:
HP = harga perolehan
T = Tarif penyusutan
(dalam persen) = (100%
/ UE) x 2
Nilai
buku = Harga
perolehan – akumulasi penyusutan
Contoh
:
Tanggal
4 Januari 2010 UD Maju Jaya membeli sebuah kendaraan dengan harga
perolehan Rp. 20.000.000,00. taksiran umur ekonomis 5 tahun dan metode
penyusutan yang digunakan metode Double Declining Balance Method.
Diminta
1. Hitunglah besarnya beban penyusutan kendaraan setiap
tahun, mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
2. Buat
jurnal penyesuaiannya setiap tahun.
Jawab
:
1.
Menghitung
Tarif penyusutan
Umur ekonomis 5 tahun besarnya tarif tetap adalah = (1005
/ 5) x 2 =
40%
Jadi besarnya beban penyusutan mesin fotokopi :
Tahun
|
Keterangan
|
2010
|
40% x Rp. 20.000.000,- = Rp. 8.000.000,00
|
2011
|
40% x (Rp. 20.000.000,- – Rp.
8.000.000,-) = Rp. 4.800.000,00
|
2012
|
40%
x (Rp. 20.000.000,- – Rp. 12.800.000,-)
= Rp. 2.880.000,-
|
2013
|
40%
x (Rp. 20.000.000,- – Rp. 15.680.000,-)
= Rp. 1.728.000,00
|
2014
|
40%
x (Rp. 20.000.000,- – Rp. 17.408.000,-)
= Rp. 1.036.800,00
|
2.
Jurnal
penyesuaian yang dibuat akhir tahun :
Tahun
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
Kredit
|
2010
|
Beban Peny. kendaraan
Akm Peny. Kendaraan
|
Rp.8.000.000,00
-
|
-
Rp.8.000.000,00
|
|
2011
|
Beban Peny. kendaraan
Akm Peny. Kendaraan
|
Rp.4.800.000,00
-
|
-
Rp.4.800.000,00
|
|
2012
|
Beban Peny. kendaraan
Akm Peny. Kendaraan
|
Rp.2.880.000,00
-
|
-
Rp.2.880.000,00
|
|
2013
|
Beban Peny. kendaraan
Akm Peny. Kendaraan
|
Rp.1.728.000,00
-
|
-
Rp.1.728.000,00
|
|
2014
|
Beban Peny. kendaraan
Akm Peny. Kendaraan
|
Rp.1.036.800,00
-
|
-
Rp.1.036.800,00
|
Untuk
memberikan gambaran perhitungan dan pencatatan selama umur ekonomis, di bawah
ini disajikan harga perolehan, beban penyusutan per tahun, akumulasi penyusutan
dan nilai buku mesin dari tahun2010 sampai 2014.
Tahun
|
Harga Pokok Aktiva Tetap
|
Beban Peny. per Tahun
|
Akumulasi Penyusutan
|
Nilai Buku Akhir Tahun
|
2010
|
Rp.
20.000.000,-
|
Rp.8.000.000,00
|
Rp 8.000.000,00
|
Rp.12.000.000,00
|
2011
|
Rp.
20.000.000,-
|
Rp.4.800.000,00
|
Rp.12.800.000,00
|
Rp. 7.200.000,00
|
2012
|
Rp.
20.000.000,-
|
Rp.2.880.000,00
|
Rp.15.680.000,00
|
Rp. 4.320.000,00
|
2013
|
Rp.
20.000.000,-
|
Rp.1.728.000,00
|
Rp.17.408.000,00
|
Rp. 2.592.000,00
|
2014
|
Rp.
20.000.000,-
|
Rp.1.036.800,00
|
Rp.18.444.800,00
|
Rp. 1.555.200,00
|
Catatan
:
Bila
manajemen dalam soal tersebut tetap menghendaki nilai sisa mesin Rp.
2.500.000,00 maka besarnya beban penyusutan tahun 2014 adalah sebesar Rp.
92.000,00 yang diperoleh dari Rp. 2.592.000,00 (nilai buku akhir tahun keempat)
dikurangi Rp. 2.500.000,00 (nilai residu yang dikehendaki).
Jurnal
tahun 2014 adalah :
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
||
Debet (Rp)
|
Kredit (Rp)
|
||||
2014
|
|||||
Des.
|
31
|
Beban Peny. Kendaraan
|
92.000
|
-
|
|
Akm.
Peny. Kendaraan
|
-
|
92.000
|
|||
2. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of The Year
Digits Method)
Metode
jumlah angka tahun menyatakan bahwa penyusutan periodik yang semakin kecil.
Tarif penyusutan dihitung berdasarkan tahun taksiran umur kegunaan suatu
aktiva.
Rumus
:
(Angka Thn
Dibalik / Jml Angka Thn) x (HP – NS)
Atau
Beban
Penyusutan = T x (HP –NS)
Atau
Beban
Penyusutan = Sisa Masa Manfaat / Jmlh
Angka Thn
RUMUS = JMLH ANGKA THN = n x (N + 1) /2
Penggunaan Aktiva Tetap Tidak pada
Tahun Berjalan.
Contoh soal :
Tanggal 2 Januari 2009
PT Mandiri membeli sebuah mesin produksi dengan harga perolehan
Rp. 20.000.000,00. mesin tersebut ditaksir memiliki umur ekonomis 5 tahun
dengan nilai residu sebesar Rp. 2.000.000,00. mesin langsung beroperasi untuk
kegiatan normal perusahaan pada bulan tersebut, dan perusahaan menghitung
besarnya penyusutan tiap tahun dengan metode jumlah angka tahun (sum of the
year digits method)
Dari data tersebut diminta :
1. Hitunglah besarnya beban penyusutan mesin produksi setiap
tahun selama 5 tahun dari tahun 2009 sampai 2013
2. Buat jurnal penyesuaiannya setiap akhir tahun.
Jawab :
Jawab :
Harga
perolehan mesin fotokopi Rp.
20.000.000,00
Nilai
sisa Rp. 2.000.000,00
Dasar
penyusutan / nilai yang disusutkan Rp.
18.000.000,00
Jumlah
angka tahun = 5 x (5 + 1) / 2
= 15
Perhitungan
beban penyusutan per tahun :
Tahun 2009 (tahun ke-1) = 5/15 x
Rp. 18.000.000,00 = Rp. 6.000.000,00
Tahun 2010 (tahun ke-2) = 4/15
x Rp. 18.000.000,00 = Rp. 4.800.000,00
Tahun 2011 (tahun ke-3) = 3/15 x
Rp. 18.000.000,00 = Rp.
3.600.000,00
Tahun 2012 (tahun ke-4) = 2/15
x Rp. 18.000.000,00 = Rp. 2.400.000,00
Tahun 2013 (tahun ke-5) = 1/15 x
Rp. 18.000.000,00 = Rp.
1.200.000,00
Jurnal
penyesuaian yang dibuat setiap akhir tahun yaitu sebagai berikut :
Tahun
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
Kredit
|
2009
|
Beban penyusutan mesin
Akm
peny. mesin
|
Rp.6.000.000,00
|
Rp.6.000.000,00
|
|
2010
|
Beban penyusutan mesin
Akm
peny. mesin
|
Rp.4.800.000,00
|
Rp.4.800.000,00
|
|
2011
|
Beban penyusutan mesin
Akm
peny. mesin
|
Rp.3.600.000,00
|
Rp.3.600.000,00
|
|
2012
|
Beban penyusutan mesin
Akm
peny. mesin
|
Rp.2.400.000,00
|
Rp.2.400.000,00
|
|
2013
|
Beban penyusutan mesin
Akm
peny. mesin
|
Rp.1.200.000,00
|
Rp.1.200.000,00
|
Tabel
penyusutan dengan jumlah angka tahun :
Tahun
|
Harga Perolehan Aktiva Tetap
|
Beban Peny. per Tahun
|
Akumulasi Penyusutan
|
Nilai Buku Akhir Tahun
|
2009
|
Rp.
20.000.000,00
|
Rp.6.000.000,00
|
Rp. 6.000.000,00
|
Rp.14.000.000,00
|
2010
|
Rp.
20.000.000,00
|
Rp.4.800.000,00
|
Rp.10.800.000,00
|
Rp. 9.200.000,00
|
2011
|
Rp.
20.000.000,00
|
Rp.3.600.000,00
|
Rp.14.400.000,00
|
Rp. 5.600.000,00
|
2012
|
Rp.
20.000.000,00
|
Rp.2.400.000,00
|
Rp.16.800.000,00
|
Rp. 3.200.000,00
|
2013
|
Rp.
20.000.000,00
|
Rp.1.200.000,00
|
Rp.18.000.000,00
|
Rp. 2.000.000,00
|
Penggunaan Aktiva Tetap pada Tahun Berjalan.
Pada
umumnya perusahaan menggunakan tahun takwim dalam periode akuntansinya, yakni
dimulai tanggal 1 Januari dan ditutup tanggal 31 Desember. Sementara itu
pembelian dan penggunaan aktiva tetap tidak selamanya dilakukan pada awal
tahun, namun perusahaan dapat melakukan pembelian dan penggunaan aktiva
tersebut pada tahun berjalan dalam periode akuntansi yang bersangkutan.
Perbedaan
nilai penyusutan aktiva tetap untuk setiap tahun penyusutannya akan menyebabkan
perbedaan perhitungan nilai penyusutan dalam setiap akhir periode
akuntansi. Hal ini terjadai karena nilai
penyusutan aktiva tetap untuk setiap tahun penyusutannya dijadikan dasar
perhitungan untuk menentukan nilai penyusutan aktiva tetap dalam setiap periode
akuntansinya. Untuk lebih jelasnya proses perhitungan dan penentuan penyusutan
aktiva tetap dapat dilihat pada contoh berikut ini :
Contoh
soal
Tanggal
25 April 2018 PT. Menoreh membeli sebuah mesin produksi dengan harga perolehan Rp. 20.000.000,00.
Mesin tersebut mulai dioperasikan untuk kegiatan normal
perusahaan pada bulan Mei 2009. Taksiran umur ekonomis mesin 5 tahun dengan
nilai sisa ditaksir Rp. 2.000.000,00. Perusahaan menghitung penyusutan aktiva
tetap dengan metode double declining method.
Dari data tersebut diminta :
1. Perhitungan penyusutan dan buat tabel penyusutan selama
umur manfaat.
2. Besarnya beban penyusutan mesin setiap tahun dari tahun
2018 sampai tahun 2023.
Jawab
:
Harga
perolehan mesin Rp.
20.000.000,00
Tafsiran nilai sisa Rp. 2.000.000,00
Dasar penyusutan nilai yang disusutkan Rp. 18.000.000,00
Umur ekonomis mesin 5 tahun, jadi jumlah angka tahun
sebagai penyebut adalah :
5
x (5 + 1) / 2 = 15
Untuk
menentukan besar penyusutan setiap tahun maka kita harus dapat membedakan
antara tahun penyusutan mesin dengan tahun takwim periode akuntansi.
Dari
kasus soal di atas maka dapat ditentukan :
Tahun
penyusutan aktiva tetap = Mei thn bersangkutan – April tahun berikutnya
Tahun
takwim =
Januari – Desember
Perhitungan
dan table penyusutan dengan metode Sum of the years digits method.
Penyusutan Tahun I
= 5/15
x Rp.18.000.000,00 = Rp
6.000.000,-
Penyusutan Tahun II
= 4/15
x Rp.18.000.000,00 = Rp
4.800.000,-
Penyusutan Tahun III
= 3/15
x Rp.18.000.000,00 = Rp
3.600.000,-
Penyusutan Tahun IV
= 2/15
x Rp.18.000.000,00 = Rp
2.400.000,-
Penyusutan Tahun V
= 1/15
x Rp.18.000.000,00 = Rp
1.200.000,-
Tabel Penyusutan :
Tahun ke
|
Besar Penyusutan
|
Akumulasi Penyusutan
|
Nilai Buku Akhir
|
I
|
Rp 6.000.000,-
|
Rp 6.000.000,-
|
Rp 14.000.000,-
|
II
|
4.800.000,-
|
10.800.000,-
|
9.200.000,-
|
III
|
3.600.000,-
|
14.400.000,-
|
6.600.000,-
|
IV
|
2.400.000,-
|
16.800.000,-
|
3.200.000,-
|
V
|
1.200.000,-
|
18.000.000,-
|
2.000.000,-
|
Menghitung
besar penyusutan setiap periode akuntansi
Dalam tahun 2018 mesin digunakan 8 bulan, mulai bulan
Mei sampai Desember.
Tahun 2019 menggunakan tarif penyusutan tahun pertama
selama 4 bulan dan tarif penyusutan tahun kedua selama 8 bulan. Jadi
perhitungan beban penyusutan untuk masing-masing tahun sebagai berikut:
Tahun 2018 (Mei – Des.) = 8/12 x 5/15 x
Rp.18.000.000,00 = Rp.4.000.000,00
Tahun
2019 = 4/12
x 5/15
x Rp.18.000.000,00 = Rp. 2.000.000,00
8/12 x 4/15 x
Rp.18.000.000,00 = Rp. 3.200.000,00
= Rp.
5.200.000,00
Tahun 2020 = 4/12 x 5/15 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 1.600.000,00
8/12 x 4/15 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 2.400.000,00
= Rp.
4.000.000,00
Tahun 2021 = 4/12 x 5/15 x
Rp.18.000.000,00 = Rp.
1.200.000,00
8/12 x 4/15 x
Rp.18.000.000,00 = Rp. 1.600.000,00
= Rp.
2.800.000,00
Tahun 2022 = 4/12 x 5/15 x
Rp.18.000.000,00 = Rp. 800.000,00
8/12 x 4/15
x Rp.18.000.000,00 =
Rp. 800.000,00
= Rp.
1.600.000,00
Tahun
2023 = (Jan – April) = 4/12 x1/5x Rp.18.000.00,00 = Rp. 400.000,00
Rp.18.000.000,00
Tabel penyusutan dengan metode jumlah angka tahun :
Tahun
|
Harga Perolehan Aktiva Tetap
|
Beban Peny. per Tahun
|
Akumulasi Penyusutan
|
Nilai Buku Akhir Tahun
|
2018
|
Rp.
20.000.000,00
|
Rp.
4.000.000,00
|
Rp.
4.000.000,00
|
Rp.16.000.000,00
|
2019
|
Rp.
20.000.000,00
|
Rp.
5.200.000,00
|
Rp.
9.200.000,00
|
Rp.10.800.000,00
|
2020
|
Rp.
20.000.000,00
|
Rp.
4.000.000,00
|
Rp.13.200.000,00
|
Rp. 6.800.000,00
|
2021
|
Rp.
20.000.000,00
|
Rp.
2.800.000,00
|
Rp.16.000.000,00
|
Rp.
4.000.000,00
|
2022
|
Rp.
20.000.000,00
|
Rp.
1.600.000,00
|
Rp.
17.600.000,00
|
Rp.
2.400.000,00
|
2023
|
Rp.
20.000.000,00
|
Rp. 400.000,00
|
Rp.
18.000.000,00
|
Rp.
2.000.000,00
|
Semoga Bermanfaat.....!!!!
Referensi:
Rudianto. Pengantar Akuntansi (2008). Penerbit Erlangga
Henry Simamora. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan. Jilid 2 (2000). Penerbit Salemba Empat
Slamet Sugiri, Sumiyana. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku 1 (2005). Penerbit AMP YKPN
Slamet Sugiri, Akuntansi Pengantar 2 (2002). Penerbit AMP YKPN
Slamet Sugiri, Akuntansi Pengantar 2 (2002). Penerbit AMP YKPN
Al. Haryono Jusup. Dasar-Dsar Akuntansi Jilid 2. (1995). Penerbit: BP STIE YKPN
Related Post:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar